Kartika D, Rizky (2016) Kebermaknaan hidup mantan narapidana. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12410111.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Menyandang status sebagai seorang mantan narapidana tentu bukan perkara mudah untuk hidup ditengah-tengah masyarakat. Adanya pandangan dan stereotip berstigma negatif masyarakat terhadap seorang mantan narapidana tak membuatnya merasa putus asa dalam menjalani kehidupan. Justru, pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut membuatnya bangkit dan percaya bahwa makna hidup bisa dicari dan temukan oleh tidak lain adalah dirinya sendiri. Namun, tentu saja dengan beberapa pihak pendamping seperti dukungan keluarga akan memudahkan untuk mewujudkan kebermaknaan hidupnya.
Secara spesifik, tujuan pada penelitian ini selain menganalisis bentuk bentuk kebermaknaan hidup bagi mantan narapidana juga meneliti arti dari makna hidup itu sendiri menurut seorang mantan narapidana, kemudian proses dalam menemukan makna hidupnya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi seorang mantan narapidana dalam menemukan dan mewujudkan kebermaknaan hidupnya. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus dengan mengkaji berdasarkan peristiwa yang terjadi di sekitar. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 orang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan kasus hokum yang sama yaitu, melanggar Undang-Undang perjudian. Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan dan pengidentifikasian data dengan melakukan kegiatan pemaparan dan deskripsi terhadap objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum arti dari kebermaknaan hidup bagi seorang mantan napi adalah adanya perasaan tenang dan perasaan bersyukur. Untuk prosesnya sendiri subjek melalui beberapa tahap yang dimulai dari adanya peristiwa tragis, pemahaman diri, penemuan makna, realisasi makna dan hidup bermakna. Ada beberapa bentuk kebermaknaan hidup bagi seorang mantan narapidana yaitu dengan memiliki nilai kreatif, nilai penghayatan dan nilai bersikap yang baik. Dalam pencapaian kebermaknaan hidup adapula faktor yang mempengaruhinya, yakni faktor internal dan ekternal. Faktor internal meliputi: perasaan menyesal, motivasi untuk berubah, perasaan sedih, prasangka negatif penerimaan kembali masyarakat, ingin mencari pekerjaan yang lebih baik. Kemudian faktor eksternal meliputi: adanya pemberdayaan di dalam Rutan, adanya kultum, adanya peraturan yang ketat, dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan masyarakat, gunjingan masyarakat, faktor ekonomi, labelisasi masyarakat terhadap anak, mendapatkan banyak teman baru. Namun diantara kedua subjek tersebut yang paling besar pengaruhnya terhadap pencarian makna hidup bagi mantan narapidana adalah memiliki perasaan jera, adanya motivasi untuk berubah menjadi lebih baik dan dukungan dari keluarga, teman dan masyarakat sekitarnya.
ENGLISH:
Certainly, as an ex-convicted criminal status is not easy to live in the midst of society. The views and negative stigmatized stereotypes of communities against an ex-con are not making feel desperate in life. Instead, an unpleasant experience makes it rise up and believes that the meaning of life can be searched and discovered by their self. But, of course with some of the companions as family support will make it easier to realize the life meaningfulness.
Specifically, the purposes of this research were to analyze the forms of meaningfulness of life for ex-convicted criminal and alsoanalyze the meaning of the meaning of meaningfulness of life of ex-convicted criminal, then the process in finding the meaningfulness of life, and the factors that influence an ex-convicted criminal in finding and realizing meaningfulness of life. In this study, the method used a qualitative method by reviewing case studies based on events that occurred around. The number of subjects in this study were 2 people of sex male and female with the same case law, namely in violation of the actof gambling. In this study, researcher acted as a major instrument in the collecting and identifying data by conducting exposure and description of the research object.
The results showed that the general sense of the meaningfulness of life of an ex-convicted criminalwas a feeling of calm and gratitude. The subject process was through several stages starting from the tragic events, self-understanding, and the discovery of meaning, realization of meaning and meaningfulness of life. There were several forms of the meaningfulness of life of an ex-convicted criminalthat was to have creative value, value appreciation and the value of being good. In achieving meaningfulness of life, there were influencing factors, namely internal and external factors. Internal factors included: feelings of regret, motivation to change, feelings of sadness, negative prejudice readmission of people, wish to find a better job. Then the external factors included: the empowerment in the jail, the seven minutes lecture, strict regulations, family support, peer support, community support, society gossip, economic factors, labeling people against children, getting a lot of new friends. But the biggest influence on the search for meaningfulness of life ofex-convicted criminalwas to have a deterrent feeling, themotivation to change for the better and the support of family, friends and the surrounding community.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jamaluddin, Muhammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Mantan narapidana; Kebermaknaan hidup; Ex-convicted criminal; the meaningfulness of life | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 06 Dec 2016 16:48 | ||||||
Last Modified: | 06 Dec 2016 16:48 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/5217 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |