Analisis faktor-faktor Retail Mix yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih toko bahan bangunan di wilayah Kecamatan Kabuh Jombang

ABSTRAK

Hingga saat ini belum diperoleh informasi yang tepat yang dapat menggambarkan seberapa besar faktor-faktor retail mix yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih sebuah toko bahan bangunan di wilayah masing-masing. Selama ini perkiraan yang di jadikan patokan oleh retailer (pengecer) hanyalah melalui berbagai fenomena yang terjadi sehari-hari.

Bahan bangunan termasuk salah satu dari produk pokok bagi kehidupan manusia. Dengan bahan bangunan manusia mendirikan rumah sebagai tempat tinggal bersama keluarga. Seiring dengan kemajuan zaman, rumah bukan hanya sebagai tempat berlindung akan tetapi juga mencitrakan status sosial pemiliknya. Dalam pembangunan sebuah rumah, konsumen membutuhkan retailer bahan bangunan. Sedangkan retailer, akan selalu berusaha memberikan serta berbuat yang terbaik bagi konsumennya, dan salah satu dari usaha tersebut adalah dengan menerapkan serta mengevaluasi faktor-faktor retail mix yang di kelola dan dimilikinya.

Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor retail mix yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih toko bahan bangunan serta untuk mengetahui faktor manakan yang paling dominant yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih toko bahan bangunan.

Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas alat instrumen, serta menggunakan analisis faktor, yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: (1) Deskripsi data, (2) Uji interpendensi, (3) Ekstraksi faktor, (4) Faktor sebelum rotasi (5) Rotasi faktor, dan (6) Uji validitas reliabilitas model faktor.

Hasil uji validitas dan reliabilitas alat instrumen, diketahui bahwa keseluruhan alat instrumen dinyatakan valid dan reliabel, dengan hasil alpha cronbach sebesar 0.8916, dimana nilai tersebut diatas 0.6, maka reliabilitas alat instrumen dinyatakan valid.

Tahap selanjutnya adalah dilakukan analisis factor atas data yang terdiri dari 20 sub variabel (Xl,X2,X3,...,X2O), pada tahap awal analisis, yatu pada tahap uji pengukuran kecukupan sampling (uji MSA) dihasilkan matrik korelasi anti image, dimana terdapat tiga sub variabel yang memiliki nilai MSA >0.5, yaitu sub variabel X2, X4 dan XI8 yang masing-masing memiliki nilai MSA sebesar 0.497, 0.472 dan 0.490, maka konsekuensi yang diterima adalah ketiga variabel tersebut tidak diikutkan pada analisis selanjutnya. Pada tahap kedua, di ketahui terdapat tiga sub variabel yang tidak memiliki nilai komunalitas yang mencukupi, yaitu sub variable XI1, X15 dan X17, yang masing-masing memiliki nilai komunalitas sebesar 0.396و0.456 و dan 0.495و maka ketiga sub variabel tersebut mendapat konsekuensi yang sama yaitu dikeluarkan dari alat analisis, yang untuk selanjutnya analisis dilakukan dari awal lagi.

Hasil akhir dari analisis ini menyisakan 14 sub variabel yang terbagi dalam enam model faktor dengan total varian (Cummulatif percentage) sebesar 68.158% dengan kisaran muatan faktor (factor loading) antara 0.495 hingga 0.915. iModel faktor pertama terdiri dari sub variabel X5 dan X14 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0.81 13. Model faktor kedua terdiri dari sub variabel XI, X3 dan X13 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0.8476. Model factor ketiga terdiri dari subvariabel X7, X8 dan X9 dengan koeffisien reliabilitas sebesar 0.8545. Model faktor keempat terdiri dari sub variabel X19, X20 dengan koeffisien reliabilitas sebesar 0.857. Model faktor kelima terdiri dari sub variabel XIO dan X12 dengan koeffisien reliabilitas sebesar 0.841 dan terakhir. Model faktor keenam yang terdiri dari sub variabel X6 dan X16 dengan koeffisien reliabilitas sebesar 0.7816.

Dengan adanya batasan pada penelitian ini, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menjelaskan tentang faktor-faktor lainnya yang dapat diterapkan pada toko-toko retail yang lainnya, sehingga dapat dijadikan masukan bagi para pengusaha retail.