Sholihah, Siti Mar'atus (2014) Hubungan kekerabatan beberapa kultivar pisang (Musa sp.) untuk sifat ketahanan terhadap penyakit berdasarkan Resistance Gene Analog (RGA). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10620066 Pendahuluan.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10620066 Indonesia.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10620066 Inggris.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10620066 Arab.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10620066 Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10620066 Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10620066 Bab 3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10620066 Bab 4.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10620066 Bab 5.pdf Download (242kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10620066 Daftar Pustaka.pdf Download (224kB) | Preview |
|
Other (Appendices)
10620066 Lampiran.rar Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Pisang (Musa sp.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai keanekaragaman genetik tinggi, sehingga sifat-sifat dari tanaman ini juga beragam. Salah satu sifat unggul dari tanaman ini adalah tahan terhadap penyakit (contoh kultivar kultivar Mas Kirana dan Agung Semeru) dan rentan (kultivar Embug). Ketahanan dan kerentanan terhadap penyakit dikendalikan oleh RGA. Sekuens daerah terkonservasi pada RGA dapat digunakan sebagai dasar pembuatan primer, sehingga terdapat perbedaan pita amplifikasi antara kultivar tahan dan rentan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan beberapa kultivar pisang (Musa sp.) untuk sifat ketahanan terhadap penyakit berdasarkan RGA.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun 12 kultivar pisang. Pisang Agung Semeru dan Mas Kirana digunakan sebagai kontrol tahan. Sedangkan kontrol rentan adalah kultivar Embug, untuk dibandingkan pita DNA dengan 9 kultivar lain. Primer yang digunakan adalah primer daerah terkonservasi NBS-LRR dan NLRR. Tahap Penelitian meliputi ekstraksi DNA, Amplifikasi DNA dan pembuatan dendogram dengan softwere NTSys 2.01.Parameter data dalam penelitian ini adalah konsentrasi DNA, elektroforesis DNA genom, hasil amplifikasi DNA dan dendogram hubungan kekerabatan.
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi DNA yang didapat berkisar antara 159,2 sampai 1131 ng/µl. Elektroforesis DNA menunjukkan beberapa sampel mepunyai pita yang tebal dan beberapa masih terdapat smear. Amplifikasi DNA menghasilkan pita berukuran 100 sampai 700 bp dan bersifat polimorfik. Hasil analisis hubungan kekerabatan menghasilkan Kultivar Mas Kirana sebagai kultivar tahan I berkerabat jauh dengan kelompok rentan dan tahan II dengan indeks kemiripan 0,54. Kultivar Embug sebagai kultivar rentan berkerabat dengan kultivar Barley dan Raja Nangka dengan indeks kemiripan 1, sedangkan dengan kultivar Kepok mempunyai indeks kemiripan 0,81. Kultivar Agung Semeru sebagai kontrol tahan II berkerabat dengan kultivar Susu dengan indeks kemiripankedua varietas ini adalah 1, sedangkan dengan kultivar Agung Jawa, Ambon Hijau dan Raja Mala indeks kemiripannya 0,91. Kultivar Cavendih berkerabat dengan kultivar tahan II dengan indeks kemiripan 0,73 dan kultivar Kidang dengan indeks kemiripan 0,68.
ENGLISH:
Banana(Musa sp.) is one of theplants that have high genetic diversity, so that the propertiesof this plant are also diverse. One of thesuperior properties of this plantis resistant todisease (eg.cultivar Mas Kirana and Agung Semeru) and susceptible (cultivar Embug). Resistance and susceptible to diseaseis controlled by the RGA. Sequences of conserve dregionsin the RGA can be used as the basis for the primer design, so that there is a difference between resistant cultivars band amplificationand suspectible. Therefore,this studyaims to determine the phylogenetic relationship several cultivars of banana (Musa sp.) resistance the of disease based on RGA.
The sample used in this study were 12 cultivars of banana leaves. Agung Semeru and Mas Kirana cultivar used asresistant controls. While cultivar Embug used as susceptible, tocompare DNA band with 9 other cultivars. Primer-primer used was NBS-LRR conserved regions and NLRR. The research phase includes DNA extraction, DNA amplification and manufacturedendogramwithNTSYS softwere 2.01. Data Parameter in this study is the concentration of DNA, genomic DNA electrophoresis, DNA amplification and dendogram results phylogenetic relathionship.
The results showed that the DNA concentration sobtained ranged from159.2 to1131 ng/µl. DNA electrophoresis showed some samples had thick ribbon and some still are smears. DNA amplification product measuring tape of 100 to700 bp and are polymorphic. The results ofthe analysis of phylogenetic relationship produce cultivars Mas Kirana as idistantly related cultivars resistantt osusceptible and resistant group II with similarity index of 0.54. Embug cultivars susceptible cultivarsas related to the Barley cultivars and Raja Nangka withsimilarityindex of 1,00 whereas the cultivars Kepok have similarity index of 0.81. Agung Semeru as control cultivars resistant II is related Susu Cultivar index similarity of both is 1,00, whilethe Agung Jawa Cultivar, Ambon Hijau and Raja Mala has similarity index of 0.91. Cavendish cultivars related with resistant cultivars II has a similarity index of 0.73 and Kidang cultivars the similarity index is 0.68.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Kultivar Pisang (Musa sp); Ketahanan Terhadap Penyakit; RGA; Banana Cultivars (Musa sp); Resistance of the Disease |
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0607 Plant Biology > 060704 Plant Pathology |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Dian Anesti |
Date Deposited: | 27 Jul 2015 08:47 |
Last Modified: | 27 Jul 2015 08:47 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/518 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |