Putri, Nanda Elya (2023) Pembiayaan bermasalah dengan jaminan sertifikat tanah warisan yang belum dibagi perspektif hukum Islam: Studi kasus Putusan Pengadilan Negeri Kota Lhokseumawe No. 10/Pdt.G/2013/PN-Lsm. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
19220060.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji beberapa hal diantarannya 1) Akibat hukum dari perjanjian pembiayaan dengan agunan sertifikat tanah warisan yang belum dibagi persperktif akad muamalat; 2) Penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan jaminan sertifikat tanah warisan yang belum dibagi menurut hukum Islam.
Adapun Penelitian ini menggunakan penelitian hukum yuridis normatif (legal research), dengan 2 (dua) metode pendekatan yaitu Pendekatan Kasus (Case Aprroach) dan Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini 1) menggunakan data primer yang diperoleh dari Putusan Mahkamah Agung Kota Lhokseumawe No. 10/Pdt.G/2013/PN-Lsm; 2) Data sekunder yang terdiri dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dan bahan hukum sekunder dari jurnal, buku, dan penelitian hukum. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode kepustakaan atau library research. 3) Data tersier yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan kamus-kamus hukum.
Hasil penelitian ini 1) Penyelesaian sengketa yang ideal secara Islam merupakan penyelesaian sengketa yang tidak berpihak kepada salah satu pihak dan tidak merugikan pihak yang lainnya. Penyelesaian sengketa secara Al-Qadh atau melalui pengadilan adalah cara terbaik yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan kasus yang tidak menemukan titik terang dengan cara mediasi atau jalan perdamaian. Karena, penyelesaian sengketa dengan cara Al-Qadh yaitu penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh hakim dengan cara memutuskan dan menetapkan serta menyelesaikan sengketa secara adil dan mengikat; 2) Apabila dalam perjanjian pinjaman tersebut terdapat ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, maka perjanjian tersebut dianggap batal atau tidak sah seperti dari penggunaan barang agunan berupa sertifikat tanah warisan yang belum dibagi hal ini dikarenakan barang yang dijadikan agunan merupakan barang yang tidak halal disebabkan proses mendapatkannya . Risiko atas menggunakan agunan penerima pinjaman bertanggung jawab atas keadaan agunan selama masa peminjaman berlangsung. Penerima pinjaman memiliki kewajiban untuk membayar pinjaman sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian, jika penerima pinjaman tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran tersebut maka pemberi pinjaman memiliki hak untuk melakukan tindakan hukum yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ABSTRACT
This research examines several things including 1) The legal consequences of financing agreements with collateral for inherited land certificates that have not been shared from the perspective of a muamalat contract; 2) Settlement of problematic financing with guaranteed inheritance land certificates that have not been divided according to Islamic law.
This research uses normative juridical research (legal research), with 2 (two) approach methods, namely the Case Approach and the Conceptual Approach. Sources of data used in this study 1) using primary data obtained from the Decision of the Supreme Court of Lhokseumawe City No. 10/Pdt.G/2013/PN-LSm; 2) Secondary data consisting of relevant laws and regulations and secondary legal materials from journals, books and legal research. The data was analyzed using the library research method. 3) The tertiary data used in this research are obtained using the Great Dictionary of the Indonesian Language (KBBI) and legal dictionaries.
The results of this study 1) The ideal Islamic dispute resolution is a dispute resolution that is not in favor of one party and does not harm the other party. Settlement of disputes through Al-Qadh or through the courts is the best way that can be taken in resolving cases that do not find a solution by means of mediation or peace. Because, the settlement of disputes by way of Al-Qadh is the settlement of disputes carried out by judges by deciding and determining and resolving disputes in a fair and binding manner; 2) If the loan agreement contains provisions that are contrary to Sharia principles, then the agreement is considered null and void, as in the case of using collateral in the form of an inherited land certificate that has not been divided, this is because the collateral used is not permissible due to the process of obtaining it. The risk of using collateral lies with the borrower, who is responsible for the condition of the collateral during the loan period. The borrower has an obligation to repay the loan according to the agreed terms stated in the agreement. If the borrower fails to fulfill the payment obligation, the lender has the right to take legal action in accordance with the applicable regulations.
مستخلص البحث
يفحص هذا البحث عدة أشياء ، بما في ذلك 1) بسبب قانون اتفاقية التمويل مع شهادات أراضي الميراث الإضافية التي لم يتم تقاسمها من قبل قانون المومالات; 2) يمثل استكمال التمويل مشكلة مع ضمانات شهادات ملكية الأراضي التي لم يتم تقسيمها وفقًا للشريعة الإسلامية.
تستخدم الدراسة بحث القانون القانوني المعياري (البحث القانوني) ، مع طريقتين ( 2 ) وهما نهج الحالة (حالة أبريل) والنهج المفاهيمي ( النهج المفاهيمي). استخدمت مصادر البيانات المستخدمة في هذه الدراسة 1 ) البيانات الأولية التي تم الحصول عليها من قرار المحكمة العليا لمدينة هوكسيوماوي رقم. 10 / Pdt.G / 2013 / PN-Lsm ؛ 2) بيانات ثانوية تتكون من القوانين واللوائح ذات الصلة والمواد القانونية الثانوية من المجلات والكتب والبحوث القانونية. يتم تحليل البيانات باستخدام طريقة البحث في المكتبة أو المكتبة, البيانات الثالثية المستخدمة في هذا البحث تم الحصول عليها باستخدام قاموس اللغة الإندونيسية الكبير (KBBI) والقواميس القانونية.
نتائج هذه الدراسة 1 التحكيم الإسلامي المثلى لحل النزاعات هو تحكيم لا يتجاهل حق أحد الأطراف ولا يلحق ضررًا بالطرف الآخر. تسوية النزاعات من خلال القضاء أو من خلال المحاكم هو أفضل الطرق التي يمكن اتخاذها في حل القضايا التي لا يتم إيجاد حل لها بوساطة أو سلام. لأن تسوية النزاعات بواسطة القضاء هي تسوية النزاعات التي يقوم بها القضاة من خلال القرار والتحديد وحل النزاعات بطريقة عادلة وملزمة;
إذا احتوت اتفاقية القرض على بنود تتعارض مع مبادئ الشريعة الإسلامية، فإن الاتفاقية تُعتبر(2
باطلة وغير صحيحة، كما هو الحال في استخدام ضمان بوصفه شهادة تراثية لقطعة أرض لم يتم تقسيمها، وذلك لأن الضمان المستخدم غير جائز بسبب طريقة الحصول عليه. يقع المخاطر المتعلقة باستخدام الضمان على عاتق المقترض، الذي يتحمل المسؤولية عن حالة الضمان خلال فترة القرض. يكون للمقترض التزام بسداد القرض وفقًا للشروط المتفق عليها المبينة في الاتفاقية. إذا فشل المقترض في الوفاء بالتزامه بالدفع، فللمقرض الحق في اتخاذ الإجراءات القانونية وفقًا للوائح المعمول بها
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Taklima, Musa |
Keywords: | Keywords Bahasa Indonesia Jaminan, Hak Tanggungan, Penyelesaian Sengketa Keywords Bahasa Inggris Collateral, Mortgage, Dispute Resolution. Keywords Bahasa Arab الضمانات ، الحقوق التابعة ، حل النزاعات |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180123 Litigation, Adjudication and Dispute Resolution 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah |
Depositing User: | Nanda Elya Putri |
Date Deposited: | 12 Jul 2023 10:05 |
Last Modified: | 12 Jul 2023 10:05 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/53734 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |