Bafagih, Munirah (2006) Korelasi antara Outbound (Games/Exercise) dengan Empati Remaja. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02410026.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Masa remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Menurut Yusuf (2004:59) Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya diantaranya adalah Social cognition yaitu kemampuan untuk memikirkan tentang pikiran, perasaan, motif, dan tingkah laku dirinya dan orang lain. Kemampuannya memahami orang lain, memungkfnkan remaja untuk lebih mampLi menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan teman sebayanya. Mereka telah mampu melihat bahwa orang itu sebagai individu yang unik, dengan perasaan, nilai-nilai, minat, dan sifat-sifat kepribadian yang beragam. Kemampuannya ini berpengaruh kuat terhadap minatnya untuk bergaul atau membentuk persahabatan dengan teman sebayanya. Kemampuan tersebut merupakan salah satu dari ciri-ciri empati.
Empati adalah kemampuan untuk ikut merasakan perasaan orang lain. Menurut Goleman empati adalah *’memahami perasaan dan masalah orang lain, dan berfikir dengan sudut pandang mereka, menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal” (Goleman, 1999: lampiran E).
Menurut Goleman (1999: 158) seni yang mantap untuk menjalin hubungan membutuhkan kematangan dua keterampilan emosional lain, yaitu menejemen diri dan empati. Tidak dimilikinya kecakapan ini akan membawa pada ketidakcakapan dalam dunia sosial atau berulangnya bencana antar pribadi.
Outbound merupakan metode atau kegiatan pelatihan di alam terbuka. Pendidikan outbound bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kasih sayang pada orang lain. Penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Johnson bahwa kegiatan di dalam outbound training dapat meningkatkan perasaan hidup bermasyarakat (sense of community) di antara para peserta pelatihan (Ancok, 2003: 1-3).
Dalam hal ini penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian quasy experiment experiment semu. Tujuan dari experiment ini adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan experimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variable yang relevan (Suryabrata, 1987: 36).
Model quasy experiment yang digunakan oleh peneliti ini berupa one-shot case study yaitu experiment yang dilaksanakan hanya satu kali treatment dan diperkirakan sudah mempunyai pengaruh (Arikunto, 2002: 78).
Skema model one-shot case study dapat dilihat sebagai berikut: X o artinya setelah perlakuan maka dilakukan proses observasi.
Hasilnya signifikan antara outbound dengan empati، Terlihat bahwa probabilitas (Sig. 2 tailed) adalah 0,000 Karena probabilitas < 0,05 maka H ditolak atau empati tinggi. Artinya peserta outbound melaksanakan dengan sungguh-sungguh outbound tersebut sehingga peserta mengalami peningkatan empati، Hipotesa bahwa semakin sungguh-sungguh melaksanakan outbound maka semakin tinggi empatinya itu dinyatakan diterima.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Mangestuti, Retno |
Keywords: | Remaja; Empati; Outbound |
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 15 Aug 2023 14:29 |
Last Modified: | 15 Aug 2023 14:29 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55348 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |