Fitriyah, Lailiyatul (2016) Pandangan tokoh masyarakat terhadap mitos “nyebrang segoro getih” perspektif ‘urf: Studi tradisi di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12210064.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Nyebrang segoro getih adalah mitos yang berlaku dalam masyarakat adat yang mengakibatkan larangan perkawinan antara laki-laki dan perempuan karena berhadapan rumah. Masyarakat Desa Pandanrejo masih mempercayai mitos tersebut, jika perkawinan tersebut dilangsungkan akan mengakibatkan suatu ancaman seperti sakit-sakitan dan sulit untuk disembuhkan dengan obat. Oleh karena itu, jika ada yang melanggar mitos tersebut maka harus ada ritual-ritual yang harus dilakukan agar hal yang menjadi ancaman tidak terjadi dalam keluarga mempelai. Mitos nyebrang segoro getih masih berjalan di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini, terdapat tiga rumusan yaitu: 1) Bagaimana latar belakang adanya mitos nyebrang segoro getih di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang? 2) Bagaimana pandangan tokoh masyarakat terhadap mitos nyebrang segoro getih di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang? 3) Bagaimana mitos perkawinan nyebrang segoro getih perspektif ‘Urf.
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian empiris, pendekatan deskriptif kualitatif, skripsi ini menggambarkan beberapa data yang diperoleh dari lapangan, baik dengan wawancara, observasi, maupun dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Dan dilanjutkan pada editing, klasifikasi, verifikasi dan analisis. Proses analisis didukung dengan kajian pustaka berupa kajian ‘urf, sebagai referensi untuk menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mitos Nyebrang Segoro Getih sudah ada sejak zaman nenek moyang dan mitos ini termasuk peninggalan dari ajaran Hindu. Dalam mitos ini terdapat dua pandangan tokoh masyarakat, pertama masyarakat meyakini terhadap tradisi perkawinan Nyebrang Segoro Getih. Kedua masyarakat yang tidak meyakini tradisi ini dikarenakan semua tergantung kepada keyakinan. Dalam Perspektif ‘Urf Mitos nyebrang segoro getih yang ada di Desa Pandanrejo. tidak semua termasuk di dalam kategori ‘urf fasid, akan tetapi bisa tergolong di dalam ‘urf shohih sesuai konteks yang ada.
ENGLISH:
Nyebrang Segoro getih is a prevailing myth in indigenous in communities which resulted in the prohibition of marriage between men and women because of the house opposite. Community of Pandanrejo Village still believes in the myth, if the marriage take place it will lead to a threat like sickly and difficult to treat with medicine. Therefore, if there is a violation of the myth there must be a ritual that must be done so that the threat does not occur in the bride's family. Myth of nyebrang segoro getih still works in the Pandanrejo Village,Wagir Subdistrict of Malang. In this study, there are three research problems: 1) How is the background of the myth nyebrang segoro getih Pandanrejo Village Wagir Subdistrict Malang? 2) How is the community leader’sview of nyebrang segoro getih of myth inPandanrejo Village, Wagir Subdistrict of Malang? 3) How is the myth of the marriage nyebrang segoro getihin terms of 'Urf.
This study was classified into types of empirical research, descriptive qualitative approach, this paper illustrated some of the data obtained from the field, either by interview, observation, and documentation as methods tocollectdata. And continued in editing, classification, verification and analysis. The analysis process was supported by the study of literature in the form of research 'urf, as a reference for analyzing the data. The results of this study indicated that the myth of Nyebrang Segoro Getih had existed since the time of our ancestors and these myths included relics of the Hindu. In this myth, there were two views of community leaders. The first, people believed to Segoro Getih tradition of marriage. The second, people who did not believe in this tradition because all depends on their belief. The perspective of ‘urf Nyebrang Segoro Getih myth in the village Pandanrejo was not all included in the category of ‘Urf fasid, but it coud be classified in the ‘urf shohih existing context.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahmawati, Erik Sabti | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Mitos; Nyebrang Segoro Getih; Perkawinan; Myth; marriage | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 06 Dec 2016 16:34 | ||||||
Last Modified: | 06 Dec 2016 16:34 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/5260 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |