Ulifah, Siti (2004) Hubungan Quantum Teaching Learning dan perkembangan Emotional Quotient siswa kelas III SMP Al-Hikmah Surabaya. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
00110156.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (13MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pendidikan dan mendidik adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam dunia pembelajaran. Mendidik yang tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang pendidikan itu sendiri akan menghasilkan orang-orang yang berpendidikan tetapi tidak bermoral. Merasa tidak nyaman dalam menerima pendidikan /belajar akan menyebabkan seseorang melakukan sesuatu yang negatif di luar kebiasaannya. Apalagi belajar, yang selama ini identik dengan pukulan, hukuman dan amarah apabila kita tidak mampu mengerjakannya. Maka sudah saatnya kita merubah paradigma pendidikan ini dengan lebih menyenangkan dan mudah diterima oleh siswa. Dalam Quantum Teaching Learning (QTL) telah ditawarkan sebuah solusi bagaimana menerima pendidikan/ belajar itu bukan lagi menjadi momok bagi pelajar, akan tetapi pembelajaran adalah sebuah situasi yang enjoy dan penuh dengan ketakjuban.
Terobosan baru dalam dunia pendidikan dengan metode QTL ternyata mampu menumbuhkan jiwa emosional anak terutama dalam hal motivasi belajar. Pembelajaran QTL tidak hanya mengedepankan masalah IQ, akan tetapi lebih pada emosional anak (EQ), bagaimana dia termotovasi untuk belajar lebih giat lagi, agar 8 kunci keunggulan yang ditawarkan oleh QTL mampu menggugah emosional anak menjadi lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar.
Untuk membuktikan hubungan antara pelaksanaan QTL dan perkembangan Emotional quotient siswa, maka peneliti membuktikan dengan inctode penelitian korelasional dengan analisis data menggunakan product momen dengan bantuan komputer program SPSS 10.0for windows..
Dalam pelaksanaan QTL sendiri sebenarnya masih banyak yang harus diperbaiki terutama tenaga pengajar yang harus lebih menguasai daripada siswa. Guru harus introspeksi dengan metode yang diajarkan yang sulit diterima siswa. Dari hasil penelitian juga telah di dapatkan data bahwa di SMP AJ-Hikmah sendiri sebelum guru benar-benar menjadi pengajar di SMP Al-Hikmah, maka mereka harus mengikuti program pelatihan Quantum Teaching Learning selama 500 jam.
Dari hasil penelitian telah terbukti bahwa keduanya saling berhubungan positif, sehingga dengan metode yang bisa mengedepankan emosi anak, maka secara tidak langsung anak akan mudah untuk mengikuti pelajaran danjiwanya tidak tertekan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Maimun, Agus |
Keywords: | Quantum teaching Learning; Emotional Quotient |
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Koko Prasetyo |
Date Deposited: | 21 Aug 2023 14:22 |
Last Modified: | 21 Aug 2023 14:22 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55885 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |