Wakaf Produktif dan Pemberdayaan Ekonomi Umat Praktik Perwakafan Kebun Apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan

ABSTRAK

Perkembangan praktik perwakafan di Indonesia dewasa ini dibandingkan dengan Negara Islam lainnya seperti Mesir, Turki, dan Yordania, masih sangatlah jauh berbeda. Sampai saat ini di Indonesia masih banyak tanah wakaf yang tidak dikelola secara produktif, sebagian besar wakaf yang ada untuk memelihara dan melestarikan saja masih kekurangan dana dan masih menggantungkan dana dari luar dana wakaf. Data DEPAG sampai tahun 2003 menunjukkan bahwa tanah wakaf di seluruh Indonesia yakni 362.471 (tiga ratus enam puluh ribu empat ratus ujuh puluh satu) lokasi dengan luas 1.475.198,586 M2 pada umumnya tanah wakaf di Indonesia pengelolaannya masih bersifat konsumtif.

Berdasarkab latar belakng di atas, penulis mengambil judul: “Wakaf Produktif dan Pemberdayaan Ekonomi Umat” Praktik Perwakafan Kebun Apel Di Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan., dengan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah peran wakaf produktif kebun apel yang berada di Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat? Dan Bagaimanakah aktivitas dan praktik perwakafan produktif kebun apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan?

Adapun jenis penelitian adalah penelitian lapangan (Empiris), dengan pendekatan kualitatif. Data yang digtmakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari Bapak H. Tohir dan Bapak H.M. Fachrul Muis, serta akta ikrar wakaf dan literature-literatur yang relevanterhadap tema. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui observasi, interview (wawancara), dokumentasi. Untuk memperoleh kesimpulan atas data-data yang telah terkumpul sekaligus jawaban diatas, penulis analisis dengan menggunakan teknik analis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, bentuk pemberdayaan secara ekonomi yang dilakukan pengelola wakaf produktif dapat dikategorikan menjadi 2 bagian: 1. Pengembangan masjid yang di titik beratkan pada pembangunan fisik masjid dimana dengan adanya wakaf produktif tersebut maka masyarakat tidak lagi melakukan penarikan dana untuk rehab masjid yang dipinggir-pinggir jalan melainkan langsung diambilkan dari keuntungan penjualan buah apel. 2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Yang menitik beratkan pada sektor pendidikan mulai lembaga pendidikan RAZTK, MI dan MTS dan perkoperasian. Dengan harapan agar terjadi perubahan pada diri masyarakat, terutama dalam peningkatan skill masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.