Analisis pelaksanaan perencanaan program kesehatan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan: Studi kasus di RSI Al-Amin, Tumpang Malang

ABSTRAK

Perencanaan program kesehatan merupakan salah satu dari berbagai fungsi administrasi yang terpenting yang ada di Rumah Sakit, Strategi perencanaan program kesehatan ini sangat berperan dalam terwujudnya tujuan Rumah Sakit. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam sebuah organisasi sangatlah esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan yang lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Oleh sebab itu agar tercapainya sebuah tujuan Rumah Sakit, harus benar- benar memperhatikan mulai dari tahap penyusunan perencanaan, pelaksanaan, realisasi, sampai kendala-kendala yang ada.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, karena data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa perilaku obyek, kata-kata, tulisan maupun dokumentasi. Menurut Kirk dan Miller yang dikutip oleh Lexy.J.Moleong (1990:20) bahwa penelitian kualitatif bersumber pada pengamatan dengan melibatkan diri dan wawancara sccara mendalam. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis domain dan analisis taksonomi. Analisis domain dipergunakan untuk memperoleh gambaran dan pengertian yang bersifat umum. Sedangkan analisa taksonomi merupakan analisis lebih lanjut yang lebih rinci dan mendalam.

Dapat disimpulkan bahwa, setelah diadakannya penelitian .tentang perencanaan program kesehatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Islam al-Amin Tumpang dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya masih jauh dibawah harapan. Ini terbukti dengan hanya 25% (non medis) dan 45% (medis) yang terealisasi dari perencanaan yang diharapkan.

Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian, maka perencanaan program kesehatan di Rumah Sakit Islam Al-Amin Tumpag belum bisa dikatakan baik. Hal ini dilihat dari sebuah kenyataan masih banyaknya agenda-agenda perencanaan program kesehatan yang masih belum teralisasi. Hal ini teijadi karena adanya kendala-kendala yang ada, baik secara tckhnis maupun non tekhnis, diataranya adalah adanya sistem sirkulasi keuangan yang kurang terbuka sehingga mempengaruhi pendanaan operasial yang ada, dan yang kedua adanya sistem sentralisasi kewenangan oleh pihak yayasan. Sehingga segala kepeutusan yang bersifat strategis sangat tergantung pada pihak Ketua Yayasan, sehingga kinerja operasianal Rumah sakit akan sulit berkembang, hal ini mengingat bahwa Yayasan Al-Amin tidak hanya memiliki Rumah Saki Islam, akan tetapi masih banyak lembaga-lembaga usaha yang dimiliki dan dinaungi oleh Yayasan Al-Amin ini. Oleh sebab itu bagaimana sistem manejerial yang baik dan terbuka harus bisa dimiliki oleh Yayasan Al-Amin, terutama dalam pengelolaannya terhadap Rumah Sakit Islam Al- Amin.