Implementasi Konsep Tri Pusat Pendidikan: Studi Multikasus pada MTs Negeri Model Makassar dan SMPIT Al-Fityan Gowa Makassar

ABSTRAK

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan sekolah, tetapi pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), orang tua, dan masyarakat. Pendidikan diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga ataupun di lingkungan masyarakat, lembaga formal atau non formal. Pendidikan merupakan proses yang berawal dari kehidupan keluarga sebagai pusat penanaman dasar nilai, moral dan sikap, selanjutnya di proses secara efisien dan efektif secara terencan adan terprogram di lembaga sekolah sebagai lembaga penumbuh kembagan kemampuan intelektual dan membekali individu dengan ketrampilan dan keahlian, dilanjutkan dalam pendidikan sosial kemasyarakatan berupa berbagai macam kegiatan sosial dan pekerjaan yang menumbuhkan kemampuan untuk berperilaku secara terkendali berdasar akan rasa tanggung jawab. Ketiganya harus mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana yang memberikan motivasi, fasilitas edukatif, wahana pengembangan potensi peserta didik dan mengarahkannya agar mampu bernilai efektif dan efisien sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan implementasi tri pusat pendidikan di MTs Negeri Model Makassar dan SMPIT Al-Fityan Gowa Makassar, dengan pokok masalah (1) Proses implementasi pendidikan keluarga di MTs Negeri Model Makassar dan SMPIT Al-Fityan Gowa Makassar, (2) Proses implementasi pendidikan formal (sekolah) di MTs Negeri Model Makassar dan SMPIT Al-Fityan Gowa Makassar, (3) Proses implementasi pendidikan masyarakat (nonformal) di MTs Negeri Model Makassar dan SMPIT Al-Fityan Gowa Makassar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multikasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi

Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pendidikan keluarga di kedua lembaga tersebut dapat dilihat dari keterlibatan orang tua pada kedua lembaga tersebut yaitu dengan cara memperhatikan dan mengontrol belajar anak di rumah dan menjalin hubungan dan komunikasi dengan pihak sekolah serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang ada di sekolah, (2) Implementasi pendidikan formal pada kedua lembaga tersebut dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler dengan menggunakan metode-metode sesuai
dengan tiap-tiap aspek kurikulum, serta didukung sarana dan prasarana yang memadai. Kurikulum yang dipakai kedua lembaga adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kedua lembaga juga menjalin hubungan dengan berbagai pihak, baik individu (orang tua siswa) maupun masyarakat luas dan juga dengan instansi-instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta, (3) Impelementasi pendidikan masyarakat pada kedua lembaga tersebut adalah dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler yang berupa organisasi-organisasi yang serupa fungsinya dengan yang ada di masyarakat serta melibatkan pihak internal dan eksternal dalam kegiatan ini. Kedua lembaga juga menjadikan masyarakat sebagai media belajar, dimana kedua lembaga memanfaatkan sarana yang ada di masyarakat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswanya.