Pertimbangan Hakim dalam Penyelesaian Sengketa Harta Bersama antara Suami Istri pada Perkara Perceraian di Pengaduan Agama Malang: Studi kasus Perkara No.470/Pdt.G/2OO3/PA Mlg

ABSTRAK

Salah satu fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga adalah masalah pembagian harta bersama setelah terjadi perceraian di Pengadilan Agama, munculnya permasalahan tersebut di latar belakangi oleh : pertama, dikarenakan pihak istri sering membuka aib keluarga dan pihak suami telah mengingatkan akan tetapi pihak istri tidak pernah mengindahkannya, sehingga menimbulkan ketidakharmonisan diantara suami istri tersebut. Kedua, terjadinya perselisihan dan pertengkaran pada keluarga itu, sehingga menjadikan keluarga itu tidak bisa mempertahankan keutuhan rumahtangga lagi, Ketiga, secara diam-diam pihak suami telah nikah sirri tanpa seizin pihak istri.

Dengan berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil judul tentang pertimbangan Hakim dalam penyelesaian sengketa harta bersama antara suami istri pada perkara perceraian di Pengadilan Agama Malang. (Perkara Nomor 470/Pdt.G/2003/PA.Mlg) dengan nimusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana pertimbangan hakim dalam menyelesaikan sengketa harta bersama dalam perceraian pada perkara Nomor 470/Pdt.G/2003/PA.Mlg dan bagaimana proses penyelesaian sengketa harta bersama pada perkara perceraian nomor 470/Pdt.G/2003/PA.Mlg ditinjau dari UU No. 7 Tahun 1989.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris, sedangkan pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini mengunakan pendekatan lapangan. Data yang digunakan adalah dari data primer dan sekunder yang diperoleh dari hakim yang pernah menangani penyelesaian sengketa harta bersama di Pengadilan Agama Malang dan salinan putusan Perkara Nomor 470/Pdt.G/2003/PA.Mlg. Sumber data dari penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Untuk memperoleh kesimpulan atas data-data yang telah terkumpul sekaligus jawaban atas permasalahan di atas, peneliti analisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif..

Hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa, adanya beban biaya hadlonah yang di bebankan kepada pihak suami merupakan satu solusi yang di diputuskan oleh hakim setelah putusan perkara perceraian untuk meringankan beban bagi istri dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya, keputusan hakim dalam perkara tersebut juga telah mempertimbangkan nilai keadilan dan kebenaran, sehingga kedua belah pihak wajib melaksanakan keputusan hakim tersebut.