Amrullah, M. Fahmi (2013) Konsep Motivasi Perspektif Al-Ghazâli dan Sigmund Freud terhadap Orientasi pemenuhan kebutuhan Beragama. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11750004.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Agama adalah respons terhadap kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Dimana dalam beragama seseorang akan merasakan spirit-spirit sebagai bagian dari kebutuhannya. Agama itu sendiri terwujud dalam bentuk ketundukan, kerinduan ibadah, serta sifat-sifat luhur.
Penelitian ini ingin mengungkap; 1) Bagaimana teori nafs perspektif al-Ghazâli, 2) Bagaimana teori psikoanalisa perspektif Freud, 3) Bagaimana implikasinya terhadap motivasi dalam orientasi pemenuhan kebutuhan beragama.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research), dengan sumber utamanya adalah kitab Ihya ‘Ulum Ad-Diin karya Imam Al-Ghazâli dan Psikoanalisa karya Sigmund Freud, kemudian teori tersebut dianalisis secara mendalam dengan teknik analisis isi (content analysist).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kepribadian manusia menurut Freud yang dibangun dalam tiga komponen (id, ego dan superego) sebanding dengan komponen kepribadian yang diungkapkan oleh al-Ghazâli. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut; an-nafs al-ammaarah sebanding dengan id, an-nafs al-lawwaamah sebanding dengan ego, dan an-nafs al-muthma’innah sebanding dengan superego.
Dalam hal ini, teori nafs al-Ghazâli dibangun oleh tiga komponen, diantaranya: 1) nafs al-ammârah yaitu nafs yang mencakup kekuatan syahwat serta sifat-sifat tercela, 2) nafs al-lawwâmah yaitu sumber penyesalan karena merupakan awal munculnya hawa nafsu, 3) nafs al-muthma’innah, yaitu nafs yang terbebas dari sifat-sifat tercela. Di sisi lain, teori psikoanalisa Freud menguraikan tiga dimensi psikologi manusia, yaitu: 1) id, yaitu dorongan dasariah manusia yang minta dipuaskan ketika lahir, 2) ego, yaitu pengendali konflik yang terjadi antara id dan superego, 3) superego, yaitu nilai-nilai luhur yang mewakili norma-norma masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, maka implikasinya terhadap motivasi dalam orientasi pemenuhan kebutuhan beragama, ialah; a) nafs al-ammârah dan id memberi arti bahwa mempercayai ajaran-ajaran agama hanya mengikuti suasana lingkungan dan tidak memperhatikan peningkatan agama. Hal ini didasarkan oleh pengajaran agama dengan cara sederhana, b) al-lawwâmah dan ego memberi arti bahwa kepribadian ini mudah terpengaruhi sehingga menimbulkan suatu keraguan untuk melakukan kegiatan keagamaan, c) al-muthma’innah dan superego merupakan suatu kepribadian yang sempurna dalam menjalankan aktivitas agamanya, selalu berusaha melihat agama dengan pandangan kritis.
ABSTRACT
Religion is a response to needs. A person’s religious will feel the spirits as the requirement. And the religion is materialized in a submission, worship and the other things.
This study wants to explain: 1) What is the theory of nafs according to al-Ghazali, 2) What is the theory of psychoanalytic according to Freud, 3) What is the implication on the motivation in the needs of religious.
The method of this research is library research, and the main sources are Ihya ‘Ulum Ad-Deen of al-Ghazâli and the Psychoanalysis of Sigmund Freud, and then the theory is analyzed by the content analysis techniques.
The results explains that the components of human personality according to Freud in three components (id, ego and superego) what the proportional to the component of personality according to al-Ghazâli, that one; an-nafs al-ammârah comparable with id, an-nafs al-lawwâmah comparable with the ego, and an-nafs al-muthma’innah comparable with the superego.
In this case, the theory of al-Ghazâli’s nafs consist of three components: 1) al-nafs ammârah is the power lust and reprehensible nature, 2) al-nafs lawwâmah is the source of regret, 3) nafs al-muthma’innah, is the highest level of nafs with the elimination of the influence of lust and despicable traits. Beside that, theory of Freud’s psychoanalysis, he outlines three dimensions of human psychology: 1) the id, is the impulse on fundamental human when he born, 2) the ego, is controlling the conflict between the id and the superego, and 3) the superego, the high values that representing the community’s norms.
Therefore, the implications on the motivation in the needs of religious orientation, as the follows: a) nafs al-ammârah and the id explain that development of person’s religious believes in the teachings of religion dependent on influences of the environment and has no concern to increase religion. It is based on the simple religion teaching ways, b) al-lawwâmah and the ego, this personality can be affected by environmental conditions, giving rise to a doubt to do something especially religious activities, c) al-muthma’innah and the superego are perfect personality to do a religious activity, and always try to explain religion with a critical view.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Suti'ah, Suti'ah and Aziz, Rahmat |
Keywords: | Motivasi; Al-Ghazali; Freud dan Agama Motivation; Al-Ghazali; Freud and Religion |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Ilmu Agama Islam |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 11:15 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 11:15 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/52743 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |