Responsive Banner

Manajemen kepala sekolah dalam mengembangkan Budaya Religius: Studi kasus di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro

ummah, Navidzatul (2012) Manajemen kepala sekolah dalam mengembangkan Budaya Religius: Studi kasus di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img] Text (Fulltext)
10710068.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK

Arus globalisasi dan kecanggihan teknologi telah membawa pengaruh negatif bagi perkembangan moral peserta didik. Dan adanya stigma yang menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan agama Islam tergantung kepada guru PAI-nya perlu diluruskan karena keberhasilan pendidikan itu adalah tanggungjawab semua warga sekolah untuk membekali peserta didik dengan nilai-nilai agama. Oleh karena itu, pengembangan budaya Religius di sekolah merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Tetapi kenyataannya, pengembangan budaya Religius di lingkungan sekolah masih menjadi tugas guru agama saja karena minimnya partisipasi dari guru lintas bidang studi dan kegiatan keagamaannya berjalan sebagai rutinitas belaka tanpa membuat perencanaan yang jelas sebagai pedoman untuk meningkatkan kegiatan tersebut. Maka peran kepala sekolah sebagai manajer dituntut menerapkan prinsip-prinsip perencanaan dalam pengembangan budaya Religius di sekolah. Salah satu langkah yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan adalah kemampuan menganalisis peluang dan hambatan yang dihadapi untuk menentukan langkah perbaikan selanjutnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan manajemen kepala sekolah dalam mengembangkan budaya Religius di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro, dengan sub focus mencakup: (1)Wujud budaya Religius yang dikembangkan, (2) Fungsi Manajerial yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan budaya Religius, dan (3)Implementasi Budaya Religius dalam berbagai kegiatan pembelajaran di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus (CaseStudy)Menurut Bogdan dan Taylor maksud dari penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau terucap lisan dari orang – orang dan perilaku mereka yang dapat di amati.Study Kasus, melalui pendekatan ini, di harapkan terangkat gambaran mengenai realitas social dan persepsi sasaran penelitian tanpa tercemar oleh pengukuran formal.. Adapun teknik analisis data yang digunakan melalui reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) wawancara mendalam, (2) pengamatan berperan serta, dan (3) studi dokumentasi

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: (1) Wujud budaya Religius yang dikembangkan di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro adalah budaya-budaya yang bersumber dari nilai-nilai ajaran agama (2) Fungsi manajerial kepala sekolah dalam mengembangkan budaya-budaya Religius adalah melalui proses perencanaan dengan memperhatikan kebutuhan dan visi,misi dan tujuan sekolah (3) implementasi budaya religius dalam proses pembelajaran dengankemampuan sebagai innovator, motivator, fasilitator pembimbing dan konselor dalam pengamalan budaya religius pada komunitas sekolah.

Dari serangkain manajemen Kepala Sekolah di SMP Plus Ar-Rahmat telah berimplikasi pada hampir seluruh percepatan pencapaian idealita sekolah efektif dengan segala persyaratannya.Manajemen Kepala Sekolah yang di jalankan berimplikasi pada SMP Plus Ar-Rahmat , buktinya sekolah telah mampu dalam mengembangkan budaya religius sekolah dengan baik dan dinamis.

Dengan temuan dalam tesis ini,di sarankan manajemen kepala Sekolah hendaknya sikap mental (mindset ) kepala sekolah mengintegral dengan visi,misi dan tujuan sekolah.serta kinerja guru PAI dan seluruh warga sekolah.meski tidak akan terbebas dari tantangan tantangan.mengingat kepala sekolah mempunyai fungsi dalam perbaikan organisasi ( organizational improvement ) yang di pimpinnya.

ABSTRACT

The globalization and enhancement of technological have a negative impact for students’ moral development. The stigmatization saying that the success of Islamic education depends on the teachers, is required to be clarified due to the fact that it is a shared responsibility among teachers and all related people in a school to give the students religious moral. Therefore, the development of religious culture in a school should be carried out as an attempt to create faith, fear, and noble Indonesian society. Yet the development of religious culture in the school environments is still on religious teachers’ hands because of the lack of teachers’ participation in different subjects and religious activities which are running as a routine without making clear planning guidelines for improving the activity. So the role of the head master as the manager is required to apply the principles of planning in the development of religious culture in the school. One of the steps that must be considered in planning is the ability to analyze the opportunities and barriers encountered to determine further corrective measures.

This research focuses on the head master’s management in developing religious culture in the Junior High School Plus Ar-Rahmat Bojonegoro, with the research problems: (1) How is religious culture developed, (2) How does managerial functions performed in developing religious culture function, and (3) How is religious culture applied in various learning activities in the Junior High School Plus Ar- Rahmat Bojonegoro?

The purpose of this study is to describe the religious culture developed, head master’s managerial function and the implementation of religious culture learning activities in the Junior High School Plus Ar-Rahmat Bojonegoro.

This study uses a qualitative approach with a case study design. According to Bogdan and Taylor, a qualitative approach is a research procedure generating descriptive data in the form of words - written or spoken - people and the observable behavior. Through this approach, it is expected to raise an overview of social reality and perception tainted by research object without a formal measurement. The techniques of data analysis were reduction, exposure data, and drawing conclusions. Additionally, data was collected by: (1) in-depth interviews, (2) participant observation, and (3) the documentation.

The results of this research indicate that (1) religious cultures enhanced in the Junior High School Plus Ar-Rahmat Bojonegoro are derived from the values of religion (2) the head master’s managerial function in developing religious cultures is through the planning process with regard needs and the vision, mission and goals for the school (3) the implementation of religious culture in learning process with the ability of the innovator, motivator, facilitator guide and counselor in the practice of religious culture in the school community.

The head master’s managements in The Junior High School Plus Ar-Rahmat have been implicated in almost all of the acceleration of an achieved effective school. It is evidenced by ability of improving a religious culture in the school well and dynamic.

Through this findings, the head master’s management is supposed to integrate the visions, missions, school goals and the teachers’ and all related people’s performance.

Item Type: Thesis (Masters)
Supervisor: Prabowo, Sugeng Listyo and Sutiah, Sutiah
Keywords: Manajemen Kepala Sekolah; Budaya religius; Head Master’s Management; Religious Culture
Departement: Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Koko Prasetyo
Date Deposited: 20 Jul 2023 10:29
Last Modified: 20 Jul 2023 10:29
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/53336

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item