Ahmadi, Ahmadi (2013) Pesantren dan Demokrasi: Studi kasus di Ma’had Tarbiyatul Mu’allimien al-Islamiyah (TMI) Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Jawa Timur. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11750006.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pesantren dengan adagiumnya, “menjaga hal-hal lama yang baik, dan mengambil hal-hal yang baru yang lebih baik”, merupakan “laboratorium”, dimana tempat segala jenis dan aliran pemikiran dikaji dan diuji ulang. Anggapan kiai merupakan sumber mutlak dari kekuasaan dan kewenangan (power and authorithy) dan tidak seorangpun dari santri atau orang lain yang dapat melawan kekuasaan kiai. Hal ini tidak berlaku sepenuhnya di TMI Al-Amien Prenduan. Karena di pesantren ini dibuka kran komunikasi, dan dialog antara kiai dan santri tentang banyak hal. Hal inilah yang penulis anggap adanya demokrasi di dunia pesantren.
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan dan mendeskripsikan: 1) bagaimana pemahaman kiai dan santri di TMI Al-Amien Prenduan tentang demokrasi, 2) dalam aspek apa saja demokrasi diimplementasikan di dunia pesantren, khususnya di TMI Al-Amien Prenduan, 3) apa kelebihan dan kekurangan demokrasi di dunia pesantren, khususnya di TMI Al-Amien Prenduan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dengan metode pengumpulan data; observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan model analisis interaktif yang mencakup empat komponen yang saling berkaitan, yaitu; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan datanya menggunakan empat kriteria, yakni; derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa; 1) kiai dan santri TMI Al-Amien Prenduan memahami demokrasi sebagai sebuah tipe kepemimpinan yang melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, kepemimpinan ini bisa diaplikasikan pada komunitas lokal, organisasi, keluarga, dan lain sebagainya, begitu juga dalam kepemimpinan kiai di pesantren, dan TMI sudah mempraktikkan sejak awal berdirinya pesantren ini di bawah kepemimpinan Kiai Idris. 2) implementasi demokrasi di TMI Al-Amien Prenduan setidaknya dapat dilihat pada tiga aspek, yakni; a. aspek kepemimpinan, yang meliputi; i. mengedepankan musyawarah, ii. sharing kekuasaan, iii. adanya manajemen yang terbuka, b. aspek pendidikan dan pengajaran, yang meliputi; i. hak menentukan pilihan pendidikan, ii. partisipasi dalam kurikulum, dan c. aspek keterbukan informasi dan menyampaikan pendapat, yang meliputi; i. kebebasan menyampaikan pendapat ii. kebebasan pers dan surat kabar. 3) kelebihan praktik demokrasi di TMI Al-Amien Prenduan adalah; a. tidak bergantung pada figur individual, dan b. terciptanya soliditas kelompok, dan c. santri menjadi kritis. Sedangkan kekurangannya adalah kurang efisien dalam pengambilan keputusan.
ABSTRACT
Boarding school with its adagium, "keeping good old things, and take the better new things", is a "laboratory", where all kinds and schools of thought are reviewed and retested. Many assume that kiai is the source of absolute power and authority and none of the students or other people can resist kiai’s authority. It does not apply fully in TMI Al-Amien Prenduan, because communication and dialogue between kiai and students about a lot of things are widely opened in this boarding school. This is what the author assumes that democracy is exist at boarding school.
This reseach aims to reveal and describe: 1) the understanding of kiai and students in Al-Amien Prenduan TMI about democracy, 2) at what kind of aspects, democracy is implemented in boarding school, especially at TMI Al-Amien Prenduan, 3) what are the advantages and disadvantages of democracy in boarding school, especially at TMI Al-Amien Prenduan. This research use a qualitative descriptive approach. Data collection methods that used are observation, interview and documentation. Data analysis techniques using interactive model that includes four interrelated components, namely data collection, data reduction, data display, and conclusion. Checking the validity of the data using four criteria: credibility, transferalibity, dependibility and confirmability.
The reseach shows: 1) Kiai and students of Al-Amien TMI Prenduan understand that democracy is a type of leadership involving subordinates in decision-making, this type of leadership could be applied to local communities, organizations, families, ect, as well as the leadership of kiai in the boarding school. TMI has applied it from beginning of this boarding school, when Kiai Idris was its leader. 2) the implementation of democracy in TMI Al-Amien Prenduan at least can be seen in three aspects, there are: a. aspects of leadership, which include: i. emphasizing deliberation, ii. sharing of power, iii. open management, b. aspects of education and teaching, which include: i. the right to determine educational choice, ii. participation in the curriculum, and c. aspects of openness of information and expression, which includes: i. freedom of expression ii. freedom of the press and newspapers. 3) the specialties of democracy practice in TMI Al-Amien Prenduan are: a. independent from individual figure, b. creation of group solidarity, and c. students becoming critical, while the drawback is lack of effeciency in decision-making process.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Basri, Basri and Zainuddin, M |
Keywords: | Pesantren; Kiai; Kepemimpinan; Demokrasi Boarding School; Kiai; Leadership; Democracy |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Ilmu Agama Islam |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 11:17 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 11:17 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/52754 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |