Muzayyidin, Anwarul (2023) Daftar aset kekayaan sebagai syarat poligami di Pengadilan Agama Kabupaten Malang ditinjau dengan teori subtansi hukum Gustav Radbruch. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
200201210024.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Poligami menjadi salah satu polemik dalam kehidupan keluarga, sehingga ada yang pro dan kontra dalam pelaksanaannya. Islam tidak melarang adanya poligami, begitu pula hukum di Indonesia juga membolehkan poligami. Akan tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satu syarat yang harus dipenuhi yaitu menyertakan daftar aset kekayaan dalam izin berpoligami. Dalam tesis ini, penulis akan menganalisa peraturan terbaru tersebut menggunakan teori subtansi hukum Gustav Radbruch.
Fokus penelitian yaitu : Problematika daftar aset kekayaan sebagai syarat poligami? Bagaimana pandangan teori subtansi hukum Gustav Radbruch terhadap kebijakan tentang persyaratan daftar aset kekayaan sebagai syarat poligami di Pengadilan Agama Kabupaten Malang?
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) dengan pendekatan Kualitatif, pengumpulan data dengan hasil wawancara, dokumentasi, Teknik analisis data dimulai dengan pengecekan data dan menggunakan triangulasi sumber data, serta serangkaian analisa dengan menggunakan teori subtansi hukum Gustav Radbruch.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Problematika dalam peraturan ini antara lain pemalsuan daftar aset dengan tidak mencamtunkan seluruh harta bersama antara pemohon dengan termohon atau istri pertama. Permasalahan lain yang timbul dari peraturan ini adalah adanya poligami siri dengan alasan tidak mau ribet berurusan dengan harta bersama, dengan dalih bahwa hartanya harus dinikmati bersama dengan istri pertama maupun kedua (2) Daftar aset kekayaan sebagai syarat poligami sangat jelas menjunjung keadilan, karena di dalamnya menjelaskan tentang kejelasan harta kekayaan bersama antara termohon dan pemohon. peraturan ini juga dibuat untuk menciptakan kebermanfaatan bersama antara pemohon dan termohon. Karena dengan peraturan tersebut jadi jelas hak-hak kekayaan antara suami dengan istri pertama, kedua dan seterusnya. Peraturan tentang daftar aset kekayaan sebagai syarat poligami diatur dalam buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama Mahkamah Agung, peraturan ini di lakukan atas dasar kurang pahamnya masyarakat terhadap KHI pasal 94 tentang harta bersama dalam poligami sehingga menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat.
ABSTRACT
Polygamy is one of the polemics in family life, so there are pros and cons in its implementation. Islam does not prohibit polygamy, nor does Indonesian law allow polygamy. However, there are several conditions that must be met. One of the conditions that must be met is to include a list of assets in the polygamy permit. In this thesis, the author will analyze the latest regulation using Gustav Radbruch's legal substance theory.
The focus of the research is: The problem of registering wealth assets as a condition for polygamy? What is the view of Gustav Radbruch's theory of legal substance regarding the policy regarding the requirement to register assets as a condition for polygamy in the Malang Regency Religious Court?
This research is field research (field research) with a qualitative approach, data collection using interview results, documentation, data analysis techniques starting with data checking and using data source triangulation, as well as a series of analyzes using Gustav Radbruch's theory of legal substance.
The results of this study indicate that: (1) The problems in this regulation include falsifying the list of assets by not including all joint assets between the applicant and the respondent or the first wife. Another problem that arises from this regulation is the existence of unregistered polygamy on the grounds that they do not want to be complicated in dealing with joint assets, on the pretext that the assets must be shared with the first and second wives (2) The list of assets assets as a condition for polygamy clearly upholds justice, because in it explaining the clarity of shared assets between the respondent and the applicant. This rule is also made to create mutual benefit between the applicant and the respondent. Because with these regulations it becomes clear the property rights between the husband and the first, second wife and so on. Regulations regarding the list of assets as a condition for polygamy are regulated in book II of the Guidelines for the Implementation of Duties and Administration of the Religious Courts of the Supreme Court, this regulation was carried out on the basis of a lack of understanding by the public towards KHI article 94 concerning joint property in polygamy, giving rise to multiple interpretations among the public.
مستخلص البحث
تعدد الزوجات هو أحد الجدل في الحياة الأسرية ، لذلك هناك إيجابيات وسلبيات في تنفيذه. لا يحظر الإسلام تعدد الزوجات ، كما لا يسمح القانون الإندونيسي بتعدد الزوجات. ومع ذلك ، هناك العديد من الشروط التي يجب الوفاء بها. أحد الشروط التي يجب استيفاؤها هو إدراج قائمة الأصول في تصريح تعدد الزوجات. في هذه الأطروحة ، سيحلل المؤلف أحدث اللوائح باستخدام نظرية المادة القانونية لغوستاف رادبروخ.
محور البحث: إشكالية تسجيل أصول الثروة كشرط لتعدد الزوجات؟ ما هي وجهة نظر نظرية غوستاف رادبروخ للمضمون القانوني فيما يتعلق بالسياسة المتعلقة بمتطلبات تسجيل الأصول كشرط لتعدد الزوجات في محكمة مالانج ريجنسي الدينية؟
هذا البحث عبارة عن بحث ميداني (بحث ميداني) بمنهج نوعي ، وجمع البيانات باستخدام نتائج المقابلة ، والتوثيق ، وتقنيات تحليل البيانات بدءًا من فحص البيانات واستخدام تثليث مصدر البيانات ، بالإضافة إلى سلسلة من التحليلات باستخدام نظرية غوستاف رادبروخ للمادة القانونية.
تشير نتائج هذه الدراسة إلى ما يلي: (1) تشمل المشاكل الواردة في هذا النظام تزوير قائمة الأصول من خلال عدم تضمين جميع الأصول المشتركة بين مقدم الطلب والمدعى عليه أو الزوجة الأولى. هناك مشكلة أخرى تنشأ عن هذا النظام وهي وجود تعدد الزوجات غير المسجل على أساس أنهم لا يريدون التعقيد في التعامل مع الأصول المشتركة ، بحجة وجوب تقاسم الأصول مع الزوجة الأولى والثانية (2) القائمة من الأصول كشرط لتعدد الزوجات يدعم بوضوح العدالة ، لأنه يشرح وضوح الأصول المشتركة بين المدعى عليه ومقدم الطلب. تم وضع هذه القاعدة أيضًا لإنشاء منفعة متبادلة بين مقدم الطلب والمدعى عليه. لأنه مع هذه اللوائح يصبح واضحا حقوق الملكية بين الزوج والزوجة الأولى والثانية وهلم جرا. يتم تنظيم اللوائح المتعلقة بقائمة الأصول كشرط لتعدد الزوجات في الكتاب الثاني من المبادئ التوجيهية لتنفيذ واجبات وإدارة المحاكم الدينية للمحكمة العليا ، وقد تم تنفيذ هذه اللائحة على أساس عدم فهم من قبل الجمهور تجاه المادة 94 من المملكة الأردنية الهاشمية بشأن الملكية المشتركة في تعدد الزوجات ، مما أدى إلى تفسيرات متعددة بين الجمهور.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Hamidah, Tutik and Yasin, Noer |
Keywords: | Poligami; Daftar Aset Kekayaan; Subtansi Hukum Gustav Radbruch; Polygamy; List of Wealth Assets; Legal Substance Gustav Radbruch; تعدد الزوجات ; قائمة أصول الثروة ; المادة القانونية غوستاف رادبروخ |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Anwarul Muzayyidin |
Date Deposited: | 01 Aug 2023 09:21 |
Last Modified: | 01 Aug 2023 09:21 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55114 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |