Fenomena Nikah Sirri di kalangan Mahasiswa: Studi kasus Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang

ABSTRAK

Islam memandang perkawinan bukan saja sebagai perbuatan mu'amalat, tetapi juga mengandung segi ibadat. Hal ini terbukti dengan adanya ketentuan-ketentuan Tuhan di dalam kitab suci al-Qur’an yang mengatur persoalan mengenai perkawinan tersebut. Bahkan Rasulullah SAW sendiripun mewajibkan nikah atas orang-orang yang telah mampu melaksanakannya dan menganjurkan untuk berpuasa bagi mereka yang belum mampu untuk menikah. Fenomena yang terjadi pada saat sekarang ini adalah tidak hanya orang awam saja yang banyak melakukan kegiatan nikah sirri tetapi juga kebanyakan terjadi di kalangan para mahasiswa, khususnya mahasiswa UIN Malang.

Dari latar belakang ini, permasalahan yang akan penulis bahas ialah mengenai penyebab-penyebab mengapa mahasiswa melakukan pernikahan sirri serta bagaimana tanggapan dari tokoh masyarakat mengenai hal ini, yang nantinya akan disesuaikan dengan pendapat dari para ahli atau tokoh masyarakat yang mengerti akan seluk beluk mengenai persoalan pernikahan.

Untuk mengumpulkan data-data, penulis menggunakan beberapa metode yaitu observasi, interview dan dokumentasi. Adapun pembahasan skripsi ini meliputi pengertian pernikahan dan pernikahan sirri serta akibat yang ditimbulkan jika terjadi pernikahan sirri, yang kesemuanya dilihat dari hukum islam dan UU No. 1 tahun 1974. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus kemudian mencoba untuk menganalisa data-data yang ada sehingga diharapkan bisa menghasilkan pemahaman yang jelas tentang bagaimana seharusnya pernikahan yang baik walaupun pernikahan tersebut adalah nikah sirri.

Penelitian mengenai nikah sirri dikalangan mahasiswa UIN Malang ini untuk menunjukkan bahwa adanya persepsi yang keliru mengenai pengertian nikah sirri itu sendiri. Dalam Islam pernikahan harus melibatkan rukun dan syarat sahnya pernikahan, jika dilihat dari sisi agama nikah sirri memang telah memenuhi kriteria sahnya pernikahan, akan tetapi jika dilihat dari sisi hukum nasional hal ini tidak dapat ditolerir. Pernikahan sirri hanya semata-mata untuk melegalkan hubungan antara laki-laki dan wanita, namun dalam pandangan hukum nasional pernikahan harus juga ikut melibatkan unsur-unsur yang menjadikan sahnya sebuah pernikahan.

Diharapkan dengan usaha-usaha untuk mengembalikan pengertian yang sebenarnya tentang pernikahan dapat membuat mahasiswa yang sudah ingin menikah menyempurnakan rukun dan syarat pernikahan mereka meskipun pernikahan itu dalam bentuk sirri.