Kontribusi komite sekolah terhadap proses manajemen sarana prasarana sekolah: Studi kasus di Sekolah Dasar Islam Al-Munawarah Pamekasan

ABSTRAK

Era otonomi daerah telah membawa pelbagai perubahan di segala kehidupan masyarakat. Perubahan ini sangat penting, diantaranya adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pelbagai program pemerintah, khususnya di dalam pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan nasional. Salah satu wadah yang dapat mengakomodasi pandangan, aspirasi, dan mengali potensi masyarakat untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan adalah komite sekolah. Wadah ini dibentuk sebagai konsekuensi dari meningkatnya kompleksitas organisasi sekolah, selain dalam rangka memaksimalkan peran dan andil masyarakat terhadap fungsinya untuk ikut bertanggung jawab pada keberhasilan pendidikan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) kontribusi komite sekolah terhadap proses manajemen sarana prasarana sekolah yang meliputi pengadaan, inventarisasi, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan dan pengamanan sarana prasarana sekolah;, dan (2) alasan dilakukan proses manajemen sarana prasarana.
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan rancangan penelitiannya adalah studi kasus. Lokasi penelitian dipilih di SDIA Pamekasan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis datanya akan dilakukan melalui proses kajian dengan menggunakan teknik deskriptif melalui tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan cara: perpanjangan keikutsertaan peneliti dan teknik triangulasi dengan membandingkan data, meneliti kembali data hasil penelitian, dan mendiskusikan data hasil penelitian.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) kontribusi komite sekolah adalah (a) pengadaan meliputi 1) buku-buku perpustakaan; 2) pembangunan gedung laboratorium; 3) melengkapi mebelair; 4) menyediakan peralatan elektronik (multi media); 5) menyediakan sarana prasarana olahraga dan taman; 6) pembangunan masjid; dan 7) pembangunan ruang kelas; (b) inventarisasi meliputi 1) inventarisasi buku-buku pelajaran; 2) inventarisasi perpustakaan; 3) inventarisasi perabot alat sekolah; 4) inventarisasi gedung; dan 5) inventarisasi perlengkapan sekolah; (c) pendistribusian meliputi 1) buku paket dan pelajaran; 2) alat-alat kantor; 3) bangku dan meja siswa; 4) barang-barang inventaris; dan 5) beasiswa anak sekolah; (d) pemeliharaan meliputi 1) renovasi gedung yang rusak; 2) pengecatan gedung sekolah; 3) membuat standarisasi pemeliharaan; 4) membuat dan melaksanakan house keeping; 5) menetapkan personel instalasi listrik, peralatan IT dan laboratorium; 6) penyempurnaan bangunan dan penataan gedung; dan 7) pemeliharaan sarana penunjang sekolah; (e) penghapusan meliputi 1) gedung kelas; 2) bangku dan meja siswa; 3) barang-barang mebelair; dan 4) mendata peraga yang baik/rusak; dan (f) pengamanan meliputi 1) gedung sekolah; 2) laboratorium; dan 3) gudang. Sedangkan hasil penelitian (2) alasan SDIA dalam melakukan proses manajemen sarana prasarana sekolah adalah: (a) visi, misi, tujuan, dan target SDIA sebagai sekolah unggulan; (b) dukungan dan otoritas penuh dari komite sekolah dan yayasan; dan (c) pembiayaan yang kuat dari komite sekolah dan yayasan.

Keseluruhan paparan data dan hasil penelitian ini dapat dikemukakan tesis bahwa kontribusi masyarakat sekolah dengan model kemitraan dalam proses manajemen sarana prasarana dapat mewujudkan sekolah unggulan dan membantu peningkatan mutu pendidikan

ABSTRACT

The era of autonomy brings many changes of sector in all society. The changes are really drastic and crucial, for it can motivate society to participate primarily in the implementation of the government’s program such as to manage and improve the quality of education. The facility that accommodates various views, aspirations, and encouragements are potential in achieving quality education and improving each level inside the school committee as well. The school committee is established in order to maximize society’s role and participation to its function to become responsible in the success of the education program.

Sekolah Dasar Islam Al-Munawarah (SDIA) Pamekasan is a private Islamic elementary school that has a future education orientation. The institution is known for its excellence in Islamic education. In addition to this, the students enjoy the legacy of the school’s bequest whether from the academic or non-academic sides. The educators and instructors are teachers selected in strictly way. SDIA success implements itself as excellent private Islamic school, model, and its achievement is not apart from its excellence resources which includes the facilities-management process resources.

This research aims to reveal some matters as follow: (1) contribution of school committee in facilitating management process, and (2) a reason of facilitating management process development is done.

This research is a qualitative research approach. The research design is a case study method. The research is about the whole aspects of Sekolah Dasar Islam Al- Munawarah (SDIA) in Pamekasan. The collecting data technique use participation observation, depth interview, and documentation. The data are analyzed by descriptive analysis in three ways such as data reduction, data representation, and verification.

Checking of the validity is done by lengthen researcher participation, triangulation technique through data comparison, rechecking of the data result, and discuss the data
result.

The results of this research show that (1) contribution of school committee in facilities management process shown on the procurement, conservancy, distribution, maintenance, abolition, and security of school facilities, and (2) the reasons how facilities management process development is done that; a) vision, mission, goal and target SDIA as excellent school; b) fully support and authority from school committee and foundation, and c) strong funding from school committee and foundation.

From this research, it can be concluded that the contribution of school society through partnership model on facilities management process may effectively implement to attain an excellent school and nevertheless improve the quality of education.