Farach, Dinia Nailul (2006) Pemahaman wakaf produktif bagi pengelola aset wakaf: Kasus di Pondok Pesantren An Nur II Bululawang Kab. Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
01210024.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Wakaf merupakan sebuah lembaga yang bernilai ekonomis tinggi, kalau wakaf ini dikelola secara professional maka keberadaannya bisa menjadi sesuatu yang bisa diandalkan dalam menopang perekonomian umat, melihat begitu pentingnya peran wakaf dalam masalah sosial dan ekonomi. Pondok pesantren An Nur II selain sebagai tempat untuk mendalami dan mengkaji berbagai ilmu kehadirannya bisa disebut sebagai agen perubahan sosial, juga tempat para orang tua mempercayakan anaknya untuk belajar, tetapi pondok pesantren An Nur II juga dipercaya masyarakat untuk mengelola benda wakaf agar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pondok.
Produktifitas wakaf sudah banyak dipraktekkan dibanyak tempat sebelum adanya undang٠undang No 41 2004. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui peran sebuah pondok pesantren dalam mengembangkan pengelolaan benda wakaf serta pemahaman pengelola apakah sama dengan yang dimaksud undang-undang No 41/2004 tentang perwakafan dan bagaimana praktek perwakafan di pondok pesantren An Nur II, apakah ada relevansi antara pemahaman dan prakteknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan setting penelitian di pondok pesantren An Nur II, di Desa Krebet Senggrong Bululawang. Paradigma yang dipakai adalah interpretatif dan jenis penelitian ini adalah studi kasus. Peneliti mencari informasi atau data-data dengan menggunakan para informan selaku pengelola dan yang membantu dalam pengelolaan aset wakaf, sehingga informasi yang didapat sesuai dengan tujuan penelitian ini, kemudian informasi yang lelah diperoleh direduksi, dikategorikan, disimpulkan dan dianalisis.
Hasil dari penelitian ini menyebutkan, bahwa secara umum tingkat pengetahuan pengelola mengenai perwakafan produktif cukup tinggi. Bahkan pengelola tidak lagi beranggapan dan berpikiran wakaf itu terbatas pada benda-benda tidak bergerak. Akan tetapi bisa juga digunakan untuk hal-hal lain yang bersifat produktif, misalnya pembangunan toko, SPBU atau tempat usaha lain. Yang hasilnya dipergunakan untuk keperluan ibadah atau syari’ah dan tidak bertentangan dengan undang-undang. Yang melatari pemahaman mereka berbeda adalah masalah pendidikan, pemahaman agama dan kurangnya penyuluhan mengenai wakaf produktif. Dari salah satu pemahaman para pengelola tersebut, terdapat relevansi dengan praktek perwakafan yang ada di An Nur II, mereka memahami wakaf produktif sebagai wakaf yang bisa berkembang, menghasilkan dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat, meskipun mereka berpikir itu semua untuk melengkapi kebutuhan pondok, tetapi secara tidak langsung mereka telah mengaplikasikan undang-undang No 41/2004. Dibuktikan dengan beberapa sarana dan prasarana pondok yang terpenuhi beberapa bangunan berasal dari tanah wakaf yang telah dibangun, bangunan sekolah, asrama, SPBU dan bengkel.
ABSTRACT
Donated is an institution which has high economic value, if this donated processed, its for sure that its existence will be something tah can be relied on supporting the community economy, considering that donated plays and important role both in social and economy aspects. Pondok pesantren An Nur II is a place for improving and reciting the knowledge, called as a transitional social agent, place where parents believe in their child to study, also pondok pesantren An Nur II believed by the society to process the property donated to be used depends on the primary needs.
The productivity of donated has been applied in every places before the policy was legalized (undang-undang No 41/2004). The research has been done to know the role of pondok pesantren in developing the property donated process also the understanding of processor companed with the policy undang-undang No 41/2004 about perwakafan and its application in pondok pesantren An Nur II, about the relevany between the understanding and application.
The research methodology used is descriptive-qualitative using a research in pondok pesantren An Nur II setting, at Krebet Senggrong Bululawangf village the paradigma used is interpretative and is a case study. The writer found out the information or data by using informen as processor in processing of donated assets, so the information was reducted, classified, concluded and analysed.
The result of this research shows that generally the background knowledge of the donated productive processor quite well, moreover the processor think that donated is unlimited to stative things, but it can also be used for something productive, for instance store, gas station, and others. The result will be used for Syariah that fix all, their basic understanding of donated, influenced by their education, religion understanding and the back of training in productive donated. There was a relevancy between the understanding and application of donated in An Nur II, they saw that productive donated can be developed, resulted for the bettemess of community, even they think that donated is used for complicating their primany needs, but indirectly they have applied undang-undang No 41/2004. proven by the facilities fulfilled, such are school, dormitory, gas station and repair shop.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Isroqunnajah, Isroqunnajah |
Keywords: | wakaf; produktif; benda wakaf; Donated; Property Donate; Produktive |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012715 al-Waqf |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Adi Sucipto |
Date Deposited: | 23 Aug 2023 11:06 |
Last Modified: | 23 Aug 2023 11:06 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55962 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |