Munawaroh, Anis Wahidatul (2006) Pandangan tokoh masyarakat Arab tentang konsep Kafa’ah: Studi pada masyarakat Komunitas Arab Kebonsari-Pasuruan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02210107.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Persoalan kufu' atau kafa'ah dalam hal nasab adalah termasuk syarat yang harus dipenuhi sebelum melangsungkan pernikahan. Masyarakat keturunan arab disini tidak diperbolehkan menikah dengan selain Arab (Ajam). Seorang sayyid harus menikah dengan sayyidah dimana hal tersebut dimungkinkan terjadinya hubungan darah yang mereka anggap sepadan sebagai keturunan Rasulullah SAW.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pandangan tokoh masyarakat Arab tentang konsep kafa'ah pada komunitas Arab Kebonsari Pasuruan, dan untuk mengetahui penerapan kafa'ah pada komunitas Arab di Kebonsari Pasuruan.
Sedangkan untuk metode penelitian, menggunakan paradigma inerpretif fenomenologis dimana paradigma ini dipakai dalam penelitian kualitatif, jenis penelitiannya adalah sosiologis atau empiris karena peneliti menggambarkan secara detail tentang suatu keadaan atau fenomena dari objek penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan dalah diskriptif kualitatif, disini peneliti juga menggunaka metode purposive sampling. Sumber data yaitu sumber data primer atau langsung dari sumber pertama dan sumber data sekunder atau data pelengkap. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interview dan dokumentasi. Sementara analisis datanya menggunakan analisis secara kualitatif, yang mana penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan induktif serta pada analisis terdapat dinamika hubungan logika ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapatkan kesimpulan masalah kufu' (kafa'ah) terutama dalam hal nasab sangat di perhatikan oleh masyarakat keturunan Arab Kebonsari Pasuruan. Menurut pandangan mereka seorang sayyid/ syarif harus menikah dengan sayyidah/ syarifah karena mereka sekufu’ sebagai keturunan Rasulullah SAW. Dalam penerapannya jika seorang sayyidah/ syarifah menikah dengan orang Ajam, dianggap telah memutuskan hubungan kekeluargaan. Bahkan tidak segan-segan mereka di usir dari keluarganya. Meskipun dalam kenyataannya ada diantara para sayyid dam sayyidah yang melanggarnya. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi para sayyid/ syarif, mereka berhak menikah dengan siapapun karena nasab (suatu silsilah keturunan/ garis keturunan) anak-anaknya akan bertalian kepadanya kekakeknya dan seterusnya sampai pada Nabi Muhammad SAW.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Sj, Fadil |
Keywords: | Pandangan Tokoh Masyarakat Arab; Konsep Kafa’ah |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Adi Sucipto |
Date Deposited: | 25 Aug 2023 14:53 |
Last Modified: | 25 Aug 2023 14:53 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/56129 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |