Samheri, Samheri (2006) Kompetensi Kiai sebagai Wali Hakim dalam Pernikahan Bawah Tangan: Studi kasus di Desa Bujur Tengah Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
01210065.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Perkawinan wali hakim dalam pernikahan bawah tangan merupakan fenomena yang sering terjadi di kalangan masyarakat Islam terutama di lingkungan mayarakat pedesaan yang cendrung mempelajari hukum Islam melalui kitab-kitab fiqih klasik (salaf), yang sampai saat ini masih menimbulkan pro kontra di kalangan kiai dan ulama itu sendiri.
Permasalahan yang dibahas dalam sikripsi ini adalah argumentasi dan dasar hukum kewenangan serta dampak hukum dan sosial kiai sebagai wali hakim dalam pernikahan bawah tangan terhadap masyarakat Desa Bujur Tengah Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan, dengan tujuan agar dapat menjelaskan argumentsi dan dasar hukum kiai sebagai wali hakim pernikahan bawah tangan Untuk menjelaskan dampak hukum dan sosial masyarakat yang ditimbulkan dari Kiai sebagai wali hakim dalam pernikahan bawah tangan di daerah tersebut.
Adapun data penelitian ini dikumpulkan melaui observasi, Interview dan Informan. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis data deskriptif analisis dengan teori hermeneutik filosofis, melalui beberapa tahapan yang telah ditentukan, yakni identifikasi, klasifikasi dan selanjutnya diinterpretasikan dengan cara menjelaskan secara deskriptif sebagai kesimpulan dari kompetensi kiai sebagai wali hakim dalam pernikahan bawah tangan.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga pendapat kiai dan tokoh dalam melihat kompetensi kiai sebagai wali hakim dalam pernikahan bawah tangan. Pertama, kiai yang setuju sekaligus sebagai pelaku dengan mengemukakan alasan darurat dan berdasarkan kitab fiqih salaf. Kedua, kiai dan tokoh yang kontra terhadap kiai sebagai wali hakim dalam pernikahan bawah tangan, dengan alasan bukan wewenangnya, karena yang berwenang hanya penguasa atau orang yang ditunjuknya. Ketiga, kiai yang sepakat tapi tidak melakukannya, dengan mengemukakan beberapa alasan dan pertimbangan hukum serta dampak sosial hukumnya.
Adapun dampak hukum kiai sebagai wali hakim dalam pernikahan bawah tangan, bahwa perkawinannya dianggap tidak sah menurut peraturan dan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia dan sebagin kiai atau ulama di Indonesia. Sedangkan dampak sosialnya, adalah menimbulkan hubtingan yang tidak harmunis antara kiai dengan kiai, kiai dengan masyarakat, orang tua dan anak, mempelai dengan tetangganya. Selain itu, status anak dan istrinya tidak jelas di mata hukum dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, sehingga mereka tidak berhak atas nafkah, harta bersama dan harta warits dan hak-hak mereka yang lainnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Tamrin, Dahlan |
Keywords: | Kiai; Wali Hakim; Pernikahan Bawah Tangan; Dasar Hukum; Dampak Hukum dan Social |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 15 Aug 2023 14:20 |
Last Modified: | 15 Aug 2023 14:20 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55747 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |