Peningkatan kompetensi Guru PAI dalam proses belajar mengajar di SMPN 3 Pare Kediri

ABSTRAK

Kompetensi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dan kemampuan itu di peroleh melalui proses pendidikan dan atau latihan. Kompetensi guru PAI menyangkut kemampuan dan kecakapan guru PAI dalam melaksanakan proses keguruannya dan kewenangan untuk menentukan pendidikan agama yang di ajarkan pada jenjang tertentu di sekolah tempat guru itu mengajar. GPAI merupakan ujimg tombak moralitas anak. GPAI di samping memberikan contoh perilaku bermoral, juga merumuskan nilai-nilai dasar moral bagi peserta didik, dan bahwa sebagian dari akibatnya secara tidak sadar Guru PAI telah mendidik mereka secara moral. Untuk itu guru PAI dituntut menjadi guru yang profesional, dan di dalam melaksanakan kewenangan profesionalnya guru PAI di tuntut memiliki kemampuan/kompetensi baik kompetensi personal maupun kompetensi profesional, sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien.

Penelitian ini bertolak dari pennasalahan tersebut di atas, yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian di SMPN 3 Pare Kediri untuk mengetahui kompetensi guru PAI dalam proses belajar mengajardan upaya-upaya guru PAI dan kepala SMPN 3 Pare untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam proses belajar mengajar di SMPN 3 Pare Kediri.

Untuk mencapai tujuan di atas, dalam mengumpulkan data yang diperlukan penulis menggunakan metode observasi, interview, angket, dan dokumentasi. Adapun jenis data yang di teliti adalah, (1) data tentang kompetensi guru dalam rencana pengajaran, (2) data tentang kompetensi guru dalam kemampuan pengajaran, (3) data tentang kompetensi guru PAI dalam hai hubungan antar pribadi, (4) data tentang upaya kepala sekolah dan guru PAI SMPN 3 Pare dalam meningkatkan kompetensi guru PAI dalam proses belajar mengajar dan yang di jadikan informan meliputi; kepala sekolah SMPN 3, wakil kepala sekolah, kepala TU dan guru PAI kelas 1-111. Dan dalam menganalisa data yang telah terkumpul penulis menggunakan analisis deskritif kualitatif yang ditunjang dengan menggunakan APKG (alat penilai kemampuan guru).

Hasil penelitian (dari hasil pengisisan angket dan wawancara) secara ringkas menunjukkan bahwa guru PAI di SMPN 3 Pare sudah memenuhi aspek menjadi guru profesional, yaitu dilihat dari tingkat pendidikan minimal untuk SLTP adalah sudah menjadi sarjana pendidikan agama sehingga memiliki wewenang dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Dan mempunyai kemampuan berupa penguasaan terhadap bahan ajar, rencana pengajaran, kemampuan pengajaran dan menciptakan hubungan yang harmonis di sekolah. Dan dalam mencapai guru profesional di SMPN 3 Pare sangatlah di dukung oleh upaya-upaya dari guru PAI sendiri dan upaya dari kepala sekolah SMPN 3 Pare. Upaya yang dilakukan antara lain dengan mengikuti pelatihan, pendidikan dan pengembangan kompetensi guru PAI yang sudah ada, yaitu berupa MGMP (musyawarah guru mata pelajaran), seminar pendidikan, melakukan supervisi dan evaluasi secara rutin yang hasilnya dijadikan umpan balik dalam upaya meningkatkan tenaga kependidikan yang profesional, dan di dukung oleh adanya hubungan yang harmonis di sekolah yaitu dengan adanya transparansi manajemen sekolah yang menciptakan rasa saling percaya diantara komponen sekolah.. Upaya peningkatan kompetensi guru PAI ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan sosial, yaitu kebutuhan akan guru ideal yang persyaratannya selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan upaya ini para guru PAI dan kepala SMPN 3 Pare juga mengalami hambatan / kendala, baik itu yang datang dari pribadi guru PAI sendiri maupun dari instansi sekolah.

Sedangkan untuk saran, penulis menyarankan kepada sekolah untuk terus melakukan pelatihan, pembinaan dan pengembangan kemampuan semua guru (tidak hanya guru PAI saja) dan staf karyawan dengan menyediakan dana khusus sehingga dapat menciptakan tenaga yang profesional dan mempunyai kemampuan sesuai dengan kebutuhan pendidikan.