Musyarrafah, Musyarrafah (2013) Pengembangan bahan ajar pendidikan karakter berbasis Asmā’ul Husnā. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
11760027.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pendidikan karakter dinilai sukses bila anak telah menunjukkan kebiasaan berperilaku baik. Hal ini tentu saja memerlukan waktu, kesempatan, dan tuntunan yang berkelanjutan. Perilaku berkarakter tersebut akan muncul, berkembang dan menguat pada diri anak hanya bila mengetahui konsep dan ciri-ciri perilaku karakter, merasakan dan memiliki sikap yang positif pada konsep karakter yang baik dan terbiasa untuk melakukannya. Kesuksesan pendidikan karakter ini sangat ditentukan oleh guru, pendekatan dan metode yang digunakan oleh guru dalam integrasi karakter. Guru harus mampu mendesain sebuah proses pembelajaran yang mampu menjadikan siswa berkarakter, dengan berlandaskan prinsip dasar dan strategi pengembangan karakter. Karakter tidak sebatas pengetahuan namun lebih dalam lagi, menjangkau wilayah emosi dan kebiasaan diri. Dengan demikian, diperlukan tiga (3) komponen tentang karakter yang baik yakni: (a) pengetahuan tentang moral, (b) perasaan tentang moral dan (c) perbuatan bermoral.
Konsep Asmā’ul Husnā diadopsi sebagai tema dasar dalam pengembangan karena alasan tersendiri. Asmā’ul Husnā adalah nama- nama indah yang dimiliki oleh Tuhan, yaitu gambaran dari sifat- sifat-Nya. Nilai- nilai yang terkandung dalam Asmā’ul Husnā ini lah yang akan dijabarkan dan dijadikan tema-tema umum pengembangan Bahan Ajar. Asmā’ul Husnā dipilih karena sifat- sifat ini mampu menyempurnakan 18 nilai yang telah dirampungkan pemerintah dalam konsep kurikulum pendidikan karakter, mengandung sifat-sifat Allah yang ada sembilan puluh sembilan (Hadist Shahih) dan meliputi karakter pribadi Rasulullah s.a.w, yang merupakan contoh manusia yang memiliki akhlak paling terpuji sehingga dapat dijadikan teladan. Jadi, Asmā’ul Husnā ini dipilih karena mengharapkan agar siswa meneladani nilai- nilai Allah yang pada akhirnya dapat terinternalisasi menjadi karakter diri siswa, menjadikannya sebagai bagian dari aspek pengamalan dan tauladan dalam akhlak kehidupan sehari- hari.
Selanjutnya pedekatan pembelajaran berbasis proyek diusung sebagai alternatif pendekatan penerapan pendidikan karakter, karena model pembelajaran ini mampu mengembangkan karakter peserta didik dengan menekankan pada tiga aspek yaitu berfikir kritis, komunikasi dan kerjasama dalam melaksnakan proyek. Pada prosesnya pendekatan pembelajaran berbasis proyek ini memiliki sintak (1) Starts With the Essential Question, (2)Design a Plan for the Project, (3) Creates a Schedule, (4) Monitor the Students and the Progress of the Project, (5) Assess the Outcome, (6) Evaluate the Experiences. Sintak ini secara tidak langsung juga sejalan dengan tiga pilar membentuk karakter yaitu mengetahui tentang nilai, merasakan tentang nilai dan melakukan perbuatan bernilai.
Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa guru perlu mengembangkan sebuah proses pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk mampu memahami, merasakan dan mengerjakan nilai-nilai kebaikan tersebut. Hanya saja guru masih belum menemukan panduan pelaksanaan proses pembelajaran tersebut karena saat ini belum ditemukan adanya modul pendidikan karakter berbasis Asmā’ul Husnā dengan pendekatan
pembelajaran berbasis proyek, oleh sebab itu peneliti merasa hal ini sangat signifikan untuk dikembangkan.
Dalam pengembangan bahan ajar ini, pengembang menggunakan pendektan Designed based Research dengan model desain dan pengembangan modul James D Russel. Prosedur pengembangan model ini terdiri dari lima tahap yaitu: ( 1 ) Permusuan tujuan-tujuan. (2) Penyusunan kriteria item, (3) Analisis spesifikasi entry behaviour siswa, (4) Penentuan dan pemilihan aktivitas pengajaran, materi, media, dan jadwal pelaksanaan, dan (5) Evaluasi modul : Efektivitas (evaluasi sumatif) dan Validitas (Evaluasi formatif) modul.
Pengembangan ini menghasilkan produk yaitu modul pendidikan karakter berbasis Asmā’ul Husnā yang berisi ( 1 ) bahan ajar pendidikan karakter berbasis Asmā’ul Husnā untuk peserta didik dan (2) panduan proses pembelajaran bagi guru. Produk pengembangan ini diujicobakan melalui beberapa tahap secara berurutan yakni (1) Validasi ahli isi materi pendidikan karakter dan Ahli Desain media pembelajaran (2) Uji coba guru wali kelas V, (3) Uji coba perorangan, kelompok kecil dan uji coba lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar yang dihasilkan memiliki tingkat keefektifan dan kemenarikan yang tinggi, hal ini ditandai dari hasil uji coba yang berada dalam kategori baik dengan skala konversi 5, adapun presentase hasil validasi dan uji coba yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Validasi ahli isi untuk modul secara keseluruhan prosentase tingkat pencapaiannya 75,45% berada pada kualifikasi cukup baik; panduan proses pembelajaran bagi guru prosentase tingkat pencapaian 78.00% berada pada kualifikasi cukup baik; dan materi bahan ajar bagi siswa prosentase tingkat pencapaian 76.00% berada pada kualifikasi cukup baik. (2) Validasi ahli desain pembelajaran untuk modul secara keseluruhan prosentase tingkat pencapaiannya 55,55%, untuk panduan proses pembelajaran untuk guru prosentase tingkat pencapaian 56,36 %, dan untuk materi bahan ajar untuk siswa sebesar prosentase tingkat pencapaian 63,07% berada pada kualifikasi perlu direvisi, artinya produk dapat dilanjutkan dengan meneliti kembali secara seksama dan mencari kelemahan-kelemahan produk untuk disempurnakan agar dapat dimanfaatkan dengan layak untuk proses pembelajaran dan penanaman karakter dalam diri siswa. (3) Uji Coba oleh Guru wali kelas V menunjukkan hasil prosentase tingkat pencapaian 78,09% (4) Uji coba perorangan dengan mean prosentase pencapaian 90,98% , (5) Uji coba kelompok kecil dengan mean prosentase pencapaian 94,20% (6) Uji coba lapangan dengan mean prosentase pencapaian 88,11%. Selain hasil tersebut, percobaan penggunaan buku ajar yang dilaksanakan pada siswa MI di kota Banjarmasin menunjukkan ada peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan hasil perbandingan antara pre test dan post test sebelum dan sesudah menggunakan modul. Data statistik menunjukkan yaitu dari nilai pretest (sebelum menggunakan bahan ajar) dengan rata-rata 65,38 menjadi nilai rata rata postest (sesudah menggunakan bahan ajar) 70,00 yang masuk ke dalam kategori sangat baik. Dari hasil tersebut hasil pengembangan sudah dapat dikatakan sudah memenuhi unsur kebutuhan pembelajaran, khususnya untuk peningkatan karakter siswa dengan modul pendidikan karakter berbasis Asmā’ul Husnā di kelas V MI dengan model pendekatan pembelajaran berbasis proyek.
Kelebihan bahan ajar produk pengembangan adalah sebagai berikut; menyajikan strategi pendidikan karakter sesuai pilar pendidikan karakter, dirancang sesuai dengan analisis kebutuhan bahan ajar sebagai hasil telaah nilai Asmā’ul Husnā dan SKL karakter siswa, didesain sesuai dengan karakteristik siswa pengguna, disertai petunjuk penggunaan untuk guru sehingga lebih memudahkan guru dan siswa dalam memanfaatkannya, dirancang dengan menggunakan warna dan gambar yang sesuai, Sedangkan keterbatasan bahan ajar ini adalah hanya menggunakan SK-KD kelas 5 dan 8 nilai Asmā’ul Husnā sebagai nilai yang akan diinternalisasi dalam diri siswa, sehingga penggunaan untuk tujuan lain perlu penelitian dan pengkajian lebih lanjut.
ABSTRACT
Character education is considered be successful if the children have demonstrated good behavior habits. Of course it takes a lot of time, opportunity, and ongoing guidance. The characteristic behavior will emerge, grow and strengthen in children only when they know the concept and behavioral traits of character, feel and have a positive attitude to the concept of good character and are accustomed to doing. The success of character education is largely determined by the teacher, approaches and methods used by teachers in the integration of character. Teachers should be able to design a learning process that is able to build the students character with a strategy based on basic principles and character development. Character is not limited to knowledge but deeper than that, character reaches emotions and habits. Thus, character education required three (3) components of good character namely: (a) moral knowledge, (b) a sense of moral or moral feeling and (c) moral acting.
Asmā’ul Husnā concept was adopted as a basic theme in the development of Instructional material for its own reasons. Asmā’ul Husnā is beautiful names that owned by God, that picture of his properties. The values contained in this Asmā’ul Husnā who will be outlined and made as common themes in the development of instructional materials. Asmā’ul Husnā are selected for these traits could improve the 18 value that government has finalized in concept of character education curriculum, containing the attributes of God that there are ninety-nine (Sahih Hadith), and covers the personal character of the Messenger of Allah, which is an example of a man who has morals The most commendable so it can be used as an example. So, Asmā’ul Husnā have been selected because the developer expect that students imitate God values that can ultimately be characters the students internalized, makes them part of the aspect models in moral practice and everyday life.
Furthermore project-based learning approach is promoted as an alternative approach in implementation of character education, because this learning model is able to develop the character of students with an emphasis on three aspects: critical thinking, communication and collaboration within doing the project. In the process, project-based learning approach has the syntax (1) Starts with the essential question, (2) Design a Plan for the project, (3) Creates a schedule, (4) Monitor the students and the progress of the project, (5 ) Assess the outcome, (6) Evaluate the experiences. This syntax is not directly in line with the three pillars form the character, they are to know about the values, sense of value or feel the value and do or act the value.
Based on these, it shows that teachers need to develop a learning process that can stimulate learners to be able to understand, feel and act the values. It's just that teachers still have not found a guide to the implementation of the learning proces. As far teachers have not found a character-based education modules based on Asmā’ul Husnā with project-based learning approach, therefore researchers feel it is very significant to be developed.
In the development of this teaching materials, the developer use Designed Based Research approach with James D Russell’s model based design and modul development. The model development procedure consists of five steps: (1) formulation of the purposes. (2) Preparation of criteria items, (3) Analysis of student behavior specification of entry, (4) Determination and selection of teaching activities, materials, media, and the timetable for implementation, and (5) evaluation of module: Effectiveness (summative evaluation) and validity (Formative Evaluation ) module.
The development results a product; character education module based on Asmā’ul Husnā that contains (1) character education teaching materials based on Asmā’ul Husnā for learners and (2) guidence the learning process for teachers. Product development is tested through several stages, they are (1) Validation from character education content experts and instructional media design expert (2) Trial from homeroom 5th grader teachers, (3) individual trials, small groups trials and field trials.
The results showed that the resulting textbook has high level in effectiveness and attractiveness, it is marked on the test results which are in both categories with 5 conversion scale, while the percentage of the results of the validation and testing that has been done is as follows: (1) content expert validation for the percentage achievement rate of module overall is 75.45% at good enough qualification; guidience of the learning process for teachers attainment percentage rate 78.00% at the qualifying pretty good, and teaching materials for the students achievement percentage level is 76.00% at the qualifying pretty good. (2) instructional design expert validation for the percentage achievement rate of module overall is 55.55%, guidience of the learning process for teachers attainment percentage rate 56.36%, and teaching materials for students achievement percentage level is 63.07% at qualifications need to be revised, it means the product can continue to examine carefully and look for the weaknesses of the product to be refined in order to be used properly to learning, growing and building character in student’s inner. (3) Trial by homeroom 5th grder teacher shows the results of the percentage rate of 78.09% achievement (4) individual trials with mean percentage rate of 90.98% achievement, (5) small group trials with mean percentage rate of 94.20% achievement, (6) Field trials with mean percentage rate of 88.11% achievement.
In addition to these results, experiments were carried out using textbooks to students in MI at Banjarmasin city showed improvement. This was indicated by the results of the comparison between pre-test and post-test before and after using the module. Statistics show that the score of the pretest (before the use of teaching materials) with an average of 65.38 and posttest average scores (after using teaching materials) is 70,00 into the category of very good. Based on the results, the development has to be said already fulfills the needs of learning, particularly for improving the students character with character education module based on Asmā’ul Husnā in 5th grade at Islamic Elementary School with project-based learning approach model.
The advantages of this teaching materials product development are as follows; presents strategies according pillars of character building education, is designed in according to the needs analysis as a result of materials study of the value in Asmā’ul Husnā and student graduation competence standard in character aspect, designed according to the characteristics of the students users, along with instruction guidience for teacher use that allows easier for teachers and students to use, and it is designed using appropriate colors and images. While the limitations of these materials are only using competence standars and basic competence for 5th grade and 8 Asmā’ul Husnā as the value to be internalized within the students, so the use for other purposes need further research and assessment.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Susanto, Djoko and Rofiq, Aunur |
Keywords: | Pengembangan; Bahan Ajar; Asmā’ul Husnā; Pembelajaran Berbasis Proyek; Development; Teaching Material; Asmā’ul Husnā; Project-Based Learning |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 27 Jul 2023 09:11 |
Last Modified: | 27 Jul 2023 09:11 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55010 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |