Mazidah, Zidna (2023) Pemenuhan Hak-Hak perempuan pasca cerai gugat setelah diberlakukannya SEMA No. 3 Tahun 2018 perspektif teori efektivitas Hukum Soerjono Soekanto: Studi di Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
220201210003.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Ketentuan pemenuhan hak-hak perempuan pasca cerai gugat pada SEMA No. 3 tahun 2018 bertujuan agar para perempuan yang hendak mengajukan cerai gugat di Pengadilan tetap dapat mendapatkan hak-haknya. Sebelumnya, hak nafkah hanya bias didapatkan melalui perkara cerai talak saja. Akan tetapi, pada implementasinya di PA Kab. Malang hanya ada dua perempuan yang mengajukan haknya pada perkara cerai gugat.ketentuan ini dirasa belum berjalan di Pengadilan Agama Kabupaten Malang.
Adapun tujuan penelitian, Pertama, mendeskripsikan penerapan hak-hak perempuan pasca cerai gugat setelah diberlakukannya SEMA No. 3 Tahun 2018 di Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Kedua, mengkaji dan menganalisis tinjuan teori efektivitas hukum Soerjono Soekanto terhadap pemenuhan hak-hak perempuan pasca cerai gugat setelah pemberlakuan SEMA No.3 Tahun 2018 di Pengadilan Agama Kabupaten Malang.
Metode yang digunakan yaitu yuridis empiris, penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang dengan mendeskripsikan penerapan ketentuan hak-hak perempuan pasca cerai gugat setelah pemberlakuan SEMA No. 3 Tahun 2018 , kemudian peneliti mengkaji dengan menggunakan pespektif teori efektivitas hukum Soerjono Soekanto.
Hasil penelitian: Pertama, Implementasi aturan pemenuhan hak-hak perempuan pasca cerai gugat di PA Kab. Malang sudah di laksanakan dengan baik melalui proses pendaftaran, persidangan dan eksekusi putusan. Kedua, ketentuan hak-hak perempuan pasca cerai gugat pada SEMA No. 3 Tahun 2018 belum berjalan efektif. Hal ini terlihat dengan hanya tercapainya tiga faktor dari lima faktor dalam teori efektivitas hukum Soerjono. Faktor hukum sudah jelas dan dapat dipahami oleh masyarakat. Para penegak hukum, dalam hal ini yaitu petugas Posbakum, Para Hakim dan petugas PTSP sudah berupaya maksimal dalam menegakkan ketentuan ini. PA Kab. Malang saat ini sudah memfasilitasi sarana prasarana yang memadai dan mendukung pemenuhan hak-hak perepuan pasca cerai gugat. Sedangkan kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat masih rendah, hal ini didukung juga dengan pola kebudayaan masyarakat kabupaten Malang yang tidak ingin repot dan cepat-cepat dalam menyelesaikan permasalahan.
ABSTRACT
Provisions for the fulfillment of women's rights post-divorce contested in SEMA No. 3 of 2018 aims so that women who want to file for divorce in court can still get their rights. Previously, the right to subsistence could only be obtained through divorce cases. However, in its implementation in PA Kab. In Malang, there were only two women who filed for their rights in the divorce case. It was felt that this provision had not been implemented in the Malang Regency Religious Court.
As for the research objectives, First, to describe the implementation of women's rights after the divorce was contested after the enactment of SEMA No. 3 of 2018 at the Malang Regency Religious Court. Second , reviewing and analyzing the review of Soerjono Soekanto's legal effectiveness theory on the fulfillment of women's rights after the divorce was contested after the implementation of SEMA No. 3 of 2018 at the Malang Regency Religious Court.
The method used is empirical juridical. This research was conducted by going directly to the Malang Regency Religious Court by describing the implementation of the provisions on women's rights after the divorce was contested after the implementation of SEMA No. 3 of 2018, then researchers studied using the perspective of Soerjono Soekanto's legal effectiveness theory.
