Pelaksanaan pendidikan agama Islam pada lembaga pemasyarakatan anak di Kota Blitar

ABSTRAK

Pendidikan sangat penting dan merupakan hal yang pertama dan utama dalam menentukan perkembangan bagi anak di masa yang akan datang, oleh karena itu pendidikan harus ditanamkan pada jiwa anak. Apalagi di daerah yang terpencil dan di dalam tahananpun pendidikan sangat diperlukan karena sangat penting bagi perkembangan jiwa anak. Dalam era globalisasi ini pendidikan Agama Islam kurang diminati anak atau remaja, sehingga terjadi kemerosotan moral dan menimbulkan banyak konflik. Pada akhirnya anak tersebut berani melakukan tindak kejahatan.

Narapidana adalah sebutan bagi mereka yang melanggar norma agama, norma hukum, norma adat dan norma dalam masyarakat yang ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan. Mereka adalah manusia yang juga mendambakan kehidupan damai dan tentram lahir maupun batin. Sedangkan anak adalah seorang yang belum dewasa apabila belum berumur 16 tahun. Untuk itu Lembaga Pemasyarakatan sebagai media untuk meresosialisasi pelaku kejahatan agar dapat kembali ke masyarakat secara normal.

Sehubungan dengan hal di atas, penelitian ini diorientasikan untuk mengetahui : 1) Upaya-upaya yang dilakukan petugas lembaga pemasyarakatan anak dalam pelaksanaan pendidikan Agama Islam; 2) Materi dan metode yang digunakan petugas lembaga pemasyarakatan anak dalam pelaksanaan pendidikan Agama Islam; 3) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan Agama Islam di lembaga pemasyarakatan anak di kota Blitar.

Untuk mengetahui permasalahan dan mendapatkan data dengan jelas, maka penulis menggunakan metode observasi, interview dan metode dokumentasi, pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif kualitatif dan analisis data dilakukan dengan mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan.

Dengan berbagai pendekatan yang penulis lakukan, maka dapat diketahui bahwa : upaya-upaya yang dilakukan pihak Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar untuk pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada narapidana, yaitu dengan memberikan kegiatan keagamaan satu kali dalam seminggu pada setiap hari kamis yang dilaksanakan di aula, yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Anak dan pejabat Eselon IV dan V. Pada siang hari mereka melaksanakan shalat di mushala secara berjamaah. Sedangkan untuk shalat maghrib, isya’, dan shubuh mereka shalat di dalam kamar masing-masing.

Disamping kegiatan-kegiatan di atas, ada juga kegiatan olah raga yang dilaksanakan setiap hari minggu pagi. Dan selain itu ada juga program kegiatan yang lain, seperti : shalatjum’at, PHBI, kegiatan bulan Ramadlan, shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Metode yang digunakan yaitu : metode ceramah, metode konsultasi dan metode silaturrahmi. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi psikologis narapidana, materi tersebut ditekankan pada nilai- nilai pokok yang terkandung dalam Agama Islam, yaitu : aqidah, budi pekerti (akhlak), syariah, keterampilan dan bakat. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan Agama Islam ini adalah : sarana fisik, sarana non fisik, anggaran, anak didik, tenaga pengajar, masyarakat kurang mendukung. Faktor pendukungnya adalah : adanya mushala, tersedianya buku-buku dan A!-Qur’an, adanya perpustakaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar.

Untuk menyukseskan pembinaan dalam rangka pelaksanaan pendidikan Agama Islam pada lembaga pemasyarakatan anak di kota Blitar ini, maka kerjasama dari berbagai pihak yang bersangkutan sangatlah diharapkan oleh pihak pembina keagamaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar.