Kinerja Lembaga Pendidikan Islam dengan pendekatan Balanced Scorecard di MAN Kraton Pasuruan

ABSTRAK

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 berimplikasi bahwa pendidikan Indonesia harus bermutu, akan tetapi pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan. Lembaga pendidikan Islam menempati posisi hampir sama bahkan lebih besar rata-rata prestasi masih di bawah lembaga pendidikan umum. Kondisi yang demikian tidak di MAN Kraton Pasuruan, terbukti dari berbagai prestasi yang telah dicapai madsarah tersebut dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan umum. Meskipun dengan berbagai prestasi akan tetapi perbaikan dan pengembangan penyelenggaraan pendidikan terus dilakukan untuk evaluasi kinerja sekolah. Untuk evaluasi kinerja sekolah salah satu pendekatannya dengan Balanced Scorecard.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan dan mengkaji kinerja pengelolaan MAN Kraton Pasuruan dalam perspektif stakeholder eksternal berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard.(2) Mendeskripsikan dan mengkaji proposisi nilai MAN Kraton Pasuruan dalam perspektif stakeholder eksternal berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard. Penelitian ini dilakukan di MAN Kraton Pasuruan, metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian evaluasi , teknik pengumpulan data meliputi: (1) angket (2) observasi,dan (3)studi dokumentasi. Analisis data dengan “Satisfaction and Performance Analysis”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Kinerja pengelolaan MAN Kraton Pasuruan berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard, pada umumnya telah menunjukkan hasil yang baik, hanya untuk waktu penyelenggaraan pendidikan perlu dikaji ulang apa yang hendak diprogramkan sekolah untuk ke depannya. Hal penting lain yang belum dilaksanakan sekolah yaitu mengadakan penelitian khusus terkait harapan dan kepuasan stakeholder atas layanan sekolah. (2) Adapun proposisi nilai MAN Kraton Pasuruan berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard perspektif stakeholder mencapai 75%, artinya stakeholder merasa cukup puas atas layanan MAN Kraton Pasuruan. Untuk selanjutnya ada beberapa hal yang perlu perbaikan untuk menjadi madrasah yang lebih bermutu.

Dari hasil penelitian, saran-saran yang diajukan yaitu: (1).Peningkatan pengelolaan lembaga pendidikan Islam dengan memperhatikan berbagai faktor yang menjadi pendorong terhadap kemajuan ualitas pendidikan, (2) Memanfaatkan stakeholder dengan maksimal sebagai acuan perencanaan kegiatan dan program sekolah sehingga apa yang menjadi harapan stakeholder bisa terpenuhi.

ABSTRACT

The Law no. 20 of 2003 implies that Indonesia should be quality education, but the reality of education in Indonesia is still far from expectations. Islamic educational institutions occupy a similar position even greater average performance is still below the general educational institutions. Such conditions are not in MAN Kraton Pasuruan, as evidenced by the various accomplishments that have been achieved madsarah and able to compete with public education institutions. Despite the many achievements but the improvement and development of education continues to be done to evaluate school performance. To evaluate the performance of one school with the Balanced Scorecard approach. The purpose of this study were (1) Describe and assess the management performance of Kraton Pasuruan MAN in the external stakeholder perspective based on the Balanced Scorecard approach. (2) Describe and assess the value proposition MAN Kraton Pasuruan in the perspective of external stakeholders based on the Balanced Scorecard approach. The research was conducted at MAN Kraton Pasuruan, the method used is descriptive quantitative approach to the type of evaluation research, data collection techniques include: (1) poll (2) observation, and (3) study the documentation. Data analysis with "Satisfaction and Performance Analysis"

Results showed that, (1) Performance based management MAN Kraton Pasuruan Balanced Scorecard approach, generally have shown good results, just for the education needs to be re-examined what is going to school programmed for the future. Another important thing that has not been implemented in schools, conduct special studies related to expectations and stakeholder satisfaction on service schools. (2) The value proposition of Kraton Pasuruan MAN based on the Balanced Scorecard approach to stakeholder perspectives reach 75%, meaning that stakeholders feel quite satisfied with the services of MAN Kraton Pasuruan. Henceforth there are some things that need improvement to become more qualified madrasa.

From the research, the suggestions put forward are: (1). Improved management of Muslim educational institutions by considering various factors which a driver of progress ualitas education, (2) Utilize as a reference with a maximum stakeholder planning activities and school programs so that what becomes stakeholder expectations can be met.