Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah sebagai upaya pemenuhan Kebutuhan Permodalan pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bhakti Haji Malang

ABSTRAK

Bank Syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi-hasil dan margin keuntungan. Salah satu produk bank Syariah yang menguasai hampir seluruh total investasi adalah pembiayaan murabahah yaitu jual-beli pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati dengan alasan bahwa pembiayaan murabahah tersebut merupakan investasi jangka pendek dengan resiko yang cukup kecil.

Masalah yang timbul kemudian adalah mengenai sistem, pelaksanaan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pembiayaan murabahah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan permodalan pada BPRS Bhakti Haji Malang, Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sistem pembiayaan murabahah, untuk menganalisa pelaksanaan pembiayaan murabahah dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi BPRS Bhakti Haji Malang dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan permodalan. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisa deskriptif-kuantitaif dengan studi kasus pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bhakti Haji Malang.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum sistem pembiayaan murabahah pada BPRS Bhakti Haji Malang telah memberikan kemudahan dalam syarat pengajuan pembiayaan murabahah. Hal ini dimaksudkan agar fungsi bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana dapat berfungsi dengan baik. Khususnya bagi pengusaha kecil yang seakan terpinggirkan dengan adanya kredit bank konvensional yang menerapkan cara-cara yang sangat ketat. Sistem pembagian keuntungan yang diterapkan BPRS Bhakti Haji Malang adalah dengan menerapkan sistem bagi hasil. Dengan mark-up yang telah ditetapkan 2% - 3% sesuai dengan kesepakatan antara debitur dengan bank. Sedangkan analisa pelaksanaan pembiayaan murabahah yang dilakukan BPRS Bhakti Haji Malang dapat dilihat dari laporan keuangan mulai tahun 2000-2002 dengan menggunakan analisa rasio yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, risiko usaha dan efisiensi usaha. Dari kelima analisa rasio tersebut dapat disimpulkan ternyata BPRS Bhakti Haji Malang telah mampu memenuhi kebutuhan permodalandalam setiap tahunnya. Sedangkan untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah seperti adanya kredit mancet, BPRS Bhakti Haji Malang telah mengantisipasinya dengan memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman, atau diadakannya penurunan nisbah bagi hasil. Ataupim dengan menghapuskan bagi hasilnya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Oleh sebab itu maka BPRS Bhakti Haji Malang selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja perbankan di tahun yang akan datang dengan lebih baik.