Andriansyah, Yaffi Jananta (2023) Pemidanaan pemaksaan perkawinan dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual perspektif teori Maslahah Mursalah Imam Ghazali. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
|
Text (Fulltext)
210201210007.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Tindakan kekerasan seksual masih kerap terjadi di Indonesia, hal tersebut memprakarsai penyusunan UU. No. 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual. Didalam undang-undang ini disebutkan jenis-jenis kekerasan seksual yaitu pelecehan seksual non fisik, pelecehan seksual fisik, pemaksaan kontrasepsi, pemaksaan sterilisasi, pemaksaan perkawinan, penyiksaan seksual, eksploitasi seksual, perbudakan seksual, dan kekerasan seksual berbasis elektronik.
Pada penelitian ini akan dibahas tentang pemaksaan perkawinan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemidanaan pemaksaan perkawinan dalam undang-undang mengakomodir konsep Ijbar dalam Islam dan bagaimana pemidanaan tersebut jika dikaji menggunakan teori maslahah mursalah milik Imam Ghazali. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif.
Hasil dari penelitian ini adalah pemidanaan pemaksaan perkawinan dalam undang-undang tidak mengakomodir konsep Ijbar, karena dalam konsep Ijbar terdapat tanggung jawab seorang wali terhadap anaknya, hal tersebut juga didukung oleh norma grundnorm UUD 1945. Pemidanaan pemaksaan perkawinan apabila dikaji menggunakan teori maslahah mursalah, hal tersebut merupakan maslahah, karena kategori yang tertulis adalah perkawinan anak, pemaksaan perkawinan dengan mengatasnamakan praktik budaya, dan pemaksaan perkawinan korban dengan pelaku perkosaan, ketiga hal tersebut sungguh membawa dampak negatif dan menyebabkan mafsadah.
مستخلص البحث
لا تزال أعمال العنف الجنسي تحدث بشكل متكرر في إندونيسيا، وقد أدى ذلك إلى صياغة القوانين رقم 12 لسنة 2022 بشأن جرائم العنف الجنسي. يحدد هذا القانون أنواع العنف الجنسي، وهي التحرش الجنسي غير الجسدي، والتحرش الجنسي الجسدي، ومنع الحمل القسري، والتعقيم القسري، والزواج القسري، والتعذيب الجنسي، والاستغلال الجنسي، والاستعباد الجنسي، والعنف الجنسي بالوسائل الإلكترونية.
سيناقش هذا البحث الزواج القسري، والغرض من هذا البحث هو معرفة ما إذا كانت عقوبة الزواج بالإكراه في القانون تتناسب مع مفهوم الإجبار في الإسلام وكيف يتم دراسة هذه العقوبة باستخدام نظرية الإمام الغزالي في "مصلحة مرسلة". طريقة البحث المستخدمة هي البحث المعياري.
نتائج هذه الدراسة هي أن عقوبة الزواج بالإكراه في القانون لا تستوعب مفهوم الإجبار، لأنه في مفهوم الإجبار هو مسؤولية الولي تجاه طفله، وهذا يدعمه أيضًا دستور عام 1945 هذه مصلحة، لأن الفئات المكتوبة هي زواج الأطفال، والزواج القسري باسم الممارسات الثقافية، والزواج القسري لضحايا الاغتصاب والجناة، فهذه الأشياء الثلاثة لها تأثير سلبي وتسبب مفسدة
ABSTRACT
Acts of sexual violence still often occur in Indonesia, this has initiated the drafting of laws. No. 12 of 2022 concerning crimes of sexual violence. This law states the types of sexual violence, namely non-physical sexual harassment, physical sexual harassment, forced contraception, forced sterilization, forced marriage, sexual torture, sexual exploitation, sexual slavery, and electronic-based sexual violence.
This research will discuss forced marriages, the purpose of this research is to find out whether the punishment for forced marriages in law accommodates the concept of Ijbar in Islam and how this punishment is studied using Imam Ghazali's maslahah mursalah theory. The research method used is normative research.
The results of this study are that the punishment for forced marriage in the law does not accommodate the concept of Ijbar, because in the concept of Ijbar there is the responsibility of a guardian towards his child, this is also supported by the grundnorm of the 1945 Constitution. This is a maslahah, because the categories written are child marriage, forced marriages in the name of cultural practices, and forced marriages of victims and perpetrators of rape, these three things really have a negative impact and cause mafsadah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Suwandi, Suwandi and Susamto, Burhanuddin |
Keywords: | Konsep Ijbar, Maslahah Mursalah, Pemaksaan Perkawinan Key words: Concept of Ijbar, Maslahah Mursalah, Forced Marriage الكلمات الرئيسية : مفهوم الإجبار، مصلحة مرسلة، الزواج بالإكراه |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Yaffi Jananta Andriansyah |
Date Deposited: | 21 Aug 2023 13:43 |
Last Modified: | 21 Aug 2023 13:43 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55731 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |