Pribadi, Eko Erma (2006) Makna Walad dalam ayat mawaris: Analisis Hermeneutik Nashr Hamid Abu Zayd. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
01210086.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Kata walad adalah salah satu kata yang bersifat umum yang terdapat di dalam al-Quran sehingga perlu pemaknaan dan penafsiran yang jelas khususnya dalam persoalan mawaris. Muncul suatu permasalahan di Pengadilan Agama Blitar tentang pembagian warisan yakni saudara perempuan kandung dari si mayit terhalang hak kewarisannya dikarenakan adanya walad. Putusan PA Blitar berdasarkan pada putusan Mahkamah Agung yang memaknai kata walad adalah dualisme arti antara laki-laki dan perempuan dan berkedudukan sama dalam kewarisan. Untuk itu timbul masalah yang perlu dikaji dan diteliti dalam rangka menemukan dan mendeskripsikan makna walad dalam ayat mawaris.
Penelitian yang berjudul: Makna Walad dalam ayat mawaris: Analisis Hermeneutik Nashr Hamid Abu Zayd Merupakan jenis penelitian kepustakaan yang akan membahas dan meneliti satu pokok permasalahan, yaitu bagaimanakah makna walad dalam ayat mawaris yang akan diambil dari pendapat para ulama' tafsir dan fiqh dengan pendekatan tafsir al-mawdluy serta penerapannya dalam kalalah yang nantinya akan dianalisis dengan metode analisis hermeneulika Nashr Hamid Abu Zayd.
Hasil penelitian merupakan sumbangan pemikiran terhadap hukum waris Islam khususnya dalam bidang kewarisan yang semakin komplek permasalahan di dalam kehidupan sosial masyarakat. Sesuai dengan pendapat mufasir dan fuqaha’, bahwasanya walad mempunyai dua arti yaitu anak laki-laki dan perempuan. Khusus untuk persoalan mawaris antara mufasir dan fuqaha1 sepakat dalam memaknai walad sebagai anak laki-laki dan perempuan sehingga dalam kasus kalalah saudara perempuan tetap mendapatkan hak keawarisannya apabila si mayit meninggal dunia dengan meninggalkan walad yakni anak perempuan. Di akhir penelitian ini adalah suatu kesimpulan, yang merupakan gambaran akhir penelitian bahwa walad dimakanai sebagai anak laki-laki dan perempuan serta kedudukannya dalam kewarisan bersama ahli waris lainnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Zenrif, M. Fauzan |
Keywords: | Walad; Hermeneutika |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012816 Mawaris (Inheritance) |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Adi Sucipto |
Date Deposited: | 25 Aug 2023 14:01 |
Last Modified: | 25 Aug 2023 14:01 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/56031 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |