Hubungan school connectedness dengan self esteem dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XII Di Madrasah Aliyah XY Kabupaten Malang

INDONESIA:

Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dalam diri individu untuk berprestasi, baik secara sadar maupun tidak sehingga merangsang seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan semangat kompetisi dalam meraih sebuah tujuan yang telah dirancang individu sebelumnya. Salah satu keberhasilan siswa dalam pendidikan ditunjukkan dengan prestasi akademiknya. Pada kenyataannya ditemukan tuntutan prestasi akademik pada siswa semakin tinggi sementara daya belajarnya biasa-biasa saja serta kurang adanya dukungan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan motivasi berprestasi. Terdapat faktor intrinsik berupa keyakinan terhadap diri siswa dalam menghadapi hambatan-hambatan pada proses belajar (self-esteem). Selanjutnya, pada faktor ekstrintik antara lain adanya keterhubungan siswa dengan sekolah (school connectedness). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan school connectedness dan self-esteem dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XII di Madrasah Aliyah XY Kabupaten Malang .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling berdasarkan nomor genap pada presensi dan memperoleh sebanyak 134 siswa sebagai responden. Alat ukur dibuat oleh peneliti, antara lain skala motivasi berprestasi berdasarkan teori McClelland(1987), skala school connectedness berdasarkan teori Connell & Wellborn(1991), dan skala self-esteem berdasarkan teori Rosenberg(1995). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni uji korelasi dengan product moment dalam SPSS for windows.

ENGLISH:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas XII Di Madrasah Aliyah xy Kabupaten Malang memiliki tingkat school connectedness yang tinggi sebesar 52.2%. Pada variabel self esteem masuk dalam kategori sedang sebesar 56.7%. Pada variabel motivasi berprestasi masuk dalam kategori sedang sebesar 71.6%. Kemudian hipotesis dinyatakan diterima yaitu school connectedness dengan motivasi berprestasi memiliki hubungan yang signifikan ditandai dengan thitung > ttabel yaitu 5.175 > 1.978 selanjutnya variabel self esteem juga memiliki hubungan yang signifikan yaitu 3.347 > 1.978. Variabel school connectedness dan self esteem memiliki hubungan secara simultan dengan motivasi berprestasi dengan kontribusi r=0.356, (p<0.05 sebesar 0,000 < 0,05) artinya besar kontribusi pengaruh secara bersama sebesar 35.6% dan sisanya 64.4% pengaruh dari variabel lain di luar dari penelitian ini. Jadi semakin tinggi school connectedness dan self esteem siswa maka semakin tinggu pula motivasi belajar siswa.