Mancar, Mancar (2013) Efektivitas model pembelajaran Tematik-Integratif berbasis Multiple Intelligences dan model pembelajaran tradisional terhadap kualitas proses dan hasil belajar siswa pada tema “hewan dan tumbuhan”: Studi eksperimental pada siswa kelas 2A dan 2B Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padangsidimpuan Sumatera Utara. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
11760005.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar pemerintah mewajibkan penerapan model pembelajaran tematik-integratif pada siswa kelas awal. Untuk menciptakan model pembelajaran tematik-integratif yang lebih utuh, bermakna, dan berpusat pada siswa maka dalam pelaksanaannya harus memperhatikan multiple intelligences yang ada pada setiap siswa. Idealnya proses pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas tidak berbanding lurus dengan kenyataan dan masih saja berjalan secara monoton (teacher centered). Padahal paradigma baru pembelajaran telah berpusat pada anak didik (student centered). Oleh karena itu harus diterapkan model pembelajaran yang menghimpun semua potensi multiple intelligences yang ada pada setiap siswa sehingga kualitas dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik, baik kualitas proses maupun kualitas hasil. Model pembelajaran yang dapat menghimpun semua potensi multiple intelligences siswa serta dapat meningkatkan kualitas proses maupun kualitas hasil pembelajaran adalah model pembelajaran tematik-integratif berbasis multiple intelligences. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran tematik-integratif berbasis multiple intelligences dan efektivitas model pembelajaran tradisional terhadap kualitas proses dan hasil belajar siswa pada tema hewan dan tumbuhan kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padangsidimpuan serta untuk mengetahui perbedaan efektivitas dua model pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas, baik perbedaan efektivitas terhadap kualitas proses maupun perbedaan efektivitas terhadap kualitas hasil.
Metode/jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 2A MIN Padangsidimpuan sebanyak 27 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas 2B sebanyak 28 siswa sebagai kelas kontrol. Adapun instrumen penelitian ini adalah menggunakan tes, lembar observasi dan lembar wawancara yang dianalisis dengan menggunakan Uji Paired-Sample T-Tes dan Uji Independent-Sample T-Tes.
Hasil penelitian ini menunjukkan signifikansi antara prates dengan pascates pada kelas eksperimen adalah Bahasa Indonesia 0,00, matematika 0,00, dan IPA 0,00. Tiga signifikasi tersebut di atas lebih kecil dari acuan dasar program SPSS16 (0,05), maka ada perbedaan hasil pembelajaran antara prates dengan pascates pada kelas eksperimen. Selanjutnya signifikansi antara prates dengan pascates pada kelas kontrol adalah Bahasa Indonesia 0,049 (lebih kecil dari acuan dasar program SPSS16, namun nilai rata-rata hanya 63,75 untuk prates dan 66,21 untuk pascates), matematika 0,085 (lebih besar dari acuan dasar program SPSS16, maka tidak ada perbedaan antara prates dengan pascates), dan IPA 0,006 (lebih kecil dari acuan dasar program SPSS16, namun nilai rata-rata hanya 68,75 untuk prates dan 70,50 untuk pascates). Adapun signifikansi perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah bahasa Indonesia 0,00, matematika 0,00 dan IPA 0,00. Tiga signifikasi tersebut lebih kecil dari acuan dasar program SPSS16 (0,05), maka ada perbedaan hasil pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya, signifikansi perbedaan kualitas proses pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,001. Siginifikansi tesebut lebih kecil dari acuan dasar program SPSS16 (0,05), maka ada perbedaan kualitas proses pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
ABSTRACT
To improve the quality of government processes and learning outcomes require application- integrated thematic learning model at the beginning of class students. To create a thematic- integrative learning model is more complete, meaningful, and student-centered in its implementation must consider the multiple intelligences that exist in every student. Ideally the learning process as mentioned above is not only centered on the teacher (teacher centered), but should focus on the students (student centered). Therefore, it must be applied learning model which brings together all the potential multiple intelligences that exist in every student so that the quality of learning can be achieved with good, good quality of process and quality results. This learning model is called the model of thematic learning-based integrative multiple intelligences. The purpose of this study was to determine the effectiveness of thematic learning model-based integrative model of multiple intelligences and learning effectiveness of the traditional process quality and student learning outcomes on the theme of “animal and plant” grade 2 Padangsidimpuan Elementary School District as well as to determine the effectiveness of two models of learning differences as mentioned above both differences in the effectiveness of the quality of the process and the differences in the effectiveness of the quality of the results.
This research method is experimental with a quantitative approach. This study population is class 2A MIN Padangsidimpuan by 27 students as the experimental class and class 2B by 28 students as classroom control. The instruments of this study is use the test, observation sheets and handbook interview. The researcher analyzed using Paired-Sample Test T-Test and Test Independent-Sample T-Test.
The results showed significance between the pre-test to post-test experimental class is Indonesian 0.00, 0.00 mathematics, and 0.00 science. The significance of the above three smaller than the baseline SPSS16 program (0.05), then there is a difference in learning outcomes between the pre-test to post-test in the experimental class. Further significance between the pre-test to post- test on the control class is Indonesian 0.049 (smaller than the baseline SPSS16 program, but only the average value of 63.75 to 66.21 for the pre-test and post-test), mathematics 0.085 (greater than baseline program SPSS16, then there is no difference between the pre-test to post-test), and science 0.006 (smaller than the baseline SPSS16 program, but only the average value of 68.75 to 70.50 for the pre-test and post-test). The significance of differences in learning outcomes between the experimental class and the control class is Indonesian 0.00, mathematics and science 0.00 0.00. Three of significance is smaller than the baseline SPSS16 program (0.05), then there is a difference in learning outcomes between the experimental class and the control class. Furthermore, the significance of differences in the quality of the learning process between the experimental class and the control class is 0,001. Siginifikansi proficiency level lower than baseline SPSS16 program (0.05), then there is a difference in the quality of the learning process between the experimental class and the control class.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Baharuddin, Baharuddin and Rasmianto, Rasmianto |
Keywords: | Model Pembelajaran Tematik-Integratif; Model Pembelajaran Tradisional; Multiple Intelligences; Kualitas Proses; Kualitas Hasil; Model-Integrative Thematic Learning; Traditional Learning Model; Multiple Intelligences; Quality Processes; Quality Results |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 27 Jul 2023 09:09 |
Last Modified: | 27 Jul 2023 09:09 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/54900 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |