Responsive Banner

Kompetensi Guru agama dalam proses belajar mengajar pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Puncu Kediri

Huda, Khoirul (2005) Kompetensi Guru agama dalam proses belajar mengajar pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Puncu Kediri. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img] Text (Full text)
00110208.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (15MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK

Profesi guru khususnya guru agama sebagai pendidik agama di sekolah adalah tidak dapat di pandang ringan karena hal ini menyangkut berbagai aspek kehidupan serta menuntut pertanggung jawaban moral yang berat. Guru agama adalah Spiritual Father atau bapak rohani bagi anak didik, yang memberikan santapan jiwa dan ilmu serta memberi pendidikan akhlak yang benar. Sedangkan Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membimbing ke arali pertumbuhan kepribadian anak didik agar sesuai dengan ajaran agama Islam. Jadi arah dan tujuan Pendidikan Agama Islam adalah pembentukan pribadi muslim yang taat, berilmu dan beramal.

Jabatan seorang guru adalah jabatan profesional, sebab tidak semua orang dapat menjadi guru kecuali mereka yang dipersiapkan melalui pendidikan. Untuk itu profesi guru berbeda dengan profesi lainnya. Perbedaannya terletak dalam tugas dan tanggung jawab serta kemampuan dasar yang disyaratkannya (kompetensi). Kompetensi guru dapat dikatagorikan dalam tiga bidang, yakni kompetensi kognitif, kompetensi sikap dan kompetensi perilaku. Oleh karena itu kompetensi guru agama dalam proses belajar sangat besar pengaruhnya terhadap berhasil atau tidaknya pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Kompetensi-kompetensi tersebut diperoleh melalui suatu proses pendidikan, yakni sistem pendidikan guru berdasarkan pada kompetensi.

Berpijak dari permasalahan tersebut diatas, maka penulis mencoba mengkaji tentang ،،Kompetensi Guru Agama Dalam Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Puncu Kediri” dengan rumusan masalah: (1) bagaimanakah kompetensi guru agama dalam proses belajar mengajar pendidikan agama Islam? (2) apa sajakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan agama Islam?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskipsikan bagaimana kompetensi guru agama dalam proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di MTs Negeri Puncu Kediri, dan untuk mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat guru agama dalam proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di MTs Negeri Puncu Kediri. Metode yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini di awali dengan penentuan sumber data (kepala sekolah, guru agama, dan siswa), pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisa data penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif karena data yang di peroleh bukan berbentuk angka melainkan uraian yang didapatkan dari hasil interview.

Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kompetensi guru agama dalam proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di MTs Negeri Puncu Kediri:(1) Kompetensi guru agama dalam bidang kognitif: kemampuan intelektual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya, (2) kompetensi guru agama dalam bidang sikap: kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya, sikap menghargai pekerjaannya, mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang di binanya, sikap toleransi terhadap sesame teman profesinya, memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya, (3) kompetensi guru agama dalam bidang perilaku atau performance: kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau berperilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, keterampilan menyusun atau merencanakan perencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain.

Faktor pendukung dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan agama Islam: Faktor tujuan, faktor anak didik, faktor pendidik, faktor alat pendidikan, faktor lingkungan. Dari faktor tersebut, dapat penulis simpulkan sebagai berikut: Adanya tanggung jawab yang tinggi dari pendidik (guru), orang tua wali murid, pemerintah terhadap pendidikan agama Islam, adanya kesadaran yang tinggi dari semua pihak terutama dari kalangan siswa sendiri akan pentingnya pendidikan agama Islam, dan tersedianya atau terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sehingga dapat menunjang keberhasilan pendidikan agama Islam.

Faktor penghambat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di MTs Negeri Puncu Kediri: Kurang tingginya semangat belajar sebagian siswa terhadap pelajaran agama, dan kurang besarnya motivasi orang tua atau wali murid terhadap anaknya dalam proses belajar mengajar agama.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Yasin, Ahmad Fatah
Keywords: kompetensi guru; proses belajar mengajar; pendidikan agama Islam
Departement: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Nada Auliya Sarasawitri
Date Deposited: 25 Aug 2023 14:05
Last Modified: 25 Aug 2023 14:05
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/56024

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item