Studi perbandingan antara Konsep Kalalah dalam Perspektif Imam Al-Syafi’iy dan Hazairin

ABSTRAK

Hukum kewarisan merupakan bagian dari hukum kekeluargaan yang memegang peranan sangat penting. Oleh karena menyangkut hukum kekeluargaan, maka pemikiran seorang mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat kewarisan tidak, bisa dilepaskan dari sistem kekeluargaan dan sosial budaya seorang mufasir tinggal.

Imam al-Syafil’iy yang hidup dalam masyarakat Arab yang notabene-nya bercorak patrilineal penafsirannya terhadap ayat-ayat kewarisan juga bernuansa patrilineal. Begitu juga dengan Hazairin yang hidup dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas bercorak bilateral, penafsirannya terhadap ayat-ayat kewarisan dan juga bernuansa bilateral.

Selama ini masyarakat cenderung taqlid dan belum begitu memahami masalah kalalah dalam proses pembagian waris; Berangkat dari semua itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari persamaan dan perbedaan konsep kalalah antara perspektif Imam al-Syafi’iy dan Hazairin serta mengkaji latar belakang pemikiran kedua tokoh tersebut yang dibatasi pada faktor pendidikan dan sosial budaya tempat tinggal masing-masing.

Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; a) apa persamaan dan perbedaan konsep kalalah dalam perspektif Imam al-Syafi’iy dan Hazairin b) apa yang melatar belakangi pemikiran kedua tokoh tersebut.

Oleh karena penelitian ini lebih menekankan pada pemikiran, maka metode yang digunakan adalah bibliografi research, yakni mengambil teori, konsep dan ide yang terkait dengan permasalahan di atas. Dalam metode analisis menggunakan deskriptif komparatif dan content analysis. Sebagai hasil dari penelitian ini, dapat dilihat persamaan dan perbedaan konsep kalalah dalam perspektif Imam al-Syafi‘iy dan Hazairin serta faktor-faktor yang melatar belakangi pemikiran kedua tokoh tersebut.

ABSTRACT

Inheritance law is a part of family law that has very important role. Because it relates to family law, so mufassir’s interpretatioa in interpreting the inheritance verses can not be separated from family system and cultural social where the mufassir lives.

Imam al-Syafi’iy who lives in Arabian society whom are, generally patrilineal patem, his interpretation toward the inheritance verses is also patrilineal. Furthermore, Hazairin who lives in Indonesian society whom the majority is bilateral, his interpretation toward the inheritance verses is also bilateral.

So far, the society is tend to be taqlid and has not truly understood about kalalah in heir distribution process. From all of those phenomena, this research aims at understanding the similiarities and differences of kalalah concept between Imam al-Syafi’iy and Hazairin, also learn about the interpretation background of both of them which is limited by educational factor social of each habitat.

As the problems in this research are; What are the similarities and differences, b) What are the background those two figures interpretation.

Because this research more emphacizes on the interpretation, so the method that is used is bibliography research, that are take the theory, concept, and idea that relate to the above research problems. In analysis method use comparative deskritive and content analysis. As the result of this research, can be seen the similarities and differences of kalalah concept in Imam al-Syafi’iy and Hazairin perspective and also the factors that influence the interpretation of those two figures.