Aplikasi motivasi kerja dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan karet compound PT Victory Rubber Industry di Lawang: Tinjauan teori motivasi Maslow dan Herzberg

ABSTRAK

Pelaksanaan pemberian motivasi keija oleh pimpinan kepada karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Karena dalam hal perusahaan, karyawan adalah merupakan faktor produksi yang sangat menentukan sukses tidaknya perusahaan tersebut. Dalam hal ini sangat penting sekali untuk disadari oleh setiap pimpinan dalam suatu organisasi, adanya teknik-teknik yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Karena itulah pengetahuan tentang motivasi perlu dimiliki dan diketahui oleh setiap pimpinan. Motivasi pada dasarnya merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar mereka mau melakukan sesuatu yang kita inginkan. Memotivasi karyawan berarti memberi dorongan pada karyawan sehingga mereka bekerja dengan semangat dan dapat bekerja secara optimal dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan tersebut.sedangkan produktivitas merupakan perbandingan antara masukan dan pengeluaran dalam produksi yang dihasilkan harus mempunyai nilai tambah.

Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai peranan motivasi kerja dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan karet compound PT, Victory Rubber Industry di Lawang, selain itu masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan atau pengaruh antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Objek dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan karet compound PT. Victory Rubber Industry di Lawang, populasi penelitian sebanyak 122 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel, “proportinates clusters random sampling” yang besar sampelnya ditentukan sebesar 10% dari jumlah populasi. Untuk pengumpulan data yang digunakan melalui kuisioner yang disebarkan secara acak kepada responden, interview, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif asosiatif dan pendekatan kuantitatif. Untuk pendekatan statistik deskriptif menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase yang kemudian dijelaskan dengan melihat kecenderungan yang nampak. Sedangkan pendekatan kuantitatif menggunakan korelasi sederhana yaitu dengan mencari koefisien korelasi antara kedua variabel terkait yang kemudian dilakukan uji test dengan menggunakan uji t-hitung pada taraf signifikansi 95% (a=0,05).

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada kenyataannya motivasi kerja sangat mempengaruhi karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini terlihat dari data yang menunjukkan keinginan- keinginan serta serta adanya kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri seseorang berperan sebagai motivator seseorang dalam bekerja. Seperti misalnya, kebutuhan pokok, kebutuhan rasa aman, kebutuhan interaksi dengan sesama, kebutuhan aktualisasi diri, dan kebutuhan penghargaan menjadi bagian dari keinginan dan kebutuhan seseorang /karyawan yang harus dipenuhi perusahaan.

Dengan menggunakan analisa koefisien korelasi ternyata dapat dibuktikan bahwa variabel bebas yaitu motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja dengan hasil korelasinya sebesar r=0,618, hasil ini menunjukkan bahwa angka nilai r-hitung lebih besar dari harga kritisnya sebesar 0,178 (r-hitung > r-tabel)٠ Demikian juga dengan hasil t-hitung sebesar 8,612 lebih besar dari t-tabel 1.980. dengan hasil analisis tersebut pada taraf kepercayaan 95% dapat menjawab hipotesa dalam penelitian ini, yaitu bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel X (motivasi kerja) terhadap variabel Y (produktivitas kerja). Dengan demikian terima Hi.

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian mengenai peranan motivasi kerja dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan karet compound PT. Victory Rubber Industry di Lawang adalah motivasi keija karyawan sebaiknya lebih ditingkatkan terutama dalam hal pemberian fasilitas perumahan dinas mengingat karyawan merupakan faktor kunci suksesnya jalannya proses produksi diperusahaan itu sendiri.