Pembinaan Keagamaan Anak Yatim di Panti Asuhan Al-Kamal Mojosari-Mojokerto

ABSTRAK

Pada tuntunnya masa kecil merupakan masa yang penult dengan kegembiraan dan keceriaan, di mana mereka dapat berkumptil dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Di samping itu juga dapat bermain dengan teman-teman sebayanya, karena mereka memang bermain dengan dunianya.

Gambaran keceriaan seperti di atas, kadang-kadaitg tidak dapat dinikmati oleh seorang anak. Hal ini mungkin disebabkan oleh kekurangmampuan orang tuanya atau karena kehilangan salah satu atau keduanya, sehingga mereka tidak hanya kehilangan kasih sayang. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan sehari-hari mereka tidak dapat terpenuhi secara layak apalagi pendidikannya.

Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana program pembinaan pendidikan keagamaan yang diberikan kepada anak yatim?. (2) Apa saja yang dihadapi dalam pembinaan keagamaan di Panti Asuhan ?. (3) upaya yang dilakukan oleh pembina keagamaan di Panti Asuhan dalam mengatasi pennasalalian yang dihadapi ?.

Berpijak dari rumusan masalah diatas penulis perlu mengadakan penelitian mengenai apa yang diberikan oleh Panti Asuhan Al-Kamal dalam membina anak asuh. Adapun tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetaliui program pembinaan keagamaan yang diberikan kepada anak yatim,untuk mengetaliui problem yang dihadapi dalam pembinaan keagamaan di Panti Asuhan, kemudian untuk mengetaliui. Serta upaya yang dilakukan Panti Asulian dalam mengatasi pennasalahan yang dihadapi.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Kuantitatif, dengan jenis penelitian studi kasus, sedangkan dalam pengumpulan data digunakan metode observasi, angket, interview, dan dokumentasi. Untuk mengolali data yang terkumpul penulis menggunakan analisis deskliptif dan diperkuat dengan perhitungan prosentasi dengan rumus:
P = F/NX100%

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa: (1) program yang diberikan di panti asuhan dalam jenis kegiatan selama ini dapat berjalan lancar, sebagaimana anak asuh dapat menjalankan semua tanggung jawab mereka tanpa mengandalkan orang lain., (2) problem yang diliadapi di Panti Asuhan berasal dari anak asuh, pendidik, dan dana, (3) upaya yang harus dilakukan oleh Panti Asulian untuk mengatasi problem tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas anak asuh, pendidik, pendidikan dan pengelolaan dana.

Sebagai akhir dari penyusunan skripsi ini penulis sajikan beberapa kesimpulan dan saran yang kami tujukan pada pengasuh dan para guru yang ada di Panti Asuhan Al-Kamal. Adapun kesimpulannya adalah bahwa seorang guru (pendidik/pengasuh), dituntut untuk memberikan pembinaan keagamaan dengan melalui suri tauladan, pembiasaan dan latihan-latihan dan saran-sarannya adalah perlu adanya pendekatan dan suasana baru agar proses pembelajaran tercapai.