Anshari, Abdul Qadir (2002) Tarekat di kalangan masyarakat modern: Studi kasus tentang Tarekat Naqsyabandiyah yang berkembang di Pon. Pes. Sumber Bunga Desa Seletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo dalam meningkatkan Moralitas. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
21932324.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Allah telah menjadikan manusia di bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna di antara sekian banyak dptaan-Nya. Dalam konteks lahiriyah maupun bathiniyah manusia dinilai mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Allah telah membekali manusia dengan akal dan nafsu agar manusia mampu untuk menerima dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Melalui akal yang dimilikinya, diharapkan manusia mampu memahami segala keagungan Tuhan dengan segala yang telah Tuhan berikan kepadanya. Dan dengan hawa na&u yang dimilikinya diharapkan dapat menjadi penyeimbang prilaku yang dilakukanya walaupun dalam sisi lain kadangkala hawa nafeu dipahami sebagai kekuatan yang berlawanan dengan akal.
Menghadapi kondisi zaman yang sedang mengalami banyak perubahan menuju ke arah modem, dan perubahan dunia modem tersebut seringkali menyimpang dari ajaran Tuhan, maka kiranya peran akal kian meredup manakala tidak diimbangi dengan kejernihan hati dengan meningkatkan nilai ubudiyah kepada Allah SWT. Dari sinilah perlu adanya keselarasan antara keduanya (akal dan hawa nafeu) agar manusia tidak terjerembab ke dalam gcbganAsfalasaafilin.
Berhubungan dengan nilai ubudiyah banyak jalan yang tempuh oleh manusia agar dekat dengan Tuhannya. Salah satunya adalah dengan merambah dunia sufi (yang belakangan ini dalam pelaksanaannya dikenal dengan istilah Tarekat) sebagai langkah penyeimbang antara jasmani dan rohani manusia. Dalam tataran inilah manusia berupaya untuk melakukan perimbangan dua dimensi tersebut melalui ajaran agama dengan menggunakan akal sebagai kekuatan pencari penjelasan akan ajaran Allah.
Amalan ibadah yang dilakukan dalam tarekat bukanlah sesuatu yang menyimpang dari ketentuan syari’at islam, akan tetapi merupakan ajaran yang bersumber dari prilaku Nabi Muhammad SAW sendiri. Melalui tarekat ini, diharapkan manusia tidak hanya dapat mengamalkan amalan badaniyah dengan memegang jalur-jalur syar’i yang telah ada, akan tetapi sekaligus berupaya untuk melangkah ke tingkatan yang lebih tinggi dengan melakukan amal batiniyah sebagai realisasi dari syari’at. لسل tarekat adalah level dimana manusia melakukan segala sesuatu tidak dilandasi oleh rasa takut, akan tetapi didasari dengan ketagwaan dan pensucian diri secara maksimal.
Salah satu tarekat yang banyak dianut oleh ummat islam adalah Tarekat Nagsyabandiyah. Tarekat yang didirikan oleh syekh Baha’uddin An- Naqsyabandani ini benrpaya untuk mengajak pengikutnya meningkatkan dzikir dengan tata kramanya. Tarekat ini memiliki Doktrin dan amalan yang berupaya mengajak pengikutnya melakukan ibadah kepada Allah SWT. Di samping itu juga mengajak pengikutnya untuk berprilaku yang sesuai dengan ajaran agama dalam beribadah (hablum minaHah) dan berhubungan dengan masyarakat (hablum minannaag) sebagaimana akhlak Nabi.
Berpijak dari permasalahan di atas, penulis mencoba mengkaji sejauh mana tarekat Nagsyabandiyah ini berperan dalam meningkatkan moralitas (akhlak) pengikutnya yang saat ini strata sosialnya adalah masyarakat modem, sehingga diharapkan dapat dipakai untuk memberikan kontribusi dalam rangka pembinaan moral masyarakat bagi yang berkepentingan.