The results of the study: First, the implementation of the rules for fulfilling women's rights after the divorce was contested in PA Kab. Malang has been carried out properly through the registration process, trials and execution of decisions. Second, the provisions on post-divorce women's rights are contested in SEMA No. 3 of 2018 has not been effective. This can be seen by only achieving three of the five factors in Soerjono's theory of legal effectiveness. Legal factors are clear and can be understood by the community. Law enforcers, in this case namely Posbakum officers, Judges and PTSP officers have made every effort to enforce this provision. PA Kab. Malang is currently facilitating adequate infrastructure and supporting the fulfillment of women's rights after the divorce was contested. While the awareness and legal compliance of the community is still low, this is also supported by the cultural patterns of the people of Malang district who do not want to be bothered and are quick to solve problems.
مستخلص البحث
الأحكام الخاصة بإعمال حقوق المرأة بعد الطلاق متنازع عليها في SEMA رقم. يهدف رقم 3 لعام 2018 إلى تمكين النساء اللائي يرغبن في التقدم بطلب للطلاق في المحكمة من الحصول على حقوقهن. في السابق ، كان الحق في العيش لا يمكن الحصول عليه إلا من خلال حالات الطلاق. ومع ذلك ، في تنفيذه في السلطة الفلسطينية كاب. في مالانج ، كانت هناك امرأتان فقط تقدمتا للحصول على حقوقهما في قضية الطلاق. وكان هناك
شعور بأن هذا الحكم لم يتم تنفيذه في محكمة مالانج ريجنسي الدينية
أمابالنسبة لأهداف البحث اولا، وصف تنفيذ حقوق المرأة بعد الطل بعد تشريع قانون (سيما) رقم 3 لعام 2018 في محكمة مالانج ريجنسي الدينية. ثانيا، تمت مراجعة وتحليل مراجعة نظرية الفعا القانونية لسورجونو سوكانتو في إعمال حقوق المرأة بعد الطلاق بعد تطبيق قانون سيما رقم 3 العام 2018 في محكمة مالانج ريجسي الدينية
الطريقة المستخدمة هي الطريقة القانونية التجريبية. تم إجراء هذا البحث بالذهاب مباشرة إلى محكمة مالانج ريجنسي الدينية من خلال وصف تنفيذ الأحكام المتعلقة بحقوق المرأة بعد الطلاق بعد تطبيق قانون سيما رقم 3 لعام .2018، ثم درس الباحثون باستخدام منظور نظرية الفعالية القانونية سرجونو سوكانتو.
نتائج الدراسة: أولاً ، تم الطعن في تنفيذ قواعد إعمال حقوق المرأة بعد الطلاق في تم تنفيذ مالنج بشكل صحيح من خلال عملية التسجيل والمحاكمات وتنفيذ القرارات. ثانياً ، الأحكام الخاصة بحقوق المرأة بعد الطلاق متنازع عليها في SEMA رقم. 3 لعام 2018 لم يكن ساري المفعول. يمكن ملاحظة ذلك من خلال تحقيق ثلاثة فقط من العوامل الخمسة في نظرية سرجون للفعالية القانونية. العوامل القانونية واضحة ويمكن أن يفهمها المجتمع. إن منفذي القانون ، في هذه الحالة ، وهم ضباط بسبكم والقضاة وضباط لبتسب بذلوا قصارى جهدهم لإنفاذ هذا الحكم. كاب. تقوم مالانج حاليًا بتسهيل البنية التحتية الكافية ودعم إعمال حقوق المرأة بعد الطلاق. في حين أن الوعي والامتثال القانوني للمجتمع لا يزال منخفضًا ، فإن هذا يدعمه أيضًا النمط الثقافي لأفراد منطقة مالانج الذين لا يريدون أن يضايقوا ويسارعوا إلى حل المشكلات..
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Sj, Fadil and Mahmudi, Zaenul |
Keywords: | Hak-Hak Perempuan;SEMA No. 3 Tahun 2018;Teori Efektivitas Hukum Soerjono Soekanto; Women's Rights;SEMA No. 3 of 2018; Soerjono Soekanto's Theory of Legal Effectiveness; حقوق المرأ; سيما رقم 3 لعام 2018; نظرية سرجنو سوكانتو للفعالية القانونية |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Zidna Mazidah |
Date Deposited: | 15 Aug 2023 09:36 |
Last Modified: | 15 Aug 2023 09:36 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55739 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |