Pengaruh bauran promosi terhadap peningkatan pendapatan pajak pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang

ABSTRAK

Permasalahan yang terjadi dalam Pemerintahan di kota Malang adalah bagaimana caranya untuk dapat meningkatkan pendapatan pajaknya dan mendistribusikanya dengan merata kepada seluruh masyarkat Malang. Dispenda yang dipercaya sebaqgai pengelola dan penyalur distribusi pajak dan retribusi berusaha mengoptimalkan kerjanya dengan melakukan bauran promosi yang berupa Advertising, Personal Seling, dan Sales Promotion.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variable bauran promosi berpenganih terhadap peningkatan pendapatan pajak dan mengetahui variable mana yang paling dominan berpengaruh terhadap pendapatan pajak digunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji F dan Uji t untuk mengetahui pengaruh secara parsial.

Dari hasil analisis didapatkan hasil koefisien regresi advertising (bl) sebesar 0,476 dengan taraf signifikan t sebesar 0,001 artinya bahwa advertising mempunyai pengaruh terhadap pendapatan sebesar 0,476 dan bernilai positif, koefisien regresi personal selling (b2) sebesar 0,184 dengan taraf signifikan t sebesar 0,085 artinya baliwa personal selling mempunyai pengaruh sebesar 0,184 terhadap pendapatan dan bernilai positif, dan Koefisien regresi Sales Promotion (b}) sebesar 0,278 dengan taraf signifikan t sebesar 0,013 artinya bahwa sales promotion mempunyai penganih terhadap peningkatan pendapatan sebesar 0,278.

Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan, dapat dilihat dari besarnya t hitung. Dapat diketahui variabel bebas X] (Advertising) adalah variabel bebas yang mempunyai pengaruh paling dominan dibandingkan dengan variabel bebas yang lain. Hal ini dapat diketahui karena variabel bebas X, (Advertising) mempunyai nilai koefisien regresi tertinggi yaitu 0,476 dibandingkan dengan variabel bebas yang lain, selain itu nilai t hitung variabel X, (Advertising) juga memiliki nilai paling besar yaitu sebesar 3,497. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa advertising mempunyai pengaruh paling dominan terhadap