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut di atas, dipakai dua pendekatan yaitu pendekatan teoritis yang diambil dari beberapa pustaka yang ada kaitannya dengan permasalahan dan pendekatan empiris dengan studi lapangan yang berpusat di Pondok Pesantren Sumber Bunga Desa Seletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Pendekatan teoritis dimaksudkan untuk memberikan kerangka teori sebagai bahan acuan dan pembanding tentang peran tarekat Nagsyabandiyah dalam meningkatkan moralitas masyarakat modem. Sedangkan pendekat empiris dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung dari obyek penelitian, dalam hal ini sampel yang digunakan adalah purposif sampling sehingga penulis tidak menentukan berapa banyak sampel yang diambil, akan tetapi menggali dan mempelajari data secara mendalam.
Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode observasi terlibat, interview (wawancara), perekaman langsung, pencatatan langsung dan dokumentasi. Adapun untuk menganalisa data yang diperoleh adalah analisis kualitatif dengan teknik induksi dan deduksi.
Dari hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa peran dan pengaruh tarekat Nagsyabandiyah terhadap moral masyarakat sangatlah kuat dengan mengajarkan berakhlakul karimah.
ABSTRACT
Allah created human as the ultimate creature much better than the other ones. In physiological and psychological contexts, human regarded as having privilege that any other creatures not posses. Allah granted human mind and passion in order to be able to accept and to develop their knowledge. Using mind, it is desired that human able to understand God’s glory through everything have been given by God. And by passion it is desired to be a catalyst of human behavior although passion sometimes regarded as an opposing power against mind on the other hand.
Toward the changing conditions of modem era and those changes often digress toward God’s teachings, so it is possible that the role of mind become decreased if not followed by heart purity through increasing worship values to Allah (٠ubudiyah). From here, it is urgent for human to equalize both of mind and passion to distinct them from asfala sal (the lowest degree) predicate.
Corresponding to worship value, there are so many ways taken by human in favor of approaching God. One of them is entering sufism world (later in it’s practice known as tarekat) to equalize between human physic and soul. In this part, human try to equalize the two dimensions through religious teachings empowering mind to seek the explanation of God’s teachings.
Worship conducts performed in tarekat are not deviate from Islamic teaching rules, but are teaching that derived from Prophet Muhammad’s behaviors. By this tarekat, it is desired that human not only perform physical worship but also try to go further to the higher level by performing psychological conducts as the realization of syariah. Tarekat level is a grade where human do everything not based on fear but based on faithfulness and maximum self purification.
One of tarekat that most muslim joins in is Naqsabandy Tarekat. This tarekat established by Syekh Bahauddin an-Naqsabandy try to guide the members to intensify dzikir and its ethics. The doctrine and conducts of this tarekat try to guide the members besides performing worship to Allah (دس min Allah), also teach them to behave in social life (hablun min al- nas).
Based on what has mentioned above, the writer try to discuss how far this Naqsabandy tarekat plays the role in improving the followers morality (akhlak) while they are the part of modem society, so it is desired that tarekat can contribute to set up social morality.
To meet the goal of this research, two approaches used are theoretical approach derived from the relevant literatures and empirical approach via field study at Pondok Pesantren Sumber Bunga in Seletreng village Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Theoritical approach used to make theoritical frame as reference and comparative matters of the role of Tarekat Naqsyabandi in improving morality of modem society. While the empirical approach aimed to comprehend directly from research object. Samples used is purposive sample, so the researcher did not determine the quantity of samples taken, but investigate data deeply. Methods used to gain data are participatory observation, interview, recording, notation and documentation. While to analyze data gained is qualitative analysis using inductive and deductive techniques.
The conclusion is that the role and influence of tarekat Naqsyabandi toward social morality is very strong by teaching akhlak al-karimah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Tamrin, Dahlan |
Keywords: | Tarekat; Naqsyabandiyah; Moralitas; Masyarakat Modern; Tarekat; Naqsabandy; Morality; Modem Society |
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Koko Prasetyo |
Date Deposited: | 21 Aug 2023 14:24 |
Last Modified: | 21 Aug 2023 14:24 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55765 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |