Strategi pemberdayaan Zakat untuk kesejahteraan Umat: Studi kasus peran BAZIS Kabupaten Aceh Singkil

ABSTRAK

Kehadiran Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah adalah untuk menjawab berbagai tantangan aktual yang dihadapi umat Islam dengan memanfaatkan kekuatan yang ada pada umat Islam itu sendiri. Lembaga pengelola zakat ini telah menandai terjadinya peralihan pengelolahan zakat dari sistem tradisional ke sistem yang lebih profesional. Keberhasilan Badan/Lembaga Amil Zakat dengan menjadikan zakat sebagai suatu basis kekuatan umat sangat tergantung pada kemampuannya untuk merubah persepsi orang tentang zakat dan pengelolahannya. Zakat adalah rukun Islam yang ke tiga dan masyarakat masih mempersepsikan zakat sebagai salah satu ritual keagamaan untuk menciptakan kesalehan yang bersifat individual.

Berdasarkan fenomena di atas, maka Tesis ini memfokuskan penelitian tentang (1) Bagaimanakah strategi pemberdayaan BAZIS di Kabupaten Aceh Singkil yang berkaitan dengan penghimpunan dana dan penyalurannya. (2) Bagaimanakah implementasi pemberdayaan zakat yang dilakukan oleh BAZIS Kabupaten Aceh Singkil dalam mensejahtrakan umat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan phenomenologis interaktif yaitu suatu prosedur penelitian yang dirancang untuk memahami, memperoleh dan menganalisis tentang status gejala masyarakat, tata cara yang berlaku dan situasi masyarakat Kabupaten Aceh Singkil. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara mendalam (in depth interview) dan dukumentasi. Dalam menganalisis keabsahan data, penulis menggunakan analisis Interaktif (interactive analysis)dalam riset ini model analisis interaktif yang digunakan adalah model interaktif siklus (syclycal interactive analyisis mode) kemudian menelaahnya dengan metode deduktif dan induktif.

Hasil dan temuan penelitian yaitu strategi pemberdayaan BAZIS di Aceh Singkil semenjak berdirinya memperlihatkan hasil yang signifikan dengan indikasi lembaga ini sejak didirikan telah mampu menghimpun dana zakat, infaq dan shadakah di Kabupaten Aceh Singkil dan dana tersebut disalurkan kepada umat yang membutuhkan pembiayaan khususnya terhadap usaha kecil, pemenuhan kebutuhan konsumtif dan biaya pendidikan bagi anak yang tidak mampu. Sedangkan implementasinya adalah pemberian pinjaman konsumtif maupun pinjaman produktif (modal usaha), mengingat potensi amil zakat masih cukup besar untuk dieksplorasi kaitannya dengan SDM di Aceh Singkil.

ABSTRACT

The presence of BAZIS is for answering the actual challenges that faced by the Muslims in utilizing the strengths on them selves. This institution has a part to change the traditional system of managing Zakat for more professionally. The success of this Institution depends on their ability to change people's perception and its management. Charity is the third pillar of Islam but the public are perceive that charity is one of the religious rituals. Thus the payment of Charity by some people as merely religious worship, and for gathering the reward for good life in the here after.

Related to the statements above, this reseach discuss the activities of Charity Management for developing muslim‟s economy. The researcher suggested two formula: (l) How the strategy of managing zakat at Kabupaten Aceh Singkil for raising foundation and distribution? (2) How is a part of BAZIS in developing muslims prosperity at Kabupaten Aceh Singkil?

This research used field research, with phenomologis interactive approaches for designing, getting and analysis data that sourced from phenomenon that happen. The data collected with in-depth interviewing techniques, participant observation, and documentation. The data analyzed by interactive analysis with syclycal interactive and

Ever since this institution was founded till today has been able to collect funds from zakat, infaq, and Sadaqah from communities at Singkil District neighborhood Moslems. These funds distributed to Muslims in need financing, particularly to small businesses, the fulfillment of consumptive needs, and education costs support. BAZIS Contribution of in terms of economic empowerment of people in several districts around the District Singkil enough reflecting its existence as an institutionAmil Zakat. But what has been done by BAZIS still not optimally thus the distribution of charity to the poor, especially around the District Singkil still be increased, both the number of nominal or targets regions. Similarly, the loans any consumptive or productive loans (business capital) and the giving the cost of education help and technical guidance in business development. Given the potential of BAZIS still big enough to be explored, whether in relation to of human resources managers as well as the people who live in the district of Singkil as a donor.