Responsive Banner

Fenomena Teamwork dan Loyalitas dalam Kepemimpinan Kiai di Pondok Pesantren: Studi kasus di Pondok Pesantren Hidayatu Al-Mubtadi-In Singosari

Haryanto, Sugeng (2007) Fenomena Teamwork dan Loyalitas dalam Kepemimpinan Kiai di Pondok Pesantren: Studi kasus di Pondok Pesantren Hidayatu Al-Mubtadi-In Singosari. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img] Text (Fulltext)
05920018.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang khas dan dianggap memiliki sistem pendidikan yang asli (indegenious) Indonesia karena kultur, metode, dan jaringan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan agama tersebut berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Dinamika dan problematikanya menampilkan watak yang khas seperti keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kebebasan, dan ukhuwah islamiyah. Metode pengembangan pendidikan yang dipakaipun beragam, namun sebagian mengacu pada pola pelestarian tradisi lama yang baik, dan terbuka untuk mengadopsi tradisi baru yang lebih baik (al-hifdzu ala al-qodimi as-sholih wa al- akhdzu bi al-jadidi al ashlah). Di samping itu, tradisi keilmuan Islam di dalamnya dinilai sebagai salah satu tradisi yang agung (great tradition), selain juga tradisi transmisi dan internalisasi moralitasnya yang baik, sehingga pesantren dapat memainkan peran yang sangat penting dan efektif dalam pemberdayaan (empowerment) dan transformasi civil society di Indonesia.

Peran pesantren dalam pemberdayaan masyarakat tersebut tidak terlepas dari peran kiai. Kiai adalah pemegang pesantren yang menawarkan agenda perubahan sosial keagamaan, baik menyangkut masalah interpretasi agama maupun perilaku keagamaan, yang kemudian menjadi rujukan masyarakat. Dalam studi-studi sosial tentang pemimpin-pemimpin Islam di Indonesia, kiai memiliki posisi strategis dan sentral dalam masyarakat dan menjadi elemen yang sangat esensial dari pesantren. Dalam praktik pengelolaannya, kiai dibantu oleh teamwork yang bersinergi untuk mencapai tujuan bersama. Kiai berfungsi sebagai pencipta kondisi untuk mendukung kinerja teamwork, membangun dan mempertahankan teamwork sebagai unit kerja, serta melatih dan membantu teamwork dengan pola atau gaya kemimpinannya agar tercipta teamwork yang loyal dan solid.

Teamwork yang loyal dan solid terhadap pimpinan tidaklah terbentuk secara kebetulan, tapi ditentukan faktor visi yang jelas dan adanya goal congruence dari person-person di dalamnya. Teamwork memerlukan komitmen individu yang terlibat dengan tetap terjaganya keunikan individu serta saling menghargai perbedaan yang ada. Sedangkan loyalitas dapat timbul karena adanya kepuasan dari bawahan atau anggota organisasi. Loyalitas anggota organisasi terhadap pimpinan memiliki makna kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungan dengannya, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan memfokuskan pada aspek fenomena teamwork dan loyalitas dalam kepemimpinan kiai di pesantren yang meliputi: 1). Bagaimana fenomena teamwork dan loyalitas dalam kepemimpinan kiai di pondok pesantren?, 2). Bagaimana terjadi loyalitas terhadap kepemimpinan kiai dilihat dari teamwork dalam pondok pesantren?, 3). Bagaimana keberadaan teamwork dalam konteks kepemimpinan kiai?.

Berdasarkan fokus di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1). Mendiskripsikan fenomena teamwork dan loyalitas dalam kepemimpinan kiai di pondok pesantren, 2). Mendiskripsikan terjadinya loyalitas terhadap kepemimpinan kiai dilihat dari teamwork dalam pondok pesantren, 3). Mendiskripsikan keberadaan teamwork dalam konteks kepemimpinan kiai.

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut: 1).Penelitian ini dibatasi hanya di pondok pesantren Hidayatu Al-Mubtadi-in, 2). Subyek penelitian ini diteliti secara kasuistik, dengan demikian, generalisasi bersifat transferabilitas, 3). Penelitian ini secara formal dibatasi oleh waktu, 4). Kemungkinan adanya bias. Untuk mengatasinya diadakan triangulasi metode dan triangulasi sumber data.

Teknik penggalian data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Sedangkan penentuan informan menggunakan teknik snow ball sampling setelah penentuan informan kunci. Setelah data yang diperlukan mencukupi, maka dilakukan analisis data, baik di lapangan maupun setelah data terkumpul seluruhnya dengan menggunakan analisis data Miles M.B. dan Huberman.

Temuan penelitian ini adalah: 1). Adanya fenomena teamwork, yaitu struktural dan kultural dan adanya fenomena loyalitas meliputi loyailitas rasional, tradisional, profesional. 2). Faktor-faktor yang menimbulkan loyalitas meliputi: hubungan manusiawi (human releationship) pemimpin pesantren, sikap dan perhatian positif pemimpin pesantren (kiai) terhadap bawahan dan uswatun hasanah serta kualitas pribadi pemimpin yang diteladani. 3). Terjadi hubungan mitra-kolegial antara pemimpin dan bawahannya.

Dari temuan ini melahirkan pernyataan teoritik bahwa kepemimpinan mitra- kolegial kiai merupakan determinan terjadinya fenomema teamwork dan loyalitas. Apabila hal ini digambarkan model teoritik, maka terlihat sebagaimana berikut:

Kepemimpinan Mitra-Kolegial kiai Fenomena teamwork dan loyalitas Lebih jauh implikasi teoritik dalam penelitian ini mengukuhkan; pertama, konsep dari Lancioni, kedua, konsep al-wala’ wal bara’ fi al-Islam dari Al-Qattani, ketiga, teori rasional-nilai dari Weber, dan keempat, konsep model kolegial dari Davis. Sedangkan adanya bentuk teamwork dan variasi kategori loyalitas pada bagian tertentu berimplikasi praktis dapat memberikan gambaran bagi pemegang kebijakan (decision maker) untuk lebih memberi peluang adanya ruang komunikasi antara pemimpin pondok pesantren dan para pembantunya.

Penelitian ini memberi ilustrasi bahwa citra kepemimpinan pesantren dapat dipahami sebagian berciri “hubungan mitra-kolegial” di samping “top down communication” yang rigid atau kaku.

ABSTACT

Pesantren is a typical education institute and assumed to have original education system (Indonesia Indigenous) because the culture, method, and network that applied by this education institute is to some extent different from the other education institute. The Dynamic and its problematic present typical character such as candidness, moderation, independence, freedom, and “Ukhuwah Islamiyah”. The developing method used is immeasurable, but some of the method refer to continuation on good old tradition, and opened to adopt new tradition better (Al-hifdzu ala al-qodimi as-sholih wa al-akhdzu bi al-jadidi al ashlah ). Despitefully, the science tradition of Islam it is assessed as one of the glorious (great tradition), the other side transmission and has good moral internalizing. The result Pesantren can play very effective and important role in enable ness (empowerment) and civil society transformation in Indonesia.

The role of pesantren in the enable ness is not quite of role of kiai an owner of the pesantren offering agenda changing social religious concerning religion interpretation problem and also religious behavior, which later become society reference. Social studies about leader of Islam in Indonesia, kiai has central and strategic position in society and become the element that really essential of pesantren. It is in kiai’s management practice, by teamwork assist to reach the target. As the creator of condition kiai supports teamwork performance, developing, and maintaining teamwork as working unit, respecting and assisting teamwork with his leadership style or pattern to create teamwork which is loyal and solid.

Teamwork which is loyal and solid the leader is not formed incidentally, but determined by clear vision factor and existence of goal congruence from each ones within. The teamwork needs individual commitment seen by keeping quality of the unique. Also respecting differences each other. While loyalty appear from satisfaction of lower or organization member. The loyalty; to leader has meaning readiness of some one to continuous relationship whit him, where necessary at the cost of its private interest without expecting the anything. Base on above, reason the researcher interested to perform research by focussing on the phenomenon aspect to teamwork and loyalty in leadership of kiai in pesantren covering: 1) How the teamwork phenomenon and loyalty to leadership of kiai in pesantren?, 2). How it is there loyalty toward leadership of kiai in pesantren?, 3). How the existence of team work in loyalty in leadership context of kiai?

Pursuant to focus above, this research aim to: 1) Describing the teamwork phenomenon and loyalty in leadership of kiai. 2) Describing existence of teamwork and loyalty in leadership of kiai.

This research has following limitations: 1). This research is limited only in pesantren Hidayatu Al-Mutadi-in, 2). This research object is checked by casuistic, thereby, generalizing have the character of transferability, 3). This research formally limited by time, 4). Possibility of existence of diffraction.To resolve that problems performed a triangulation source of data. In obtaining data researcher employ the “phenomenology”. While in determination of information, the researcher use a technique called “snow ball sampling” after determinating key information. After data has been completed then data analyzing is applied. Weather in field and also after all of the data gathered entirely by using analyzing data of Miles M. B and Huberman.

The finding this research is 1). Existence of the phenomenon of teamwork, that is cultural and structural, and the existence of loyalty phenomenon cover rational loyalty, professional 2). The factors generating loyalty cover: relationship humanism (human relationship) of pesantren leader, positive attention and attitude of pesantren’s leader to subordinate ”Uswatun Hasanah” and own quality of leader whose byword 3). Happening relation Mitra-Kolegial between leader and subordinate.

From this finding bear statement ”theoretic” that leadership of kiai Mitra- Kolegial represent determinant the happening teamwork phenomenon loyalty. If this matter is described by theoretic model seen as following: Farther implication of theoretic in this research confirm: firstly, conception and laconic.

Second, conception al- wala’ wa al-bara’ fi al- Islam from Al-Qattani. Third theory of rational score of Weber. Fourth, the collegial model concept of Davis. While the existence from teamwork and variation of loyalty in certain part have practical implication giving picture to owner of policy ( decision maker)to give more opportunity there is communication room between leader of pesantren and the assistant.

Item Type: Thesis (Masters)
Supervisor: Said, M. Mas’ud
Keywords: Fenomena; Teamwork; Loyalitas; Kepemimpinan; Kiai; Phenomenon; Teamwork; Loyalty; Leadership; Kiai
Departement: Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Koko Prasetyo
Date Deposited: 27 Jun 2023 10:46
Last Modified: 27 Jun 2023 10:46
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/51335

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item