Peranan Kantor Urusan Agama dalam sosialisasi kompilasi Hukum Islam: Studi pada KUA Kec. Wates Kab. Kediri

ABSTRAK

Secara faktual Peradilan Agama telah lahir sejak tahun 1882, namun dalam mengambil kcputusan untuk suatu perkara tampak jelas para hakim Pengadilan Agama belum mempunyai dasar pijak yang seragam, hal itu terutama karena hukum Islam yang berlaku belum menjadi hukum tertulis dan masih tersebar diberbagai kitab Kuning sehingga kadang-kadang untuk kasus yang sama ternyata terdapat perbedaan dalam pemecahan persoalan. Maka dari sinilah hadirnya Kompilasi Hukum Islam yang dikemas sedemikian rupa untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul. Kompilasi Hukum Islam hadir dalam Hukum Indonesia melalui Inpres No I tahun 1991.

Keberadaan Kompilasi Hukum Islam dalam system hukum Nasional relative berumur mudaJa akan dihadapkan pada berbagai masalah (disamping harapan- harapan) baik di kalangan pemimpin masyarakat maupun di kalangan para pengikut mcrcka.masalah utama adalah Sosialisasi Kompilasi Hukum Islam kepada masyarakat, khususnya di kalangan Umat Islam sccara umum.Para Ulama’ di tuntut untuk mensosialisasikan Kompilasi Hukum Islam dalam lingkungannya masing- masing,Para pejabat penerintah yang terkait dalam proses penyusunan Kompilasi Hukum Islam juga di tuntut untuk memainkan peranannya sebagai penyuluh dan pengambil keputusan yang konsisten ,serta KUA merupakan lembaga formal yang paling dekat dengan masyarakat juga di tuntut sccara aktif mensosialisasikannya. Berdasatkah alasan tersebut penulis ingin mengetahui peranan KUA dalam sosialisasi Kompilasi Hukum Islam dan sikap masyarakat dalam memahaminya.

Hukum adalah pakaian masyarakat yang harus sesuai ukuran dan jahitannya dengan kebutuhan masyarakat, tidak mesti suatu perangkat hukum yang harus di cipta secara kaku menurut hukum tata negara dalam bentuk undang-undang karena bukan hanya apa yang di rumuskan dalam bentuk تآلآ yang bernilai sebagai hukum positif dan Obyektif, Tetapi suatu perangkat hukum yang di rumuskan dalam bentuk lain,asal nilai-nilainya benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dan cocok pula untuk di pakai oleh masyarakat yang bersangkutan, mempunyai Validitas dan Otoritas sebagai Hukum untuk mengayomi Ketertiban hidup masyarakat.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Dala kuntitatif diperoleh dengan menggunakan rumus persentase
p=— X1OO%

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan KUA (Kantor Urusan Agama) dalam sosialisasi KHl (Kompilasi Hukum Islam) yang dilakukan oleh Kantor Urusan Agama kepada masyarakat Kecamatan Wales Kabupaten Kediri masih kuarang baik dan kurang efektif sehingga mesih perlu peningkatan lagi, hal ini terbukti dari pencapaian sosialisasi yang dilakukan KUA belum mencapai seluruh lapisan masyarakat akan tetapi hanya sebagian masyarakat saja