Studi tentang pelayanan Produk Paket Kredit Mikro (PKM) di PT. Bank Perkreditan Rakyat Gunung Ringgit Dinoyo Malang

ABSTRAK

Setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa maupun dibidang non jasa, bertujuan untuk memperoleh keuntungan (laba) agar dapat beraksistensi dan bila mungkin mengadakan ekspansi. Salah satu strategi bagi perusahaan jasa adalah meningkatkan pelayanan terhadap nasabah atau konsumen.

Dalam memberikan layanan terhadap nasabah Paket Kredit Mikro di PT. BPR Gunung Ringgit Dinoyo Malang, masih terjadi tumpang tindih antara tugas pegawai bank dengan pihak nasabah. Ketumpangtindihan ini disebabkan ketidakjelasan kriteria, fungsi serta sistem yang dipergunakan untuk melayani nasabah tersebut. Sehingga dalam penelitian ini penulis mempunyai perumusan masalah sebagai berikut: 1). Apa Kriteria Nasabah Paket Kredit Mikro di PT. BPR Gunung Ringgit Dinoyo Malang, 2). Apa Fungsi Nasabah Paket Kredit Mikro di PT. BPR Gunung Ringgit Dinoyo Malang, dan 3). Bagaimana Pelayanan terhadap Kelompok Paket Kredit Mikro di PT. BPR Gunung Ringgit Dinoyo Malang.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif (descriptive approach). Pendekatan diskriptif digunakan dalam penelitian ini lebih dimaksudkan untuk menggambarkan pelayanan Paket Kredit Mikro (PKM) yang sedang berlangsung di Bank Perkreditan Rakyat Gunung Ringgit Dinoyo Malang. Dalam menganalisa data yang didapat dilapangan penulis menggunakan alat analisa 5C (character, capability, capacity, colleteral and economic of conditional). Di mana hal ini penulis lakukan waktu melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada bulan Pebruari - Maret 2002.

Berdasarkan hasil survey dan analisa yang penulis lakukan, dapat dikemukakan bahwa kriteria nasabah Paket Kredit Mikro PT. Bank Perkreditan Rakyat Gunung Ringgit Dinoyo Malang, diantaranya mempunyai usaha sejenis, saling kenal antara satu dengan yang lainya. Fungsi nasabah Paket Kredit Mikro dalam kegiatan sehari-hari, diantaranya membantu bank dalam mengumpulkan anggotanya serta mengurus dokumen administrasi tabungan dan agunan kredit anggota di bank. Sedangkan sistem pelayanan terhadap kelompok ini dilakukan dengan cara anggota mengajukan permohonan kredit ke bank melalui ketua kelompok dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

Dalam menjalankan proyek dari Bank Indonesia ini, PT. Bank Perkreditan Rakyat Gunung Ringgit mengalami masalah, yaitu masalah teknologi dan masalah manusia. Masalah teknologi, menyangkut kurangnya alat yang canggih guna melayani kelompok lebih cepat dan masalah manusia ini menyangkut kurangnya tenaga kerja yang berprofesi dibidang pengusaha mikro. Masalah timbul disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: faktor usaha nasabah yang tidak tetap, faktor biaya operasional tinggi dan faktor agunan. Akibat dari ketiga faktor masalah ini mengakibatkan kredit macet dan rendahnya pelayanan terhadap nasabah Paket Kredit Mikro. Sebagai langkah pemecahannya adalah pihak PT. Bank Perkreditan Rakyat hendaknya mengembangkan teknologi guna mempercepat pelayanan terhadap nasabah Paket Kredit Mikro, melaksanakan pembinaan secara berkala dan teratur serta merekrut tenaga keija yang memahami pengusaha mikro.

Pelayan produk Paket Kredit Mikro, apabila dilihat dari ajaran Islam menurut analisa penulis terdapat dua unsur yang tidak bisa dipisahkan, yaitu: pertama tidak terjadi pertentangan antara proses pemberian kredit dengan ajaran Islam. Sebab dalam utang piutang atau dalam proses pencairan kredit dilakukan dengan cara tulis menulis terhadap perjanjian yang telah disepakati. Kedua PT. Bank Perkreditan Rakyat Gunung Ringgit masih menggunakan sistem bunga. Dimana sistem bunga masih terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama tentang halal-haramnya bunga.