Rosadi, Imron (2014) Pragmatisme Politik Kyai: Studi tentang keterlibatan Kyai dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kota Malang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
12750001.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian yang dirancang dengan metode kualitatif dan pendekatan fenomologi ini bermaksud untuk menemukan gambaran-gambaran yang terkait dengan jawaban terhadap permasalahan-permasalahan menyangkut keterlibatan Kyai dalam politik khususnya di Kota Malang. Untuk itu penulis mengangkat rumusan masalah: 1) Mengapa Kyai terlibat dalam pemilu legislatif 2014 di Kota Malang?, 2) Bagaimana model politik praktis Kyai dalam Pemilu Legislatif 2014 Kyai di Kota Malang?. 3) Bagaimanakah model perilaku politik Kyai di Kota Malang. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan: (1) Alasan Kyai terlibat dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kota Malang, (2) Model politik praktis Kyai dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kota Malang. (3) Model perilaku politik Kyai di Kota Malang
Berdasarkan hasil penelitian, diketemukan bahwa: Keterlibatan Kyai dalam pemilu legislatif 2014 di Kota Malang adalah dengan alasan sebagai berikut ini: 1) Secara Umum (a) Dalam ajarannya islam melingkupi semua aspek kehidupan, baik bidang IPTEK, sosial, ekonomi, hukum, budaya, dan politik, sehingga Kyai terlibat dalam politik adalah suatu kewajaran. (b) Ada pola relasi yang terbangun diantara keduanya, yakni Kyai dengan pemimpin dan elit politik. 2)Secara Khusus (a) Mendapatkan Legitimasi, (b) Mendapatkan dukungan dana, (c) Mendapatkan nama dan popularitas, (d)Mendapatkan keuntungan finansial pribadi.
Untuk model politik praktis Kyai di Kota Malang adalah sebagai berikut: 1) Model politik praktis dalam hal ide: (a) dakwah politik, (b) Melakukan politik pengendali atau politik “remote”, (c) Menuangkan idenya dalam slogan–slogan yang dipampang pada braner calon legislatif sebagai sarana kampanye. b) Model politik praktis secara fisik, dalam model ini, Kyai terjun secara langsung dan mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif. Sedangkan untuk model perilaku politik Kyai di Kota Malang: 1) mengerahkan santri, 2) meminta dukungan massa, 3) memberikan fatwa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1) Bagi Kyai, Sebagai panutan umat yang sudah mumpuni dalam hal ilmu agama, hendaknya lebih berhati-hati dalam mengambil sebuah tindakan, karena bagaimanapun juga Kyai tidak lahir begitu saja. Kyai terlahir dari proses justifikasi dan penilaian yang panjang di mata masyarakat. 2) Bagi Masyarakat, Hendaknya tidak mudah menilai sesuatu dari luarnya saja dan mudah terprovokasi, terlebih ketika memperbincangkan masalah
ABSTRACT
Research designed with qualitative method and fenomology approach is intended to find description related to the involvement of pious in general election particularly in Malang City. Therefore, the writer raises some research problems: 1) why is pious involved in general election? 2) How is political style performed by pious in general election 2014 in Malang city? 3) How is manner of political behavior of pious in Malang city? The purpose of the study is to describe: 1) The reason of pious involvement in general election 2014 in Malang city, 2) Political model of pious in general election 2014 in Malang city 3) Manner of political behavior of pious in Malang city.
Based on the result, it finds that: Pious involvement in general election 2014 in Malang city is under the reasons: 1) In general (a) Islamic tenet comprises all aspects of life, regarding science and technology, social, economy, law, culture and politic so that the involvement of pious is a must. (b) There is strong relation between pious, leader, and politician. 2) In particular (a) To get legitimation, (b) To gain financial support, (c) To achieve popularity, (d) To attain personal profit financially.
For political manner of pious in Malang city is as follows: 1) In terms of idea: (a) political speech (b) Conducting political control or political ‘remote’, (c) Pouring ideas into slogans exposed in banner of legislative candidate as a means to campaign, (d) Political manner physically. In this aspect, pious enrolls as legislative candidate. While manner of political behavior applied by pious is as follows: 1) mobilizing santri, 2) Asking for people’s support, 3) Giving fatwa.
Based on the result, it is recommended as follows: 1) as pious becoming religious public figure for people, he should be careful to take action due to his position. Pious was born through long justification and judgment process conducted by people. 2) As society, it is better not to judge something from outside and easily provoked. Moreover when it goes into problems.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Tamrin, Dahlan and Basri, Basri |
Keywords: | Pragmatisme Politik; Kyai; Pemilu Legislatif Political Pragmatism; Pious; General Election |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Ilmu Agama Islam |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 11:17 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 11:17 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/52766 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |