Kontribusi DR. KH. Ahmad Dimyati Rosyid dalam mengembangkan Pondok Pesantren Modern Roudhotul Ulum Mojosari Mojokerto

ABSTRAK

Pondok pesantren di Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam mencetak kader-kader ulama yang telah turut berjasa untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia selain tugas utama mencetak kader ulama, pondok pesantren telah menjadi pusat yang telah berhasil menanamkan semangat berdikari yang tidak menggantungkan kepada orang lain. Itu semua tidak terlepas dari pengaruh dan peranan seorang kyai, karena kyai merupakan elemen pokok dalam pondok pesantren, sebagai peletak legitimator dalam segi keagamaan, moral, pendidikan, dan lain sebagainya.

Untuk itu, melihat betapa gigihnya perjuangan seorang kyai dalam mengembangkan pondok pesantren. Di sini penulis tertarik mengangkat sebuah judul yakni Kontribusi KH. Ahmad Dimyati Rosyid dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Modern Roudhotul Ulum yang berada di tengah-tengah masyarakat dan kemajuan zaman ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja Kontribusi KH. Ahmad Dimyati Rosyid dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Modern Roudhotul Ulum Mojosari Mojokerto, serta untuk mendeskripsikan apa saja faktor penunjang dan faktor penghambat yang dihadapi KH. Ahmad Dimyati Rosyid dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Modern Roudhotul Ulum Mojosari Mojokerto.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yang menggali datanya penulis menggunakan metode observasi, interview, dan' dokumentasi. Kemudian setelah data diperoleh penulis menganalisanya dengan mengunakan analisis deskriptif kualitatif.

Dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak sekali Kontribusi yang diberikan KH. Ahmad Dimyati Rosyid dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Modern Roudhotul Ulum Mojosari Mojokerto, diantaranya adala: 1) Penyediaan sarana dan prasarana, 2) Pembangunan gedung madrasah diniyyah, 3) Memadukan sistem klasikal dan sistem non klasikal, 4) Metode yang digunakan bervariasi, diantaranya adalah metode diskusi, Tanya jawab, demonstrasi, ceramah, hafalan, dan lain sebagainya, 5) Menggunakan 6 metode dalam membina akhlak santri, diantaranya metode keteladanan, latihan dan pembiasaan, melalui ibrah (mengambil pelajaran), melalui mauidzah (pemberian nasehat), melalui kedisiplinan, melalui janji dan ancaman. 6) Pengadaan pengajaran bahasa Asing (Arab-lnggris) dan hal ini adalah yang paling menonjol dalam pengembangan Pondok Pesantren Modern Roudhotul Ulum Mojosari Mojokerto.

Sedangkan saran-saran dalam penelitian ini adalah (1) Sebaiknya pondok pesantren juga mengembangkan kualitas ustadz melalui kerjasama dengan instansi terkait (Depdikbud dan Depag), (2) Bagi seorang ustadz harus dapat membaca kondisi (latar belakang) santrinya, sehingga akan dapat dengan mudah menentukan metode apa yang tepat digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran, (3) Pengasuh dan ustadz hendaknya lebih membantu menumbuhkan kesadaran santri, sehingga dalam segala aktifitasnya yang dilakukan santri tidak lagi terpaksa pada peraturan tetapi karena kesadaran santri itu sendiri, (4) Meningkatkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pengajaran bahasa Asing (Arab-lnggris), (5) Hendaknya ustadz menciptakan suatu lingkungan bahasa yang kontinyu dan konsisten, selain itu mewajibkan para santri untuk berbicara bahasa Asing baik itu bahasa Arab ataupun bahasa Inggris jika ingin berkomunikasi dengan ustadz atau dengan santri yang lain.