Sholikhah, Amaliatus (2023) Judge’s consideration of post-divorce rights (’Iddah and Mut’ah) from the perspective of Maslahah Mursalah at the Religious Court of Lumajang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
19210182.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (13MB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT
The absence of clear regulations regarding determining the amount of living in both positive and Islamic law has resulted in the Judge's Consideration being needed for justice. There were differences in judges' considerations in several judges' decisions at the Lumajang Religious Court. Of course, this is to achieve mutual benefit and justice for each party. The Judge's Consideration in determining a living as a result of divorce is one of the efforts to protect women's rights.
Also, it includes elements of carrying out religious orders using the ijtihad method. The objectives of this study are: 1) To determine the legal basis of judges in determining income due to divorce. 2) To determine the judge's steps in determining the difference in income due to divorce. 3) To find out the status of determining alimony as a result of divorce according to maslahah mursalah.
This research uses empirical field research with a qualitative descriptive approach. Methods of data collection through interviews with judges of the Religious Court of Lumajang and study of documents related to research. For data processing procedures using editing techniques, classification, verification, analysis, and conclusions.
The results of this study are that the legal basis for judges determining maintenance due to divorce is due to demands from the parties and is also provision contained in Article 149 of the Compilation of Islamic Law. As for the judge's steps in determining it, it is by considering the economic facts of the parties and also looking at the goodness of his wife while they were married. The determination to live due to this divorce is a maslahah that occupies the maslahah dharuriyat level, including daily needs
مستخلص البحث
أدى عدم وجود لوائح واضحة بشأن تحديد مقدار المعيشة في كل من الشريعة الوضعية والشريعة الإسلامية إلى ضرورة أخذ القاضي بعين الاعتبار للعدالة. كانت هناك اختلافات في اعتبارات القضاة في قرارات العديد من القضاة في محكمة Lumajang الدينية. طبعا هذا لتحقيق المنفعة المتبادلة والعدالة لكل طرف. يعتبر اعتبار القاضي في تقرير المعيشة نتيجة الطلاق أحد الجهود المبذولة لحماية حقوق المرأة.
كما يتضمن عناصر تنفيذ الأوامر الدينية بطريقة الاجتهاد. أهداف هذه الدراسة هي: 1) تحديد الأساس القانوني للقضاة في تحديد الدخل الناتج عن الطلاق. 2) تحديد خطوات القاضي في تحديد فرق الدخل بسبب الطلاق. 3) معرفة حالة تحديد النفقة بالطلاق بمصلحة مرسلة.
يستخدم هذا البحث البحث الميداني التجريبي بمنهج وصفي نوعي. طرق جمع البيانات من خلال المقابلات مع قضاة المحكمة الدينية في Lumajang ودراسة الوثائق المتعلقة بالبحث. لإجراءات معالجة البيانات باستخدام تقنيات التحرير والتصنيف والتحقق والتحليل والاستنتاجات.
نتائج هذه الدراسة هي أن الأساس القانوني للقضاة الذين يقررون النفقة بسبب الطلاق يعود إلى مطالب من الطرفين وهو أيضًا حكم وارد في المادة 149 من مجموعة الشريعة الإسلامية. أما خطوات القاضي في تحديدها ، فهي من خلال النظر في الحقائق الاقتصادية للطرفين ، وكذلك النظر في صلاح زوجته أثناء الزواج. العزم على الحياة بسبب هذا الطلاق مصلحة تحتل مستوى المصالح الدرارية ، بما في ذلك الحاجات اليومية.
ABSTRAK
Tidak adanya peraturan yang jelas mengenai penentuan besaran nafkah baik dalam hukum positif maupun hukum islam mengakibatkan pertimbangan hakim sangat dibutuhkan keadilannya. Dalam beberapa putusan hakim di Pengadilan Agama Lumajang terdapat berbagai macam perbedaan hakim dalam mempertimbangkannya. Tentu saja hal ini untuk mencapai kemaslahatan bersama dan keadilan bagi masing-masing pihak. Pertimbangan hakim dalam menentapkan nafkah akibat perceraian merupakan salah satu upaya untuk melindungi hak-hak perempuan dan juga didalamnya terdapat unsur melaksanakan perintah agama dengan metode ijtihad.
Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui dasar hukum hakim dalam menentukan nafkah akibat perceraian. 2) Untuk mengetahui langkah hakim dalam menentukan perbedaan nafkah akibat perceraian. 3) Untuk mengetahui status penentuan nafkah akibat perceraian menurut maslahah mursalah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yang bersifat empiris, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara hakim Pengadilan Agama Lumajang dan studi dokumen terkait penelitian. Untuk prosedur pengolahan data menggunakan teknik edit, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu dasar hukum hakim menentukan nafkah akibat perceraian yaitu karena adanya tuntutan dari pihak dan juga ketentuan yang terdapat dalam Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam. Adapun yang menjadi langkah hakim dalam menentapkannya adalah dengan mempertimbangkan fakta ekonomi pihak dan juga melihat dari kebaikan istrinya selama mereka berumah tangga. Penentuan nafkah akibat perceraian ini merupakan suatu maslahah yang menduduki tingkat maslahah dharuriyat yang mencakup kebutuhan sehari-hari.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Jamilah, Jamilah |
Keywords: | Post-Divorce Financial Support; Talak Divorce; Maslahah Mursalah; الدعم المالي بعد الطلاق؛ طلاق طالق.مصلحة مرسلة. Nafkah Setelah Perceraian; Cerai Talak; Maslahah Mursalah |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Amaliatus Sholikhah |
Date Deposited: | 07 Jul 2023 13:10 |
Last Modified: | 07 Jul 2023 13:10 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/52562 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |