Qudsi, Zainul (2013) Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Masjid: Studi Multi Kasus di Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang dan Masjid Raya Sabilillah-Malang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11770040.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (13MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Masjid sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk bersujud, juga dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan berdeminsi sosial yang melibatkan manusia dengan menjadikannya sebagai sentral kegiatan. Hal ini berhubungan juga dengan potensi masjid itu sendiri yang harus diberdayakan dengan segenap kemampuan para pengelolanya. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan (skill) yang tidak sekedar cukup saja tetapi harus dilaksanakan secara maksimal sebagai implementasi dari dakwah bi ahsan al-‘amal (melakukan perubahan dengan mengarahkan segenap kemampuan). Dengan pemahaman semacam ini, masjid dapat dimaknai sebagai instrument atau sarana ibadah universal. Tidak hanya ibadah mahdhah saja, tetapi juga ibadah ghairu mahdhah. Sehingga masjid kembali lagi kepada fungsinya sebagaimana zaman nabi muhammad SAW dahulu, yakni sebagai pusat pendidikan Islam yang berupaya mendidikkan agama Islam ataupun ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memfokuskan penelitiannya kepada: (A) Bagaimana bentuk-bentuk lembaga Pendidikan Agama Islam? (B) Apa saja metode pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang dan Masjid Raya Sabilillah-Malang? (C) Bagaimana model pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang dan Masjid Raya Sabilillah-Malang? Adapun hasil penelitian yang dilakukan peneliti yaitu, (A) Dapat mengetahui bagaimana bentuk-bentuk lembaga pendidikan agama Islam. (B) Dapat mengetahui apa saja metode pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang dan Masjid Raya Sabilillah–Malang. dan (C) Dapat mengetahui bagaimana model pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang dan Masjid Raya Sabilillah-Malang.
Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau dari lisan informan, dan pengamatan ke tempat lokasi secara langsung, sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Selain itu, untuk mendukung uraian dari keadaan yang sebenarnya ada dilapangan, disini peneliti sertakan dokumentasi sebagai pelengkap dan penguat data penelitian.
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya tentang model pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang dan Masjid Raya Sabilillah–Malang dapat disimpulkan bahwa (A) Bentuk-bentuk Pendidikan Agama Islam di lingkungan masjid ada tiga, yaitu: 1) Taman Pendidikan Qur’an (TPQ/TPA), 2) Madrasah dan 3) Majlis Ta’lim. (B) Metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang sangatlah bervariasi, diantaranya adalah: Metode ceramah, Metode demonstrasi, Metode Sorogan, Metode Hiwar Qur’ani, Metode Bandongan, Metode Tanya Jawab dan Metode berbasis media. Sedangakan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Raya Sabilillah–Malang, antara lain: Metode ceramah, Metode Sorogan, Metode Bandongan, Metode Tanya Jawab dan Metode Berbasis Media. (C) Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam di lingkungan Masjid Jend. Ahmad Yani-Malang antara lain: 1) Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), 2) Model Pembelajaran Kooperatif, 3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), 4) Model Pembelajaran Tematik dan 5) Model Pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Sedangkan model pembelajaran di lingkungan Masjid Raya Sabilillah–Malang, meliputi: 1) Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), 2) Model Pembelajaran Kooperatif, 3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan 4) Model Pembelajaran Tematik.
ABSTRACT
Mosque as an instrument that can be used to prostrate, can also be used for activities involving human social berdeminsi to make it as a central activity. This relates also to the potential mosque itself should be empowered with all the ability of the managers. In this case it takes the ability (skill) is not merely enough alone but should be fully implemented as the implementation of the propaganda bi ahsan al-'amal (make changes by directing all of abilities). With this kind of understanding, the mosque can be interpreted as an instrument or means of universal worship. Mahdhah not only worship, but also worship ghairu mahdhah. So mosques back again to function as the time of Prophet Muhammad SAW in advance, ie, as a center of Islamic education which seeks mendidikkan Islam or the teachings of Islam and its values in order to become a way of life (outlook and attitude to life) someone.
Based on the above, the researcher focused his research to: (A) What is the form - the form of Islamic education institutions? (B) What are the learning methods used in the implementation of Islamic education in the mosque Gen.. Ahmad Yani - Malang Raya Mosque Sabilillah - Malang? (C) How learning model used in the implementation of Islamic education in the mosque Gen.. Ahmad Yani - Malang Raya Mosque Sabilillah - Malang? The results of the study conducted by researchers, namely, (A) to find out how to form - a form of Islamic religious educational institutions. (B) to find out what teaching methods are used in the implementation of Islamic education in the mosque Gen.. Ahmad Yani - Malang Raya Mosque Sabilillah - Malang. and (C) to find out how the learning model used in the implementation of Islamic education in the mosque Gen.. Ahmad Yani - Malang Raya Mosque Sabilillah - Malang.
Research that researchers do this is included in the descriptive qualitative research. In the course of collecting data, the researcher used the method of observation, interviews, and documentation. As for the analysis, the researchers used a qualitative descriptive analysis techniques, the data in the form of written or oral informants, and observations to the site directly, so in this case the author seeks to undertake research which describes the overall nature of the real situation. In addition, to support the description of the real situation existing in the field, researchers here include documentation as complementary and reinforcing research data.
From the discussion in previous chapters about learning model used in the implementation of Islamic education in the mosque Gen.. Ahmad Yani - Malang Raya Mosque Sabilillah - Malang can be concluded that (A) form - the form of Islamic education in the mosque there are three, namely: 1) Education Park Qur'an (TPQ / TPA), 2) Madrasah and 3) Majlis study groups. (B) Method of learning Islamic education in mosques Gen. environment. Ahmad Yani - Malang highly variable, such as: lecture method, demonstration method, Method sorogan, Hiwar Qur'anic method, bandongan method, Method FAQs and media-based methods.
While the teaching methods of Islamic education in the Kingdom Sabilillah mosque - Malang, among others: lecture method, Method sorogan, bandongan Methods, Methods and Methods Based Realtime Media. (C) Model of Islamic Religious Education in the learning environment Gen. mosque. Ahmad Yani - Malang, among others: 1) Contextual Learning Model (Contextual Teaching and Learning), 2) Cooperative Learning Model, 3) Problem Based Learning Model (PBM), 4) and 5 Thematic Learning Model) PAKEM Learning Model (Participatory, Active , Creative, Effective, and Fun). While the model of learning in the Masjid Raya Sabilillah - Malang, include: 1) Contextual Learning Model (Contextual Teaching and Learning), 2) Cooperative Learning Model, 3) Problem Based Learning Model (PBM) and 4) Thematic Learning Model.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Djakfar, Muhammad and Fadil, Fadil |
Keywords: | Model Pembelajaran; Pengembangan Pendidikan Agama Islam Model Learning; Development of Islamic Education |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi magister Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 11:20 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 11:20 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/53677 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |