Pelaksanaan pengawasan kredit modal kerja guna menekan terjadinya penunggakan kredit pada PT. Bank Central Asia Tbk cabang Malang

ABSTRAK

Pengawasan kredit sebagai salah satu fungsi manajemen perbankan menarik untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Hal ini karena fungsi pengawasan kredit sangat penting untuk mengantisipasi timbulnya resiko kerugian dalam pemberian kredit dan selama kredit tersebut berjalan. Dimana maksud diadakannya pengawasan kredit salah satunya adalah untuk menjamin aktivitas kredit bank dan mengendalikan terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang tidak dikehendaki, sehingga timbulnya resiko kredit dapat ditekan seminimal mungkin.

Judul skripsi tersebut di atas diteliti dengan menggunakan metode deskriptif. Peneliti mencoba menggambarkan secara sistematis, akurat, fakta dan karakteristik mengenai pelaksanaan pengawasan kredit pada Bank Central Asia cabang Malang. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis kualitatif. Dimana peneliti mereduksi data kemudian melakukan penyajian data dan selanjutnya menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan kredit yang dilakukan oleh Bank Central Asia cabang Malang sejak permohonan kredit sampai pelunasan kembali oleh debitur berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh indikator-indikator, antara lain: (1) Kualitas kredit didominasi kategori Lancar sedangkan dilihat dari sisi NPL kualitas kredit BCA cabang Malang dibawah 5%, (2) Pengawasan dilaksanakan secara terus-menerus, (3) Pengawasan dilakukan sesuai dengan rencana atau target yang telah dibuat, (4) Tertibnya administrasi. Adapun dampak dari pengawasan kredit yang dilakukan BCA Cabang Malang yaitu dalam penyaluran kreditnya sebagian besar kembali.

Pengawasan kredit yang dilakukan oleh BCA sudah baik tetapi kegiatan tersebut hendaknya ditingkatkan lagi. Meskipun prosentase penunggakan kredit masih berada dalam batas kewajaran karena tidak melebihi tingkat NPL. Semakin kecil prosentase penunggakan kredit maka penilaian kesehatan bank akan semakin baik. Pengawasan hendaknya bukan hanya mengawasi kegiatan yang bersifat administratif, namun juga pengawasan yang bersifat spiritual, rohani dan penyadaran.