Kuncoro, Kathon Bagus (2016) Arah kiblat komplek pemakaman sewulan Kabupaten Madiun berdasarkan metode Imam Nawawi Al-Bantani. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12210092.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Latar belakang dari penelitian ini adalah karena kurangnya pengetahuan dan perhatian mengenai metode penentuan arah kiblat baik secara tradisional maupun modern pada masyarakat desa Sewulan. Sesuai dengan kesepakatan para ulama mazhab bahwa wajib hukumnya untuk menghadapkan jenazah ke arah kiblat seperti posisi orang yang sedang mengerjakan shalat. Selain itu juga ketika menggali makam tidak dihitung dengan benar arah kiblat yang seharusnya akan menambah kemungkinan melengcengnya jenazah untuk menghadap tepat ke arah kiblat. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mencari tahu penentuan arah kiblat yang diterapkan di komplek pemakaman Sewulan selama ini. Mencari tahu arah kiblat yang sebenarnya dengan menggunakan metode Imam Nawawi Al-Bantani. Metode yang digunakan peneliti adalah menggunakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sedangkan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, interview dan sampel. Selanjutnya data dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan metode Imam Nawawi Al-Bantani.
Kesimpulan dari penelitian ini dapat diambil dua garis besar, yang pertama ditemukan arah kiblat yang pemakaman yang tepat mengarah ke kiblat dan juga yang tidak tepat mengarah ke kiblat. Dari sejumlah pemakaman yang tidak tepat mengarah ke kiblat ditemukan rentan deviasi yaitu 2o, 4o, 5o, 8o, 10o, 15o dan 4o, 6o yang melebihi dari arah kiblat yang sebenarnya. Kedua, dari hasil penelitian yang ditemukan di lapangan tepatnya di komplek pemakaman Sewulan Kabupaten Madiun dapat dikatakan bahwa arah kiblatnya banyak yang tidak tepat jika dihitung dengan menggunakan metode Imam Nawawi Al-Bantani. Dari seluruh makam yang berjumlah 572 dan diambil sampel sebanyak 235 dengan prosentase deviasi yang kurang menghadap kiblat adalah 2o yaitu 8,08 %, 4o adalah 8,51%, 5o adalah 24,25%, 8o adalah 12,76%, 10o adalah 9,36%, 15o adalah 12,34%. Kemudian prosentase untuk rentan deviasi yang melebihi arah kiblat yang sebenarnya adalah 4o dengan prosentase 2,98%, 6o adalah 5,11%. Untuk yang tepat menghadap kiblat adalah dengan prosentase 10,64%. Dari penelitian ini dapat diperoleh bahwa kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat setempat dalam hal penentuan arah kiblat pada pemakaman. Sehingga terdapat banyak pemakaman yang melenceng dari arah kiblat yang sebenarnya. Di samping itu juga bahwa asumsi dasar masyarakat setempat mengenai arah kiblat yang beranggapan bahwa arah kiblat adalah menghadap ke barat menjadi salah satu faktor juga yang menjadikan melencenganya arah kiblat komplek pemakaman Sewulan.
ENGLISH:
The background of this research is the lack of knowledge and concern about the method of determining the Qibla direction either traditional or modern in rural communities Sewulan. In accordance with agreement of schoolars sect that is obligatory to confront corpse to Qibla direction as the position of those who were praying. It is also when the grave was not correctly calculated the actual Qiblah direction, that would increase possibility of deviated corpse to proper facing towards Qibla direction. During now, this research aims to find out the determination of the direction of Qibla applied in cemetery of Sewulan. To find out the actual Qiblah direction method of Imam Nawawi al-Bantani. Researchers used the method in field research by using descriptive quantitative approach. To collect of data research through observation, interviews, and sample. Then data from the research were processed using method of Imam Nawawi al-Bantani.
The conclution of this research can be taken by two major lines, wich first discoverd the Qibla direction of cemetery leads to Qibla and also improper leads to the Qibla direction. Improper cemetery leads to Qibla found susceptible deviation is 2o, 4o, 5o, 8o, 10o, 15o and 4o, 6o that exceeds from actual direction of Qibla. Second, the results of research that many the direction of cemetery were not actual proper leads to Qibla direction if calculated by Imam Nawawi Al-Bantani methods. From the entire cemetery numbered 572 and 235 samples were taken with the precentage deviaton of less facing to Qibla that 2o is 8,08 %, 4o is 8,51%, 5o is 24,25%, 8o is 12,76%, 10o is 9,36%, and 15o is 12,34%. Then the precentage of vurnerable deviation exceeds actual direction of Qibla is 4o with precentage 2,98%, and 6o with precentage 5,11%. The right facing to Qibla direction with precentage 10,64%. The overall conclution of this research that lack of knowledge and concern by local community in the case determining of Qibla direction cemetery. That makes many cemeterys deviated from the actual direction of Qibla. Besides that, the assumption of local communities about direction of Qibla is facing to the west is one factor that also makes deviated Qibla direction In Sewulan Cemetery.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Wahidi, Ahmad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Arah Kiblat; Pemakaman; Metode Imam Nawawi Al-Bantani; The direction of Qibla; Cemetries; Methods of Imam Nawawi Al-Bantani | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 06 Dec 2016 16:36 | ||||||
Last Modified: | 06 Dec 2016 16:36 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/5264 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |