Konflik kepemimpinan perguruan tinggi: Studi kasus dualisme Kepemimpinan Universitas Darul Ulum Jombang

ABSTRAK

Dalam berorganisasi konflik hampir tidak bisa dihindarkan, baik konflik antar individu maupun antar kelompok dalam organisasi. Konflik akan menjadi kunstruktif- fungsional jika dapat dekolah dengan baik, dan sebaliknya akan menjadi destruktif- disfungsional jika konflik tersebut bersifat ekstrim. Dewasa ini, tidak sedikit Perguruan Tinggi yag disibukkan oleh adanya konflik, sehingga tenaga, biaya dan fikiran hampir seluruhnya dicurahkan untuk menyelesaikan, sebagaimana yang terjadi di Universitas Darul Ulum (UNDAR) Jombang. Penelitian ini difokuskan pada dualisme kepemimpinan Undar Jombang dengan rumusan masalah: (1) sebab terjadinya konflik kepemimpinan yang berakibat pada munculnya dualisme kepemimpinan UNDAR; dan (2) berlarut- larutnya konflik yang belum dapat diselesaikan secara damai. Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) sumber-sumber konflik kepemimpinan di UNDAR Jombang; dan (2) berlarut-larutnya konflik yang terjadi.

Studi tentang konflik kepemimpinan Perguruan Tinggi ini dilaksanakan di Undar Jombang dengan menggunakan pendekatan kualitatif-fenomologik rancangan studi kasus. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Untuk menghindari kesalahan, maka diadakan pemeriksaan keabsahan data dengan teknik (1) kredibilitas, (2) dependabilitas, (3) konfirmabilitas, dan (4) dikusi teman sejawat atau sesame peneliti. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif, yakni konseptualisasi, kategorisasi yang dikembangkan atas dasar kejadian secara simultan, kemudian direduksi (reduction), lalu penyajian data (display) selanjutnya diadakan penarikan kesimpulan (conclusion) secara kontinu.

Hasil analisis data ditemukan Pertama, sumber-sumber yang paling banyak menyebabkan konflik di UNDAR Jombang adalah: (1) kebijakan/keputusan sepihak; (2) perebutan kekuasaan; (3) ketidaksimbangan kekuasaan; (4) masalah keuangan/dana; (5) salah satu pihak merasa dirugikan; (6) budaya paternalistik; dan (7) rendahnya komitmen pemimpin (Inkonsisten). Kedua, berlarut-larutnya konflik kepemimpinan di UNDAR tersebut disebabkan karena: (1) perbedaan prinsip dan masalah kehormatan; (2) masalah figur kepemimpinan; dan (3) perbedaan pendapat/persepsi. Sedangkan tesis dalam penelitian ini adalah: pertama; timbulnya kebijakan sepihak; masalah kekuasaan serta keuangan; salah satu atau kedua pihak merasa dirugikan; budaya paternalistik; dan rendahnya komitmen pemimpin, menyebabkan konflik kepemimpinan sulit dihindarkan. Kedua; semakin kuat individu atau kelompok yang berkonflik, semakin sulit konflik dapat diselesaikan secara damai.