Peranan Motivasi Guru terhadap Siswa yang mengalami Kesulitan Belajar: Studi kasus SLTPN 2 Kepanjen

ABSTRAK

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok di sekolah. Karena melalui proses tersebut akan dicapai tujuan pendidikan dalam upaya membentuk perubahan tingkah laku siswa. Dalam proses belajar mengajar sering dijumpai berbagai permasalahan salah satunya adalah kesulitan belajar yang dialami siswa. Hal ini disebabkan keanakaragaman kemampuan yang ada pada setiap siswa sehingga tingkat dan hasil belajarnya berbeda antara yang satu dengan lainnya dan juga faktor lain yang mempengaruhinya.

Dalam menghadapai berbagai permasalahan tersebut maka tugas seorang guru sebagai motivator dalam kegiatan belajar mengajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam menuntaskan kesulitan belajar siswa. Pada dasarnya motivasi dibagi dua yaitu motivasi intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mendorongnya untuk melakukan tindakan belajar, sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu keadaan yang berasal dari luar diri siswa yang juga mendorongnya melakukan tindakan belajar contohnya pujian, angka, hukuman.

Tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dan peranan motivasi guru yang diterapkan, apakah dapat berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa SLTPN 2 Kepanjen yang mengalami kesulitan belajar.

Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan beberapa metode yaitu metode angket untuk siswa, metode wawancara untuk kepala sekolah dan guru-guru, metode observasi dan dokumentasi untuk mengetahui keadaan guru, siswa, sarana dan prasarana beserta jumlahnya

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kelas I, II, III berjumlah 800 siswa. Adapun dari populasi tersebut penulis hanya mengambil sampel sebanyak 100 siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa SLTPN 2 Kepanjen sebagian besar karena faktor lingkungan sekolah yaitu sarana dan prasarana kurang mendukung, faktor keluarga yaitu lemahnya ekonomi, kurang pengawasan orang tua, ketidakharmonisan keluarga.

Dalam mengatasi hal tersebut guru berupaya memberikan berbagai bentuk motivasi/bimbingan/dorongan belajar. Dengan memberikan hadiah/pujian, ulangan, kompetisi dll. Hasil prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar, setelah diberikan motivasi tersebut mengalami peningkatan. Jadi motivasi yang diberikan oleh seorang guru sangat berperan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.