Waddin, M. Sukron (2011) Ajaran dan dampak Spiritualitas Tarekat Shadhiliyah bagi para Pengikut Tarekat di Pondok Peta Kauman Tulungagung. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
09750021.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Tarekat dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat penting, karena tarekat merupakan satu bagian dari ketiga dimensi Islam, yaitu syari'ah, akidah, dan Ihsan. Tarekat sebenarnya tidak hanya memiliki potensi keagamaan, tetapi juga memiliki potensi sosial, politis, ekonomis, dan cultural. Secara keagamaan, tarekat menjadi wahana bagi penanaman dan transmisi nilai-nilai keagamaan, nilai etika dan spiritual, sebagaimana yang ada pada Tarekat Shādhiliyah, tarekat yang dipelopori oleh Syeikh Abul Hasan Asy Sādhili. Salah satu kemursyidan tarekat Shādhiliyah di Tulungagung adalah pondok PETA, yang merupakan satu-satunya pondok khusus untuk pesulukan ahli tarekat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ajaran dan ritual serta dampak Spiritualitas tarekat Shādhiliyah di Pondok PETA Kauman Tulungagung, dengan sub fokus mencakup; (1) ajaran dan ritual tarekat Shādhiliyah di Pondok PETA Tulungagung; (2) dampak spiritualitas tarekat Shādhiliyah bagi pengikut tarekat di Pondok PETA Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi deskripsi, formulasi, dan interpretasi, pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan cara memperkaya referensi, diskusi dengan teman sejawat, metode triangulasi data, dan memperpanjang masa observasi. Informan penelitian yaitu kata-kata dan tindakan pemimpin tarekat (Murshīd), para ketua kelompok dan para pengikut tarekat (para murīd).
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, menunjukkan bahwa ajaran-ajaran tarekat Shādhiliyah di Pondok PETA Tulungagung meliputi istighfar, shalawat Nabi saw, dzikir nafi itsbat dan ismu dzat, wasilah atau tawasul, rabhithah, wirid, hizib, adab murid dan suluk. Adapun ritual-ritual yang terdapat pada kemursyidan tarekat Shādhiliyah di Pondok PETA Tulungagung adalah bai'at atau talqin dzikir, khushusiyah, haul dan manaqib.
Dampak spiritual Tarekat Shādhiliyah menjadikan para pengikutnya lebih sabar, baik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah swt, maupun sabar dalam menghadapi musibah/ujian yang datang dari Allah SWT. Selanjutnya dengan bertarekat dapat melahirkan ketenangan, kedamaian, karena memiliki kontrol diri yang lebih baik, sehingga dapat menjalani hidup lebih ringan. Tarekat juga dapat menumbuhkan semangat dalam bekerja (etos kerja). Karena para pengikutnya memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi, kerja keras, bisa menerima kenyataan yang terjadi di lapangan kerja, sebagaimana adanya rejeki bukan sesuatu yang bisa diprediksi dan dipastikan. Semua bisa berjalan karena memiliki dasar pemikiran yang mantap yang dicapai melalui olah tarekat yang istiqomah. Dampak spiritual tarekat lainnya adalah menumbuhkan akhlak yang terpuji. Orang yang bertarekat senantiasa menjaga dan memelihara dirinya dari perbuatan yang tercela. penganut tarekat berkeyakinan bahwa ajaran tarekat merupakan tuntunan moral dan kebatinan yang dapat menolak segala macam pikiran dan tindakan yang bertentangan dengan agama, yang menjadikan seseorang berakhlak yang terpuji. Sedangkan dampak spiritual tarekat yang terakhir adalah membuat orang merasa lebih dekat kepada Allah.
ABSTRACT
Congregations in Islam have a very important position, because the congregation is a part of the three dimensions of Islam, that is Shari'ah, faith, and charity (good deeds). Congregations actually have the potential not only religious, but also social, political, economic, and cultural. In religious, congregations become a vehicle for cultivation and transmission of religious values, ethical values and spiritual values, as it existed on Shādhiliyah congregation which was spearheaded by Sheikh Abul Hasan Ash Shādhili. One of the congregation murshidship Shādhiliyah in Tulungagung is Pesantren PETA, which is the only special boarding school for mysticism expert institutes.
This study aims to determine the impact of doctrine and ritual and spirituality of the congregation at the Pondok Pesantren Shādhiliyah PETA Kauman Tulungagung, with sub focus include: (1) doctrine and ritual congregation at Pondok Pesantren Shādhiliyah Tulungagung (2) the impact of spirituality for the followers Shadhiliyah congregation at Pondok Pesantren PETA Tulungagung. This study used a qualitative approach. The data collection was done by using in-depth interviews, participant observation and documentation. Data analysis techniques include description, formulation, and interpretation, checking the validity of the findings done by way of enriching the reference, discussion with peers, methods of data triangulation, and extend the observation period. Research informants are the words and actions of leaders of the congregation (Murshid), the leader and the followers of the congregation (the disciples).
From the results of research by the author, shows that the teachings of the congregation at the Pondok Pesantren Shādhiliyah Tulungagung include seek forgiveness (istighfar), blessings on the Prophet (sholawat), dhikr and Ismu Essence ithbat nafs, tawasul or Wasilah, rabitah, wird, hizib, behavior of students and mysticism. The rituals contained in the congregation murshidship Shādhiliyah at Pondok Pesantren PETA Tulungagung are allegiance, or talqin dhikr, khushushiyah, haul and Manaqib.
Spiritual impact of the Order of Shādhiliyah make his followers more patient, both in running order and away from the limits imposed by Allah Almighty, as well as patience in the face of disaster/exam that comes from God Almighty. By following thariqah give serenity, peace, because it has better self control, so it can live more lightly. Congregations can also foster the spirit of the work (work ethic). Because his followers have high labor discipline, hard work, can accept the reality that occurred in employment, as if the fortune is not something that can be predictable and certain. All can be run as a rationale solid achieved through the congregation if istiqomah.
Spiritual impact of other congregations are growing commendable morals. People who follow thariqah always preserve and maintain itself from a disgraceful act, adherents of the congregation believes that the teachings of the congregation are moral guidelines and psychotherapy that can resist all kinds of thoughts and actions are contrary to religion, which makes a person a certain character commendable. While the spiritual impact of the latter congregation is to make people feel closer to God Almighty.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Roibin, Roibin and Soleh, A. Khudori |
Keywords: | Tarekat Shādhiliyah; Ajaran; Dampak Spiritualitas Congregations; Doctrine; The impact of Spirituality |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Ilmu Agama Islam |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 11:16 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 11:16 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/52564 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |