Muthoharoh, Lailatul (2016) Interpretasi pengertian Ahli Waris pengganti dan bagiannya: Studi pandangan Hakim terhadap Pasal 185 KHI di Pengadilan Agama Kota Malang dan Pengadilan Agama Kab. Malang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
14781025.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Ahli waris pengganti adalah sebuah perkembangan hukum dalam hukum kewarisan. Di Indonesia, masalah ahli waris pengganti telah dirumuskan dalam pasal 185 KHI. Namun dalam rumusan peraturan tersebut masih mengalami multi interpretasi, sehingga memunculkan perdebatan-perdebatan mengenai ahli waris pengganti yaitu mengenai siapa ahli waris yang dapat digantikan dan siapa saja yang bisa menjadi ahli waris pengganti, selain itu, masalah bagian ahli waris pengganti juga masih belum jelas atau multi tafsir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui multi interpretasi hakim tentang pengertian ahli waris pengganti dan bagiannya, serta dasar-dasar hukum yang digunakan dalam menginterpretasikan pasal 185 KHI.
Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Malang dan Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian hukum empiris. kemudian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasal 185 KHI memang masih multi interpretasi. Beberapa hakim menginterpretasikan pasal 185 ayat 1 KHI tentang ahli waris yang meninggal lebih dahulu posisinya dapat digantikan oleh anaknya adalah ahli waris dari garis keturunan ke bawah, sedangkan dari keturunan ke samping hanya bisa digantikan posisinya selama tidak ada ahli waris dari keturunan ke bawah. Hakim yang lain menginterpretasikan bahwa ahli waris yang meninggal lebih dahulu dari pewarisnya dapat digantikan posisinya selama ahli waris tersebut berhak menjadi dan menerima waris. Sedangkan masalah bagian ahli waris pengganti dalam pasal 185 ayat 2 KHI, beberapa hakim menginterpretasikan bahwa bagian ahli waris pengganti mendapat bagian sebagaimana bagian ahli waris yang digantikan, dan hakim yang lain berpendapat bahwa bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi bagian bibinya. Kemudian beberapa interpretasi ini di analisis menggunakan teori keadilan dan teori kepastian hukum.
ABSTRACT
A heir repleacement is a law development within inheritance laws. In Indonesia, it has been formulated in article 185 KHI but in the formulation of these regulations are still experiencing multi-interpretation. As a result, the debates about the heir is raising in which who can be replenish and become the heir repleacement; and other problem about this remains unclear.
This research aims to examine the judges’ multi-interpretation about the mean of the heir repleacement and its parts as well as the legal basis used to interpret the article 185 KHI.
This research was conducted in the Religious Court of Malang and Religious Court of Malang Regency. The approach of this study used model of empirical legal study and then used qualitative research approach.
The result showed that the article 185 KHI is still remaining multi-interpretation. Some judges interpreted the article 185 paragraph 1 KHI about the heir who died first, its position can be replaced by his son and this is the heir from the lineage down. Descent to the side only can be replaced its position as long as there is no heir from the lineage down. Other judges interpreted that the heir who died first form its inheritor can be replaced as long as the heir reserve the right to become and get the inheritance. However, the matter of heir repleacement in the article 185 paragraph 2 KHI, some judges explained that the portion of the replacing heir get the portion as the same as the portion of person who is replaced. Others defined that the replacing heir not be able to get the portion more than its aunt. Thus, these interpretations were analized by using theory of justice and theory of legal certainty.
مستخلص البحث
الوارث بديل هو تطور الحكم فى الموارث. فى اندونيسي قد ترمز المسائل عن الوارث بديل فى المادة 185 مجموع الشريعة الإسلامية . بل القانون له تفسير كثيرة حتى يظهر المجادلة فى المولى منها عمن الوارث الذى تبدله ومن الذى تكون الوارث بديل وقسمة.
الهدف من هذا التفتيش هو لمعرفة تفسير كثيرة فى تعريف المولّى وقسمته ودلائل تفسيره عن المادة 185 مجموع الشريعة الإسلامية.
المكان هذا التفتيش فىمحكمة الشريعة مالانج وناحية مالانج. هذا التفتيش تفتيش تجريبي ونوعي.
الحاصل من هذا التفتيش يدل على أن المادة 185 مجموع الشريعة الإسلامية له تفسير كثيرة. بعض الحكماء يقولون عن الوارث بديل أنه الوارث يموت أقدم من الاخر يحل ان يبدله ابنه وهو الواث من جهة النسب الادنى، أما جهة النسب الجانب يحل ان يبدله ايضا اذا لا وارث من جهة النسب الادنى. الحكماء الاخرى يقولون أن الوارث يموت أقدم من المورث ان يبدله ابنه لما الوارث يستحق الإرث. بعض الحكماء يقولون فى المادة 185الاية (2) مجموع الشريعة الإسلامية أن الوارث بديل ينال القسمة كما قسمة التى تبدله والاخر يقولون أن المولى لاينال القسمة أكثر من قسمة عمته. تحلل هذه التفسير الكثيرة بنظرية العدالة وتحقق الحكم.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Isrok, Isrok and Mahmudi, Zaenul |
Keywords: | Ahli waris pengganti; interpretasi hakim; keadilan; kepastian hukum; Heir replacement; multi interpretation of the judge; justice; the rule of law; الوارث البديل تعدد النظرة الحاكم; والعدالة; تحقق القانون |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Koko Prasetyo |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 10:15 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 10:15 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/54466 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |